chap 22 ||🤍فلمه

219 9 2
                                    

بسم الله لرحمن لرحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakattuh..
chap 22 ||

Guys aku ngerasa kalo cerita nya udah sampai sini aja ya, karena cerita yang aku buat ini ga rame.
Makasih yang udah mau baca+vote, semoga cerita ini menghibur kalian ya ......

Maaf kalo aku ada salah🙏...


























































"Gus nauval kesurupan Ning" jawab hafidz

"Astaghfirullah dimana?" Tanya Ning Fatimah kaget

"Di rumah pohon Ning" jawab hafidz

"Ayo kita kesana" ucap umma Aisyah

Mereka pun berlari tergesa gesa ke arah rumah pohon berada, sesampai nya disana, banyak sekali santri dan para ustadz datang,

Mereka turut membantu Gus nauval yang sedang kesurupan, bahkan ada sebagian dari mereka yang sudah kelelahan, karena Gus nauval terus berontak,

"Astaghfirullah mas....." Lirih ning fatimah menangis

"Sebentar umma telpon dulu Abi" ucap umma aisyah segera menelpon suaminya

Tut..Tut..Tut..

"Hallo, assalamu'alaikum bi" ucap umma aisyah

"Wa'alaikumussalam umma"

"Abi dimna? Bisa cepat ke pesantren?" Ucap umma Aisyah panik

"Emang nya kenapa umma? Ada masalah? Kok panik gitu?"

"Nauval bi, dia kesurupan lagi" ucap umma aisyah

"Oh yaudah, tunggu, Abi pulang ke pesantren sekarang"

"Iya bi, assalamu'alaikum" ucap umma Aisyah

"Wa'alaikumussalam"

Tut..

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, akhirnya kyai zikri sampai ke pesantren,

"Astaghfirullah" ucap kyai zikri melihat gus nauval

"Umma ada air?" Tanya kyai zikri

"Sebentar" jawab umma Aisyah

"Desi tolong ambilkan air ya?" Ucap umma Aisyah kepada salah satu santriwati

"Baik Bu nyai" ucap Desi segera mengambil air ke dapur pesantren

"Siapa kamu?" Tanya kyai zikri ke hadapan Gus nauval

"Tidak penting kau tau siapa aku" ucap Gus nauval lebih tepatnya yang merasuki Gus nauval

"Astaghfirullah" ucap kyai zikri

"Keluar, atau saya yang akan memaksa mu keluar" ucap kyai zikri tegas

Gus nauval malah tertawa, ia menyeringai, "silahkan kau lakukan apa yang kau bisa, tapi aku tidak akan keluar dari tubuhnya" ucap nya

Kyai zikri mulai membacakan do'a do'a, namun bukannya keluar jin yang merasuki Gus nauval malah mengikuti bacaan yang di baca oleh kyai zikri,

"Astaghfirullah..." Ucap para santri yang menyaksikan hal tersebut

Hal tersebut sempat membuat kyai zikri terkejut, namun ia tetap melakukan segala cara untuk mengeluarkan jin yang merasuki putranya itu,

Dua jam telah berlalu namun jin yang merasuki tubuh Gus nauval tak kunjung keluar,

"Apa mau mu?" Tanya kyai zikri

"Tubuhnya" jawab Gus nauval

"Tidak! Kau tidak berhak berada di tubuhnya" bantah kyai zikri

"Hahahahaha hahahaha" tawa Gus nauval

"Sebenarnya apa yang kau inginkan dari nauval?" Tanya kyai zikri

"Aku hanya ingin membunuhnya! Sebab ia adalah jika aku tidak membunuhnya dia yang akan membunuhku!" Jawab Gus nauval

"Wuda?" Ucap kyai zikri

"Ya! Aku wuda" ucap Gus nauval

"Astaghfirullah" ucap kyai zikri

Kyai zikri baru mengingat do'a yang sempat di berikan oleh kakek nya, tepatnya buyut Gus nauval,

Segeralah kyai zikri membacanya, hal itu membuat wuda merasakan sakit luar biasa,

Wuda pun keluar dari tubuh Gus nauval, namun ia tidak langsung pergi melainkan ia mencekik leher Gus nauval membuat Gus nauval sulit menghirup oksigen,

"Astaghfirullah.." lirih Gus nauval merasakan lemas ditambah ia sulit menghirup oksigen

Kyai zikri tetap melanjutkan membaca do'a nya, sementara para santri dan santriwati tampak ketakutan melihat adegan tersebut,

"Setelah ini kehidupan di sini tidak akan tenang sebelum dia mati!" Teriak wuda lalu menghilang

Tubuh Gus nauval langsung terjatuh, tampak wajah Gus nauval memerah karena kehilangan oksigen,

Ning Fatimah berlari mendekati Gus nauval, Ning Fatimah membaringkan tubuh Gus nauval di pangkuan nya,

"Mas..." Lirih Ning Fatimah menangis

"Gapapa, jangan menangis Humairah..." Ucap Gus nauval, tangan nya terangkat untuk menghapus air mata yang ada di pipi istrinya, namun sebelum sempat menggapai pipi istrinya pandangan mata Gus nauval mengabur, setelah itu kegelapan menguasainya

"Mas.. astaghfirullah" ucap ning fatimah menepuk pelan pipi suaminya

"Abi, umma, mas nauval" ucap ning fatimah menangis histeris

Beberapa santri segera membawa Gus nauval ke ndalem, lebih tepatnya ke kamar Gus nauval lalu membaringkan tubuh Gus nauval di kasur,

Setelah itu para santri dan santriwati diminta untuk kembali ke asrama nya masing masing di awasi oleh beberapa ustadz, takut ada santri dan santriwati yang bersama, (tau kali)

Umma aisyah segera ke dapur untuk membawa air putih, sementara kyai zikri membacakan beberapa do'a untuk Gus nauval,

Vote and komen..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakattuh..

NAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang