Kehamilan Sedang Beraksi, Serta Waktunya Untuk Kepemilikan!

BAB 11

“Jadi, lain kali ayo kita bertemu di tempat lain. Aku ada janji hari ini karena nenekku, jadi aku tidak bisa mengubahnya.”

-Nenek? Apa dia menjodohkanmu dengan kencan buta?

Wow, dia begitu cepat menyadarinya. Ji-an melepaskan ponselnya dari telinganya sejenak dan menatap layar. Jadi bagaimana jika aku pergi ke kencan buta? Apa hubungannya dengan apa pun, Ji-an bertanya-tanya.

"Iya. Nenekku berusaha keras agar aku cepat menikah. Aku terus menolak, tapi sekarang aku sudah di batas kemampuanku."

Mungkin bukan ide yang buruk jika rumor tentang Ji-an menikah dengan orang lain sampai ke telinga Jeong bersaudara.

-Bahkan jika kamu mengatakan itu, ini bukan tahun 80an, dan ada apa dengan perjodohan di usiamu? Mengapa bertemu seseorang yang tidak kamu sukai?"

"Yah... aku tidak membenci mereka?"

-...

"Bukankah kamu yang punya prasangka buruk soal kencan buta, Hyung?"
Ji-an tersenyum canggung karena tidak ada jawaban dari Jeong Han-joo.

“Adalah baik untuk menjalin hubungan alami seperti yang kamu lakukan, Hyung. Tapi untuk seseorang yang berada dalam situasi sepertiku, itu bukanlah pendekatan yang tepat.”

-Apa situasi seperti yang kamu alami?

"Jangan berpura-pura tidak tahu. Desas-desus nenekku tersebar luas di kalangan ini. Aku harus segera menikah dan mempunyai cucu Alpha yang montok dan bulat agar nenekku bisa beristirahat dengan tenang. Aku masih satu-satunya cucu yang tersisa , jadi aku harus berbakti."

Sayangnya, pengaruh nenek tidak cukup untuk menembus JM Group, jadi Ji-an tahu bahwa latar belakang keluarganya tidak membuat Jeong bersaudara terkesan. Jika Ji-an adalah Omega yang dominan, dia pasti akan menerima perjanjian pernikahan, namun sayangnya, dia hanyalah seorang Omega yang resesif.

Artinya, jika Seo Ji-hyuk tidak hilang, aliansi indah antara keluarga bergengsi bisa terjalin. Bagaimanapun, tidak ada jalan yang mulus bagi Seo Ji-an. Seo Ji-an ditakdirkan menjadi karakter pendukung antagonis di dunia ini.

Ji-an tidak bisa menahan tawa ketika memikirkan hal itu.

-Kenapa kamu berbicara seolah itu tentang orang lain? Kamu tidak seperti itu sebelumnya.

"Ini bukan tentang orang lain; ini sepenuhnya tentang aku. Dan jika kamu menganggapnya sebagai perjodohan yang dilakukan oleh orang dewasa, itu tidak seburuk itu. Kondisinya bagus, dan tidak ada kekurangan atau ranjau tersembunyi..."

Meskipun wajahnya mungkin tersembunyi milikku, karena Ji-an tidak berniat bertemu siapa pun, itu tidak masalah. Jeong Han-joo tidak perlu mengetahui semua itu.

-Aku tidak tahu. Kamu bertingkah aneh. Aku ingin berbicara tentang kunjungan kamu ke perusahaan kami hari itu, tetapi hari ini bukan waktu yang tepat?

"Ya. Maaf."

Setelah beberapa kali pertukaran, Ji-an akhirnya bisa menutup telepon setelah membuat janji yang tidak bisa dia tepati kepada Jeong Han-joo.

Aku lelah....

Tidurnya benar-benar terganggu. Masih ada banyak waktu sampai janji pertemuan yang telah dijadwalkan oleh neneknya. Ji-an menghela nafas panjang dan berdiri. Dia memindahkan lokasi janji temu, beserta nomor teleponnya, ke teleponnya sebelum meremas kertas memo itu.

Ji-an masuk ke ruang ganti dan berdiri dengan tangan di pinggul. Karena dia mungkin tidak bisa makan apa pun di tempat pertemuan yang telah diatur, dia memutuskan untuk berdandan, makan malam lebih awal sendirian, dan kemudian pergi ke tempat pertemuan pada waktu yang tepat.