34

114 10 3
                                    

Maret, 2024

"Kali ini apa yang bakal kamu lakuin?"

Gadis yang mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Drew lantas berdecih. Drew menanyakannya dengan lisannya.

"Gak ada urusannya sama kamu!"

Gadis itu hendak pergi namun lengannya telah ditahan terlebih dahulu oleh Drew, "inget, kemanapun kamu pergi, aku selalu ada di sekitar kamu, Aca. Dan aku tau apa yang mau kamu lakuin setelah ini."

-


Drew berjalan menyusuri tepian pantai hingga pandangannya menemukan sepasang sejoli yang tengah menikmati matahari terbenam. Pemuda itu sengaja datang kemari untuk melakukan aksinya. Melihat ada sebuah batang kayu yang tergeletak tak jauh dari posisi dua sejoli itu, Drew lantas menginjaknya dengan sengaja.

Krak!

Kedua sejoli itu spontan menoleh kearahnya begitu mendengar suara patahan kayu dan keduanya terkejut begitu tahu bahwa ada orang lain selain mereka. Keduanya saling pandang dan kembali memandangi Drew pura-pura menunjukkan raut wajah terkejut.

"Hai?"

Drew meneteskan air matanya begitu merasakan sakit di dadanya. Tidak, seharusnya itu tidak datang.

"Eh, lo gak apa-apa ?"tanya si pria begitu melihat Drew terduduk di atas pasir pantai dan jaraknya pun tak jauh dari tempat keduanya saat ini berdiri.

"Ada apa? Apa ada masalah? Lo keliatan gak baik-baik aja."tanyanya. Walaupun pada akhirnya yang dia dapatkan hanya pemandangan Drew yang terus menangis. Kedua rasa sakit yang bersatu tentu saja menimbulkan kesakitan pada hatinya.

"Itu karena aku gak pernah cinta sama kamu Drew, yang aku cintai itu Travis."

DUAR!

Suara petir yang begitu menggelegar mengejutkan mereka. Si wanita pun mulai mendekat.

"Ajak dia ke rumah aja,"Drew tentu saja terkejut mendengar ucapan si wanita yang justru mengizinkannya datang ke rumah.

"Lo mau ikut kita? Hujan bentar lagi turun, gak baik terus di sini."

Drew mengangguk. Kali ini bukan rencananya, namun Tuhan sepertinya yang menakdirkan hal ini akan benar-benar terjadi.

-


Drew telah tiba di rumah kontrakan sepasang sejoli itu, Travis dan Vicky.

"Lo ada masalah? Cerita ke gue aja,"ucap Travis.

"Belum mau cerita ya? Kalo gitu lo mau mainin game gue gak?"

Oke Travis sudah gila, bagaimana bisa dia mengajak Drew untuk memainkan game battleground nya. Dan Drew hanya membalasnya dengan anggukan. Daripada harus menceritakan masalahnya.

Tok! Tok! Tok!

"Eh, Vanya. Ayo masuk."

"Maaf ya kalo kurang nyaman,"lanjut Vicky ketika Vanya telah masuk kedalam rumahnya. Pandangan Drew langsung teralihkan sebentar pada orang yang baru saja datang.

"It's okay, Vick."

"Itu, di situ serang. Kamu gak pernah main game kayak gini?"tanya Travis..

Drew menggelengkan kepalanya. Seumur hidup Drew benar-benar tak pernah memainkan game battleground kesuka Travis. Hidup terlalu dipenuhi dengan belajar, belajar, dan mencintai seseorang.

MISTAKE [TRAVICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang