SAH!

125 6 0
                                    

Selamat membaca📖

Satu minggu sudah waktu berjalan begitu cepat, hari ini akan menjadi hari yang begitu spesial dimana dia insan yang akan bersatu dalam ikatan suci pernikahan.

Gus raksya telah siap dengan gamis putih yang di lapisi dengan jas hitam dan peci putih yang telah melekat pada kepalanya.

Umi Hanum menghampiri anaknya yang sedang berkaca lalu merapihkan baju sangat putra, "anak bujang nya umi udah mau nikah niee" goda umi Hanum.

Gus raksya terkekeh pelan, "iya dong mi , umi doa kan ya semoga pernikahan aksya langgeng" ucap gus raksya memeluk umi Hanum.

"Doa umi selalu ada untuk anak umi yang satu ini" ucap umi Hanum masih dalam pelukan anaknya itu.

"Peluk terus istri orang juga, kalau mau peluk peluk istri mu nanti aja jangan peluk istri abi" ucap kyai hasyim menyindir putranya ia menarik tangan umi Hanum agar lepas dari putranya.

"Apaan sih abi mah ganggu waktu umi dan aksya aja lagian umi kan ibunya aksya jadi terserah aksya dong kalau mau peluk umi" balas gus raksya.

"Oh jadi kam---" belum sempat kyai Hasyim bicara umi Hanum sudah menyela duluan ucapan suaminya.

"Sudah toh kalau kalian berdebat entar kapan umi ketemu mantu umi" lerai umi Hanum lalu menarik tangan keduanya untuk segera keluar.

*****

Sekarang mereka telah sampai di kediaman mempelai perempuan, kedatangan mereka di sambut oleh keluarga mempelai perempuan mereka berjalan beriringan masuk ke tempat acara.

Ruangan yang di sulap menjadi tempat pernikahan dekorasi yang sederhana namun elegan pernikahan mereka hanya di adakan secara sederhana saja.

Kini gus raksya telah duduk di depan abi hanan dan penghulu sungguh sekarang ia sangat Deg-degan.

Acara pun di mulai gus raksya mulai mejabat tangan abi hanan.

"Ya Raksya arsyaka levandra ibna Hanan Hasyim levandra .Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Syaqila ziraya vazayra binti Aditama deandra alal mahri 333.453 dirham wa miayat jiram min dhahab wa' adawat alsalaa haalan."

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan"ucap Gus raksya dalam satu tarikan nafas.

"bagaimana para saksi? "

"SAH"

"Alhamdulillah"

Semua tamu berucap syukur acara sakral ini berjalan dengan lancar, tak sadar air mata gus raksya turun begitu saja namun dengan cepat ia menghapus nya.

Sedangkan di tempat yang berbeda uma maryam terlihat meneteskan air mata kini putri kesayangan sudah menjadi seorang istri.

"ayok nak pasti suami mu udah nungguin" ajak uma maryam tersenyum hangat.

"Oh iya umi lupa qila sini dulu,tadi raksya nitip cadar loh buat kamu kamu pakai ya" ucap umi Hanum menunjukkan cadar yang tengah ia pegang.

"Mau umi qila mau pake cadar nya" semangat syaqila umi Hanum pun memakaikan nya.

Mereka pun keluar dari kamar dengan syaqila yang di dampingi oleh uma maryam dan juga umi Hanum, menuruni satu persatu anak tangga syaqila terlihat begitu anggun dengan gaun putih dan hijab syar'i yang0 ia gunakan dan jangan lupa dengan mahkota kecil di kepalanya.

Tatapan gus raksya tak luput dari syaqila ia begitu cantik nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Kini syaqila telah berhadapan dengan gus raksya di atas pelaminan ia mengambil tangan gus raksya lalu mencium nya sedangkan gus raksya menaruh tangan nya di atas kepala syaqila lalu membacakan doa.

Raksya Untuk SyaqilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang