chap 10 ||🤍فلمه

381 8 0
                                    

بسم الله لرحمن لرحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokattuh..
chap 10 ||

Bruk,

Mereka semua yang melihat hal itu segera berlari menuju Gus nauval yang sudah terbaring,

Apalagi Ning Fatimah yang sudah sangat khawatir, segera saja Ning fatimah mengangkat kepala Gus nauval di paha nya,

"Gus, bangun Gus" ucap Ning Fatimah menepuk pelan pipi Gus nauval

"Bawa ke ndalem aja" ucap kyai zikri

Ustadz Harun, ustadz Ibrahim, ustadz Yahya pun mengangkat tubuh Gus nauval dan di bawa ke ndalem,

Sesampai nya di ndalem, tubuh Gus nauval di baring kan di sofa, sementara kyai zikri membaca kan sebuah do'a ke sebuah air,

Lalu di tuang kan ke tangan nya, dan di di usap ke wajah beserta kepala Gus nauval,

Gus nauval pun terbangun, dari pingsan nya, ia mengerjap menyesuaikan cahaya,

"Kamu udah bangun nduk?" Ucap umma Aisyah

Gus nauval bangkit dari tidur nya, menjadi duduk,

"Sekar udah pergi umma?" Tanya Gus nauval

"Iya, Sekar sudah pergi" jawab umma Aisyah

"Tadi, tadi nauval sempet liat kakek" ucap Gus nauval baru ingat

"Iya Gus, tadi kamu kerasukan kakek mu, dia yang udah usir Sekar" ucap kyai zikri

Gus nauval mengangguk, lalu beralih menatap Ning fatimah,

"Kenapa kamu?" Tanya Gus nauval melihat Ning Fatimah hanya menunduk

Karena tak mendapat jawaban, Gus nauval mengangkat dagu Ning Fatimah, dan terlihat lah hidung yang merah, mata yang merah, serta air mata yang mengalir di pipi Ning fatimah,

Gus nauval menghapus air mata Ning fatimah menggunakan jari nya,

"Apa yang membuat mu menangis?" Tanya Gus nauval

"Aku sedih liat Gus, kaya tadi" ucap Ning Fatimah masih menangis

"Jangan menangis, ataupun khawatir, saya sudah terbiasa dengan hal itu, sedari kecil saya sudah sering seperti itu, jangan khawatir ya?, Lagi pula ada kakek yang menjaga saya" ucap Gus nauval

Ning Fatimah mengangguk, namun tangisan nya tak kunjung berhenti,

Gus nauval pun membawa Ning Fatimah ke dalam pelukannya sambil mengusap kepala Ning fatimah,

Hal itu membuat para santri yang berada di ndalem, menahan jeritan, kalau saja tidak ada kyai zikri atau umma Aisyah mungkin mereka sudah menjerit jerit,

"Ekhemm" ucap kyai zikri

"Jangan anggap kita nyamuk loh Gus" ucap kyai Zikri

Gus nauval yang tersadar langsung melepas pelukannya dengan Ning fatimah dengan lembut, lalu terkekeh,

"Maaf lupa" ucap Gus nauval

"Gus malu ih" ucap Ning fatimah merasa malu

"Gapapa, wajar pengantin baru" ucap umma Aisyah terkekeh

"Eum, untuk para santri di perbolehkan kembali ke asrama nya masing masing," ucap kyai zikri

"Terima kasih juga kepada ustadz ustadzah yang sudah membantu" ucap kyai zikri

"Sama sama kyai" ucap mereka

Para santri sudah pergi ke luar menuju asrama nya masing masing, tak lupa mereka berpamitan terlebih dahulu, sama hal nya dengan para ustadz ustadzah,

NAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang