umai dan bayi besar!

98 9 3
                                    

Assalamu'alaikum!

Maaf ya telat hehe

Selamat membaca!

Kini ponpes al-huda tengah di gemparkan oleh berita gus kutub yang menikahi santrinya sendiri.

Sedangkan dua sejoli itu kini tengah duduk bersama di balkon kamarnya menikmati suasana pagi menjelang siang.

"Habibi hari ini mau makan apa biar qila masakin? " tanya syaqila memulai obrolan.

Gus raksya nampak berpikir sebentar sebelum akhirnya ia menjawab.

"Makan kamu aja boleh gak" goda gus raksya pada istrinya.

"Ngerinya punya suami kanibal"

Gus raksya memiringkan tubuh nya menghadap sang istri dan menatap nya dengan tatapan mematikan,sang empu yang di tatap pun merasa merinding melihat tatapan harimau lapar itu.

"Ngomong apa tadi mau di makan beneran hum? "

Syaqila di buat  merinding, syaqila mulai mengambil ancang ancang untuk kabur.

"KABUR!" teriak syaqila meninggalkan gus raksya seorang diri  di balkon.

"Awas aja kamu humaira! " ucap gus raksya mengejar istri kecilnya.

******

Syaqila sudah berada di lantai dasar lebih tepatnya ia sudah berada di dapur ia akan memasak makan siang untuk nya dan suaminya.

Syaqila mulai menyiapkan bahan bahan untuk memasak.

Tuk tuk

Suara langkah kaki yang menuruni anak tangga dengan tergesa gesa.

"HUMAIRA! " panggil gus raksya yang mulai menuruni tangga dengan tergesa gesa.

Syaqila menolehkan kepalanya melihat sang suami yang nampak terburu buru.

"Hati hati turunnya entar kesandung nyium tanah air lagi" ucap syaqila lalu ia melanjutkan kegiatan memasak nya.

Bugh!

Suara yang terdengar begitu nyaring, sudah di peringati namun gus raksya tak mendengar nya alhasil nasi telah menjadi bubur gus raksya tersandung dan jatuh dengan posisi tengkurap sangat estetik bukan , syaqila yang menyaksikan kejadian nya tadi meringis uh sakitnya bukan maen.

"Aw--shh huaaa sakit ila sakit palanya aku hiks....humaira hiks...hiks" pecah sudah tangis gus raksya entah sejak kapan ia jadi cengeng seperti ini.

Syaqila segera menghampiri suaminya itu lalu menenangkan nya sepertinya kegiatan memasaknya harus di tunda.

Syaqila merentangkan tangannya,gus raksya yang melihatnya langsung masuk kedalam pelukan sang istri, gus raksya memeluk syaqila dengan erat wajahnya ia sembunyikan di dada sang istri, syaqila membalas pelukan gus raksya tangan yang satunya ia gunakan untuk mengusap punggung suaminya.

"Cup cup bayi qila jangan nangis lagi yah" bujuk syaqila sambil mengusap punggung gus raksya yang bergetar.

"Hiks....sakit ih hiks.....umai jidat nya aku hiks... " tangis gus raksya.

Syaqila melepas pelukan nya lalu tangannya terangkat menangkup wajah suaminya, hidung gus raksya memerah akibat menangis sungguh menggemaskan di mata syaqila, ia mencium dahi gus raksya dan berlanjut ke kelopak mata gus raksya.

Cup

Cup

Cup

"Sudah jangan nangis lagi masa gus kutub nangis sih" ucap syaqila.

Raksya Untuk SyaqilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang