14

233 37 14
                                    

Hai para pembaca cerita ini

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, mohon maaf jika masih ada typo yang bertebaran

Happy Reading
-

Vicky masuk kedalam kamarnya dan melihat Travis yang tengah duduk di atas ranjang kasur dengan bersandar pada punggung ranjang. Tatapan mata pria itu tak teralihkan darinya. Travis menepuk tempat disampingnya yang kosong supaya Vicky duduk di sampingnya.

Setelah duduk dan bersandar dengan bantal. Vicky tak mau menatap Travis, wanita itu justru menatap lurus ke depan, memperhatikan tembok yang hanya diam. Vicky menghembuskan nafas secara perlahan. Jujur saja dia bingung dengan perasaannya sendiri.

"Kenapa lo bisa nangis gini sih?"tanya Travis.

Vicky menggelengkan kepalanya, namun bibir mungil itu tiba-tiba saja bergetar. Travis kebingungan begitu melihat derai air mata yang melintasi pipi tembam Vicky. Pria itu langsung menangkup wajah istrinya dan menatapnya dalam-dalam.

"Bilang aja,"

"Gak usah pegang-pegang! Urus cewek lo aja sana!"ucap Vicky yang menyingkirkan kedua tangan Travis.

"Cewek siapa? Emang gue punya pacar?"Travis mengerutkan keningnya. Lagipula Vicky satu-satunya wanita yang menjadi pasangannya. Sebelumnya Travis tak ingat pernah memiliki hubungan dengan perempuan lain.

"Bohong,"

"Mana coba buktinya?"

Vicky mengambil ponselnya dan menunjukkan room chat nya dengan nomor tak dikenal pagi tadi. Travis melihatnya dengan seksama dan dia sadar bahwa itu adalah foto saat dia dipeluk dengan lancangnya oleh seorang perempuan.

"Lo mau denger penjelasan dari gue gak?"tanya Travis.

"Gak,"

Senyum kecil terbit dibibir Travis, "Lo cemburu gara-gara foto itu?"

"E-enggak! Sok tau banget!!"balas Vicky menunjukkan wajah marahnya yang justru terlihat menggemaskan di mata Travis.

Bibirnya mengerucut, semakin membuatnya terlihat menggemaskan. Pipi tembam itu semakin mengembang membuat Travis tak tahan untuk tak memainkannya.

Cup

"Travis!! Apa-apaan sih!?"

Cup

Vicky diam, dia menundukkan kepalanya untuk menutupi wajahnya yang kini telah memerah. Travis menarik dagunya keatas hingga membuat wajah bak tomat busuk itu terlihat dengan jelas. Pria itu menarik tengkuk Vicky dan kembali mengecup bibir mungil wanita itu. Namun kali ini bukan lagi sekedar kecupan singkat, namun lumatan lembut tanpa ada nafsu.

Satu menit setelahnya pria itu melepaskannya, "Sekarang lo mau dengerin penjelasan gue?"

Vicky tak mengangguk maupun menggeleng. Dia masih cukup terkejut dengan semua yang baru saja terjadi. Namun, dia tetap mendengarkan semua penjelasan dari Travis. Pria itu benar-benar serius dalam menjelaskan semuanya agar Vicky tak lagi salah paham dengan foto yang dikirim oleh nomor tak dikenal itu.

"Sekarang udah jelas kan? Gue gak punya pacar, ya kali gue selingkuh padahal istri cantik gue lagi hamil kayak gini."ujar Travis lalu tangan kekarnya itu mengelus lembut perut datar yang semakin hari semakin membuncit.

"Gombalan lo basi."

"Iya, cantikku, sini peluk. Sayang banyak-banyak."Travis mendekap tubuh Vicky dan dibalas oleh sang empunya. Ya jangan salahkan siapapun disini, Vicky dalam keadaan hamil tentu saja sudah sangat biasa ketika melihat perasaan dia mudah berubah-ubah dan jangan salahkan Travis juga karena dia restoran dia hanya ingin bekerja untuk menafkahi Vicky serta mempersiapkan biaya kelahiran anak mereka.

Maka siapa yang bersalah? Tentu kalian tahu jawabannya nanti.
































Kedua mata itu terbuka dengan sempurna. Vicky, seseorang yang terbangun dari tidurnya itu memegangi perutnya yang terasa lapar. Pandangannya beralih ke sampingnya dimana Travis yang masih terlelap dengan wajah lelahnya. Vicky yang melihat itu jadi tak tega untuk membangunkannya.

Nyatanya tak perlu membangunkan pria itu, orang itu telah bangun dengan sendirinya karena pergerakan Vicky yang berusaha untuk duduk dan melepaskan sepasang tangan yang setia memeluknya. Travis mengucek sebentar kedua matanya dan melihat kearah jam dinding yang terpajang di kamarnya. Jika dihitung mereka bahkan belum tidur selama tiga jam.

"Gak tidur?"tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur dan pertanyaannya itu dibalas dengan gelengan.

"Kenapa? Panas? Gak nyaman? Atau laper?"tanyanya lagi.

"Laper.. pengin makan soto yang ada di depan komplek."jawab Vicky.

"Emang mau sotonya sekarang?"

"Iya,"

"Makan yang lain aja ya? Tengah malem gini mana ada yang jualan soto."ucap Travis namun Vicky tetap kekeuh ingin makan soto ditengah malam ini.

"Mau sekarang Travis.. lo gak kasian sama anak lo sendiri?"balas Vicky kali ini disertai dengan wajah memelas.

Travis menghela nafas berat, dia mendekatkan kepalanya pada perut Vicky dan mengelusnya dengan lembut.

"Ade gak boleh minta macem-macem, kasian mommy sama daddy kamu."katanya seolah mengajak bicara bayi yang bahkan belum terbentuk itu.

Vicky yang memperhatikan tersenyum kecil, entahlah. Baginya Travis terlihat sangat lucu ketika bersikap seperti ini. Sangat berbeda sekali dengan Travis yang pernah dia lihat di hari pertama ia berkuliah di sini. Saat itu Vicky benar-benar merasa jika Travis bukan manusia karena tak pernah melihatnya untuk sekedar tersenyum saja. Ya mungkin ada, namun hanya senyum kecil yang ditujukan kepada para dosen.

"Sekarang masih mau makan soto?"tanya Travis.

"Iya dong!"

Huft. Sabar Travis, ini semua demi bayimu sendiri.

"Bercanda Travis, ayo tidur gak jadi laper."

Vicky kembali membaringkan tubuhnya dan memeluk tubuh Travis. Travis langsung membalasnya dan mereka lanjut menyelami alam mimpi yang sempat di jeda itu. Tangan kiri Travis memeluknya, sedangkan tangan kanannya sibuk mengelus lembut perut yang mulai membuncit itu.

"Good night my sweetie and my junior."























-
'✨MISTAKE✨'

Cieee awokawok, gemesss 😡😡😭
Siapa yang butuh banyak momen dari pasutri muda ini?? Cung!

Seperti biasa aku mau ucapin terimakasih banyak kepada semua pembaca yang udah bersedia meluangkan waktu kalian buat baca cerita ini ❤️ (lopeee sekebon buat kalian❤️😭)


Jangan lupa tinggalkan jejak✨❤️
I love u

Sekian terima Haruto
See youu yeoreobundeul✨🦋

MISTAKE [TRAVICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang