chap 23 ||🤍فلمه

178 7 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakattuh..
chap 23 ||

Dua jam sudah berlalu dan Gus nauval tak kunjung membuka matanya, Ning fatimah masih setia duduk di sebelah Gus nauval ia begitu sedih melihat suami nya seperti ini.

"Mas kapan bangun nya?.." lirih Ning Fatimah

Tak lama Ning Fatimah merasa jari gus nauval bergerak, dan ning fatimah segera lebih mendekat ke Gus nauval.

"Mas?...." Panggil Ning Fatimah

"Fatimah..." Lirih Gus nauval

"Mas mau apa? Minum?" Ucap ning fatimah segera mengambil segelas air putih Yang ada di atas nakas

Ning Fatimah pun membantu Gus nauval untuk meminum air putih tersebut.

"Mas ngerasain apa sekarang? Ada yang sakit?" Tanya Ning Fatimah

Gus nauval menggeleng pelan, lalu tangan nya terangkat mengusap pipi istri nya.

"Makasih ya?" Ucap ning fatimah

"Buat apa?" Tanya Gus nauval

"Makasih udah mau bangun lagi, fatimah takut kalau Gus bakalan pergi ninggalin fatimah" ucap ning fatimah

Gus nauval tersenyum kecil, "engga ada yang bisa memisahkan cinta kita kecuali maut, in syaa allah mas akan selalu disini jagain Fatimah, oh ya mas cuman bilang jangan mikir yang aneh aneh ya? Mas bakalan disini terus kok sama fatimah" ucap Gus nauval lembut

"Mas bakalan poligami?" Tanya ning fatimah menunduk

Gus nauval menggeleng, "tidak akan, mas menikah sekali seumur hidup dan itu sama kamu.. mas ga akan pernah menduakan kamu, mas akan terus sayang dan cinta sama kamu tanpa ada orang ketiga di antara kita, sekalipun mas di beri pilihan berpoligami atau mas kembali ke pangkuan Allah mas akan memilih lebih baik mas pergi dari dunia ini dari pada mas harus melihat istri nya mas menangis dan menderita hanya karena mas menikah lagi, ingat ya fat? Mas sampai kapan pun ga akan pernah menikah lagi selain sama kamu, mas menikah satu kali seumur hidup dan itu sama istri mas yang ada di hadapan mas sekarang" ucap Gus nauval lembut

"Maaf ya mas? Fatimah selalu berburuk sangka sama mas, Fatimah tau Fatimah salah, jadi maafin ya?" Ucap ning fatimah

"Sudah menjadi kewajiban mas untuk memafkan segala kesalahan istrinya, dan sudah menjadi tanggung jawab mas untuk membimbing kamu" ucap gus nauval

"Mas, janji ya? Jangan tinggalin Fatimah, Fatimah ga tau Fatimah bakalan bisa atau ngga kalau ga ada mas" ucap ning fatimah tiba tiba, rasa takut kehilangan tiba tiba menyelimuti hatinya, ia benar benar takut jika suami nya pergi lebih dulu dari nya

"In syaa Allah jika umur mas panjang, mas akan selalu ada di sisi kamu," ucap Gus nauval mengusap pipi istrinya

"Kalau mau pergi harus ajak Fatimah ya? Jangan pergi sendiri nanti Fatimah kesepian disini, ga ada tempat cerita, jadi ajak Fatimah ya?" Ucap ning fatimah menatap suami nya

"Iya.." jawab Gus nauval

***
K

Kesokan harinya kini ning fatimah sedang membuat bubur, karena dari semalam Gus nauval mengalami demam tinggi, hal itu sempat membuat ning fatimah, umma aisyah, dan Abi zikri panik, sebab Gus nauval jika mengalami demam tinggi pada malam hari pasti sedang di dekati oleh jin.

Tapi kyai zikri sudah membaca kan beberapa do'a untuk Gus nauval sehingga demam nya tidak setinggi seperti saat malam.

Setelah membuat bubur nya selesai ning Fatimah segera membawa bubur dan air putih juga obat nya ker kamar.

Terlihat Gus nauval sedang berbaring di atas kasur sambil berdzikir karena Gus nauval yang sedang memegang tasbih.

"Mas" panggil ning fatimah

Gus nauval pun menghentikan berdzikir nya lalu bangkit dari baring nya menjadi duduk ia menatap Ning Fatimah.

Ning fatimah menggerakkan tangan nya untuk menyentuh kening Gus nauval, masih Panas.

"Makan dulu ya mas?" Ucap ning fatimah yang di gelengkan oleh Gus nauval

Ning Fatimah menghela nafas nya, ia harus membujuk suami nya itu, Gus nauval tipikal orang yang kalau sedang sakit itu susah untuk makan, apalagi Gus nauval tidak menyukai bubur.

"Makan ya? Biar sembuh," ucap ning fatimah dengan lembut

"Tidak mau tim, kamu saja yang makan" ucap Gus nauval dengan wajah pucat nya

"Ya Allah mas, kamu yang sakit masa Fatimah yang makan bubur nya?" Ucap ning fatimah lelah

"Tapi saya tidak mau makan bubur nya tim, saya tidak suka" ucap Gus nauval dengan wajah lesu nya

"Suka ataupun tidak suka, mas harus tetap memakan nya, biar cepat sembuh, emang mas mau sakit nya lama?" Ucap ning Fatimah yang di gelengkan Gus nauval

"Yasudah sekarang makan, setelah itu meminum obat" ucap ning fatimah

"Saya ti-" ucap Gus nauval terpotong

"Makan atau Fatimah marah?" Potong ning fatimah

Gus nauval yang mendengar itupun menghela nafas nya lalu mengangguk, ning fatimah pun tersenyum lalu mulai menyuapi Gus nauval.

Baru saja lima suap tapi Gus nauval sudah menolak  nya.

"Sudah fat, pengen muntah saya" ucap Gus nauval

Ning fatimah menghela nafas lalu memberikan Gus nauval minum, ia juga memberikan obat nya ke Gus nauval lalu di minum obat tersebut oleh Gus nauval.

Ning fatimah pun membereskan bekas makan Gus nauval lalu turun ke dapur untuk mencuci nya, setelah selesai ia kembali ke kamar karena Gus nauval sudah memintanya menemani tidur.

Ning fatimah naik ke atas ranjang tepat nya di sebelah Gus nauval, Gus nauval pun mulai memeluk ning fatimah, Ning Fatimah mengusap rambut suami nya dengan lembut sambil menyanyikan sholawat.

Gus nauval mulai merasakan kantuk lalu tertidur dengan pulas.

Ning fatimah mengecup kening Gus nauval.

"Bobo yang nyenyak zauji" ucap ning fatimah lalu menyusul Gus nauval ke alam mimpi

Vote and komen.

Maap ya guyss agak ga nyambung gitu, soalnya aku rada bingung mikirin alur nya, kasih saran nya dong biar aku ga bingung, lagi puasa juga jadi agak pusing gitu loh, ini aja aku buat nya lama padahal ga nyamper seribu kata.

Ramein yaa guyss cerita nya, maap kalo ada typo.

Oh ya, maap kalau Iva ada salah sama kalian ya🙏🏼,  selamat hari raya idul Fitri mohon maaf lahir dan batin🙏🏼.

Jangan lupa THR nya vote, komen, dan follow ya😄.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokattuh.

NAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang