بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokattuh..
chap 18 ||Kini Gus nauval sedang berada di ruang tamu bersama kedua santri, yaitu Rafli dan Wina,
Mereka berdua sedari tadi terus menunduk,
"Jadi kalian tau apa yang membuat saya memanggil kalian kesini?" Tanya Gus nauval
Rafli dan Wina tampak diam enggan menjawab pertanyaan yang Gus nauval berikan,
"Baik karena kalian tidak menjawab, biar saya jelaskan mengapa saya memanggil kalian kesini, saya ingin kalian mengakui kesalahan kalian, atau saya akan memberikan hukuman" ucap Gus nauval
Rafli mendongakkan kepala nya menatap Gus nauval, ia segera bangkit dari duduk nya beralih bersimpuh kepada Gus nauval,
"Ngapunten gus, saya tau saya salah, tolong jangan beri saya hukuman, saya janji tidak akan melakukan kesalahan yang sama" ucap Rafli memohon
"Iya gus, ngapunten Wina, Wina mohon jangan kasih kami hukuman" ucap Wina memohon
"Lalu kenapa kalian melakukan kesalahan tersebut?" Tanya Gus nauval
"Kami khilaf Gus, kami mohon tolong jangan hukum kami" ucap Rafli
"Kalian sudah melakukan zina, dan kalian harus bisa bertanggung jawab untuk kesalahan yang kalian buat" ucap Gus nauval
"Kami mohon Gus tolong jangan hukum kami" ucap Wina
"Maaf tapi ini sudah menjadi peraturan, bukankah kalian sudah cukup umur?" Ucap Gus nauval
"Maksudnya Gus?" Tanya Rafli bingung
"Karena kalian sudah melakukan zina, kalian harus segera di nikahkan, dan sebagai hukuman nya kalian di beri hukuman di keluarkan dari pondok pesantren" ucap Gus nauval
"Saya mohon gus tolong jangan hukum kami dengan cara seperti ini, kami masih ingin belajar di sini" ucap Wina
"Maaf tapi keputusan saya sudah tidak bisa di ganggu gugat" ucap Gus nauval tegas lalu pergi dari sana
Umma Aisyah tampak menghampiri Rafli dan Wina,
"Bu nyai saya mohon, saya masih ingin belajar di sini" ucap Wina dengan air mata yang sudah mengalir
"Iya Bu nyai saya mohon tolong katakan kepada Gus nauval untuk tidak mengeluarkan kita" ucap Rafli
"Saya tidak bisa melakukan apa apa, Kalian di keluarkan dari pesantren karena kesalahan yang kalian perbuat, kalian harus menerima nya, saya cuman mau mengatakan segera lah meminta ampunan kepada Allah, meminta maaf lah kepada beliau" ucap umma aisyah
"Kami minta maaf Bu nyai kami tau kami salah" ucap Wina
"Hal itu sudah terjadi, sekarang lebih baik kalian segera memohon ampunan kepada Allah, dan senantiasa lah berbuat baik" ucap umma Aisyah
"Baik Bu nyai kalau begitu kami permisi dulu" ucap Wina
"Biar kalian di antarkan ya?" Ucap umma Aisyah
"Ga usah Bu nyai, kami janji langsung kembali ke asrama, ga akan berbuat hal zina lagi," ucap Wina
"Iya Bu nya" ucap Rafli
"Saya pegang kata kata kalian ya?" Ucap umma aisyah
Rafli dan Wina mengangguk lalu segera pergi dari sana setelah mengucapkan salam,
***
Gus nauval kini sedang berada di balkon kamar nya, ia sedang duduk di kursi sambil menikmati rokok nya,
Ning fatimah yang melihat itu duduk di sebelah Gus nauval,
"Kamu kenapa?" Tanya ning fatimah
Gus nauval melirik ning fatimah lalu menggeleng dan tersenyum tipis,
"Jujur sama aku, kamu ada masalah?" Tanya ning fatimah yang sama sekali tidak di jawab oleh Gus nauval
"Matiin dulu rokok nya" ucap ning fatimah
Gus nauval menurut, ia mematikan rokok nya yang tinggal setengah,
"Cerita sama aku, kamu kan suami aku, aku siap denger keluh kesah kamu" ucap ning fatimah memegang tangan Gus nauval
Gus nauval bangkit dari duduk nya Manarik ning fatimah masuk kedalam kamar lalu menutup pintu balkon,
Mereka berdua duduk di atas kasur, Gus nauval memeluk ning fatimah,
"Saya merasa gagal" lirih gus nauval
Ning fatimah mengerti mengapa Gus nauval menjadi seperti ini,
"Kamu ga gagal mas, kamu sudah menjadi guru yang baik, hanya saja mereka yang terlanjur tergoda untuk melakukan maksiat" ucap ning fatimah mengusap punggung suaminya dengan lembut
"Tapi seharusnya saya bisa membimbing mereka dengan benar, sehingga mereka tidak akan melakukan hal seperti ini, ini dosa besar" ucap Gus nauval dengan air mata yang mulai turun
Ning fatimah melepas pelukannya dengan lembut, ia menangkup wajah suami nya,
"Mas kamu sudah membimbing mereka dengan baik, kamu tidak usah menyalahkan diri kamu, mungkin ini sudah menjadi takdir nya," ucap ning fatimah
Ning fatimah mengusap air mata Gus nauval, lalu mengecup kedua mata Gus nauval, terakhir di hidung Gus nauval yang merah karena menangis,
"Udah ya?, Sekarang kita tidur, udah malam" ucap ning fatimah yang dianggukkan Gus nauval
Gus nauval dan ning fatimah pun tidur dengan keadaan saling memeluk,
Vote and komen..
Sampai ketemu di part selanjutnya..Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokattuh..
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFA
Spiritualبسم الله لرحمن لرحيم Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokattuh.. #menceritakan sebuah cerita tentang perjodohan# Tentang seorang Gus dari pondok pesantren az-zayyn, MUHAMMAD NAUVAL AZ-ZAYYN, itulah namanya nya. Lelaki dengan wajah yang tampan, ku...