salah paham

91 9 1
                                    

Assalamu'alaikum!

Selamat membaca!

Jarum jam menunjukkan pukul tiga
pagi, syaqila mulai terbangun dari tidurnya, syaqila dapat merasakan sebuah tangan kelar yang melingkar di perutnya ia berusaha untuk menyingkirkan tangan kekar milik suaminya.

Bukan nya terlepas pelukan itu malah semakin erat syaqila masih saja mencoba untuk melepaskan pelukan itu namun apa daya nya kekuatan nya tak sebesar kekuatan suaminya.

"Habibi bangun" ucap syaqila membangun kan suaminya.

Bukan nya bangun gus raksya malah mempererat pelukan nya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang istri.

"Bangun ih"ucap syaqila masih berusaha

"Lima menit lagi yah aku masih ngantuk" akhirnya gus raksya membuka suaranya.

"Bangun habibi kamu gak Tahajud"

"Ish lima menit lagi humaira"

Akhirnya syaqila menurut ia membiarkan nya tapi bukan nya diam syaqila berniat untuk menganggu tidur suaminya.

Tangannya terangkat menyentuh hidung suaminya hingga berhenti tepat di bibir pink sang suami.

"Habibi kok bibir kamu bisa pink gini pake apa"

"Gak pake apa apa" jawab gus raksya setia memajamkan matanya.

"Hidung habibi kok tinggi banget hidung aku aja pesek"

"Udah dari lahir sayang"

"Alisnya kok tebal gini"

"Tapi alis aku gak setebal habibi"

"Diam sayang aku pengen tidur"

"Gak bisa aku bosan"

"Habibi pake parfum apa kok wangi banget"

"Diem humaira lanjut tidur ya"

"Gak bisa habibi,entar kalau punya debay wajahnya mirip yah sama habibi jangan kayak aku entar debay jelek lagi"

Gus raksya membuka matanya netra hitam pekat yang bertatap langsung dengan netra coklat itu.

"Ngomong apa tadi,aku gak suka kamu ngomong gitu anak kita harus mirip kayak uma dan abahnya biar adil jangan mirip aku doang kamu cantik kok kalau aku punya anak cewe aku harap dia persis seperti mu mulai dari alis,bibir, hidung,dan matanya juga harus mirip kayak kamu apalagi pipi cabi ini" ucap gus raksya ia tak suka jika syaqila bilang kalau dia tak cantik padahal dirinya itu sangat cantik.

"Afwan habibi"

"Hum, yaudah aku mau ambil wudhu dulu kamu gak wudhu"

"Aku lagi datang bulan dari kemarin" cicitnya.

"Oh yaudah lanjut tidurnya entar aku bangunin buat sekolah"

Syaqila menurut saja ia mulai memejamkan matanya dan tak butuh waktu lama ia sudah masuk ke alam bawah sadar nya.

******

Gus raksya mulai membangun kan sang istri tepat pukul enam, ia menepuk-nepuk pelan pipi cabi syaqila hingga sangat empu terbangun.

Eugh

Syaqila mulai membuka matanya mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya.

"Bangun yuk kan hari ini sekolah" ucap gus raksya seraya mengusap pelan puncak kepala syaqila.

Syaqila merubah posisi nya menjadi duduk tangannya mengucak matanya namun tak lama pergerakan nya terhenti karna gus raksya yang memegang tangannya.

Raksya Untuk SyaqilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang