12:30"panas banget gila"ucap Bela sembari mengipas-ngipas wajahnya dengan tangannya.
Maklum orang Bandung kejakarta ya gitu,kebiasaan adem ayem sekarang harus ngerasain panasnya ibu kota Jakarta.
"Ini dimana toko yang jual babel wrep nya win?"tanya Bela.
"Menurut maps sih Deket pom bensin"jawab Winda.
"Ini kita jalan keliling-keliling dari tadi gak Nemu pom bensin win cape anjir"keluh bela.
Sebenarnya saat ini mereka sedang mencari Babel wrap untuk membungkus Poto kemarin mereka tak menyangka Poto itu terjual.
"Sabar kali ah,gue juga cape nih"ucap Winda kesal.
Bela merenggut kesal atas jawaban dari sahabatnya,tak ayal dia tetap mengikuti langkah sahabatnya.
Dari kejauhan Winda melihat pom bensin,dia langsung saja berlari kecil sambil menggandeng tangan Bela maklum bela itu orangnya pemalas jadi bakal lamban kalau gak di gandeng.
"Kak maaf tau gak toko yang jual banel wrep didekat sini?"tanya Winda sopan.
"Toko yang jual Babel wrap ya,kakak tinggal jalan lurus sampe keliatan gerobak batagor terus dari sana belok dikit nah nanti keliatan tokonya"papar Abang pom bensin.
"Oh begitu ya kak terimakasih ya kak"balas Winda dengan tersenyum ramah.
Tanpa ba-bi-bu lagi Winda dan Bela langsung menuju toko yang menjual Babel wrap tersebut.
Toko pak oki.
Plang besar dengan poto bapak-bapak berkumis dengan pose kaku membuat kesan tersendiri bagi orang yang melihatnya.
"Permisi pak maaf disini ada Babel wrap gak pak??"tanya Bela.
"Ada neng mau gulungan yang kecil,sedang,apa besar neng?"tanya balik pak oki.
"Yang kecil aja pak"jawab Winda.
Mendengar Jawaban dari Winda dan Bela pak oki langsung saja mencari Babel wrap yang diinginkan mereka.
"Ini neng Babel wrapnya"tunjuk pak oki.
"Oh iya,berapa ya pak?"tanya Bela.
"35000 neng"jawab pak oki.
"Oh ini uang nya pak"ucap Winda sembari memberikan uangnya.
"Ini uangnya pas ya neng makasih neng"balas sang bapak ramah.
"Sama-sama pak kalau begitu kami pamit dulu ya pak,permisi"pamit Winda dan Bela berbarengan.
Setelah membeli Babel wrapnya mereka langsung meluncur ke kosan ibunya Winda untuk mempeking Poto yang akan mereka jual,mereka pulang menggunakan taksi.
***********
Kontrakan Bu Sinta.
"Eh kita mau jam berapa ngirim ni Poto?"tanya Bela.
"Paling jam 3 supaya rada adem"balas Winda yang tengah sibuk mempaking poto-poto yang akan mereka jual.
"Bel bantuin dong Lo diem Bae gue liat dari tadi!"lanjutnya nyolot.
Bela tersentak kaget dengan ucapan Bestinya itu dan dia hanya membalas dengan cengiran bodoh nya.
"Iya-iya sabar napa gue lagi bales chat Tan konsumen nih"ucap Bela.
"Eh kita mau pake apa nganterinnya masa pake taksi lagi sih"ucap Bela.
"Gak paling pake Scoopy kak Kevin"jawab Winda seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my posesif brother
Diversosseorang gadis desa adalah anak bungsu dari keluarga kaya,tidak pernah terlintas diotaknya gadis yang cantik, pintar, berbicara ceplas-ceplos,sesad , dan selalu berbicara kasar. ⚠️typo bertebaran