N.b : ga jago romanceeeeee, maaf ya kalo aneh wkwk.
Enjoy!
—
"Si paling marahan tuh, Kak."
Indira yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Ella. Keduanya kini tengah duduk di sofa yang ada di kamar hotel mereka, sementara itu seorang gadis nampak duduk di atas kasur dan bersandar pada headboard ranjang.
Gadis Bandung itu lantas mencebik, ia kembali menatap Ella yang masih sibuk dengan seblaknya yang belum habis.
"Eleh, marahan sampe gamau ketemu ceunah. Tapi pas pacarnya showroom masih tetep nonton tuh, mana sambil senyam-senyum pula."
"Era gila karena skripsi dah selese, sekarang eranya gila karena cinta." Indira dan Ella terkekeh karena berhasil mengejek sang cici.
Sepertinya baru beberapa menit lalu Lyn datang bertamu ke kamar mereka dengan wajah yang nampak kesal. Saat Ella tanya, gadis itu bercerita panjang lebar tentang masalah yang sedang ia hadapi.
"Padahal tuh skripsiku udah selesai kan ya, Dir, La. Kaya, maunya tuh habisin waktu sama Aurel buat ganti waktu kita yang kebuang pas kemaren aku skripsian gitu. Eh, dia malah mau sekamar sama kak Oniel." Indira masih ingat dengan jelas bagaimana gadis tertua di generasi mereka itu bercerita sebelumnya. Ia dan Ella juga tidak bisa memberi banyak masukan karena sebenarnya masalah mereka terjadi karena kurang komunikasi.
"Mana segala pake ngetweet onielia onielia, apaan dah!"
Ella mengangguk saat itu, "harusan mah gausah kek gitu kalau cuma mau buat Cici cemburu, mah. Apalagi kan kak Oniel itu udah sama kak Indah. OnDah yang asli itu ada kak Gitanya, bukan ada Aurellianya."
Indira kini kembali menatap pada Lyn yang masih senyam-senyum sendiri melihat showroom Lia. Meski masih cemburu karena gadis itu memilih sekamar dengan Oniel, tapi Lyn tidak bisa bohong kalau ia juga rindu dengannya.
"Ih, kok makan mie sih? Kan kemaren udah makan mie?!"
Dua gadis yang duduk di sofa saling berpandangan, Ella kemudian menggerakkan jari telunjuknya menyamping di depan dahi. Indira mengangkat bahu pertanda ia juga tidak tahu apa yang terjadi pada sang cici.
"Gila beneran kali, Kak."
Lyn kini sedikit menggigit bibirnya karena melihat Lia yang tengah makan di showroom. Bukan apa-apa, pasalnya gadis itu mengikat rambutnya ke belakang dan membuatnya terlihat memiliki rambut cepak seperti lelaki.
"Buset kok ganteng banget sih lu, Rel? Koko Lio kah?"
Senyuman yang mengembang di wajah Lyn semakin membuat Indira dan Ella takut. Keduanya semakin berbisik dan khawatir dengan sang cici.
Amanda🖤
Sayang?
Lagi dimana?Di kamar, sayang
Kenapa?Ada siapa aja disitu?
Ada callie sama bontot nih
Tadi katanya di kamar gada temen, cici pergi makanya dia kesini
Kenapa emang?Indira sent a picture
Tolong banget ini mah
Cici tertua lagi marahan sama cici kedua
Tapi dia nonton sr ci lia sampe kek gitu
Apa ga serem aku sama ella disini liat dia kek gitu yang😭
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot and incorrect jkt48
Fiksi Penggemarjkt48 in shit incorrect and os. 18+ Some idea aren't mine!