21

179 24 2
                                    

Halo semuanya, selamat datang di part terbaru dari MISTAKE
Jangan lupa vote dan komennya ya<3 love you(⁠っ⁠˘⁠з˘⁠❤️ )

HAPPY READING ✨❤️

-

Vicky memandangi punggung mungil yang tengah menggigil itu dengan lekat. Sebelum membilas tubuh anak laki-laki itu dengan air hangat, anak laki-laki itu ternyata jatuh sakit, lebih tepatnya demam. Wanita itu tak berhenti mengawasi anak itu agar suatu ketika anak itu membutuhkan sesuatu, Vicky sudah siap sedia. Jam dinding kamarnya telah menunjukkan pukul setengah dua malam dan hujan masih setia mengguyur beberapa wilayah termasuk tempat tinggal Vicky.

"Hoam.." Mungkin ini sudah kali ke sepuluh Vicky menguap, namun dia tetap pada pendiriannya untuk tidak tidur dan menunggu kepulangan Travis yang tengah mencari apotek yang buka 24 jam walaupun cukup sulit ditambah minimnya transportasi yang bisa digunakan sehingga Travis hanya bisa berkeliling dengan kedua kakinya disertai sebuah payung yang melindunginya dari tetesan air hujan.

"Tidur aja, gue yang jaga."

Mendengar sebuah suara bariton yang sangat familiar itu membuat Vicky berbalik ke arah belakang karena posisinya yang tengah memunggungi pintu kamarnya. Wanita itu berjalan menghampiri Travis dan menerima sebuah kantong plastik berisi obat-obatan lalu kembali duduk di kursi samping ranjang yang didudukinya sejak tadi ketika menunggu Travis. Dia menyibak anak rambut yang menutupi dahi anak laki-laki itu untuk memasangkan kompres dingin yang dibeli oleh Travis.

"Bunda.."

"Adek butuh sesuatu?"tanya Vicky.

"Bunda dimana..?"Tangis perlahan luruh melintasi pipi tirus itu.

"Adek rumahnya dimana?"

"Gak tau.. hikss.."

Kedua orang dewasa itu saling menatap satu sama lain, hingga akhirnya salah satunya pun berkata, "Besok kakak bantu kamu cari rumah kamu, ya?"

Anak itu mengangguk. Walaupun tangisnya belum mereda, namun dia berusaha untuk menahan buliran air mata yang berusaha keluar dari kedua netra nya.

"Lo temenin dia disini, gue_"

"Lo disini aja."potong Travis cepat dan setelahnya menyuruh Vicky untuk duduk kembali di kursi.

Travis keluar dari kamar untuk mengambil satu kursi lagi dan meletakkannya berhimpitan dengan kursi yang Vicky duduki.

"Sini,"

Vicky cukup terkejut ketika Travis menyuruhnya untuk bersandar pada bahunya.

"Tidur aja gapapa."

"Beneran?"

Tak mau mendengar penolakan, Travis langsung saja merangkul pinggang Vicky dan menyandarkan kepala wanita itu pada bahunya. Vicky tak menolak dan perlahan memejamkan matanya.

"Sweet dream."













































































Vicky yang tengah menyiapkan makanan tersenyum melihat keakraban dua lelaki beda generasi yang tengah bermain monopoli yang dibeli Travis saat ke warung tadi. Vicky merasa seperti tengah melihat ayah dan anak yang bermain. Vicky harap dia bisa melihat perkembangan buah hatinya hingga masanya harus melepaskannya.

"Tumbuh sehat-sehat kesayangan mommy."

"Dan daddy."

Vicky menata makanannya seperti biasa di atas tikar, "Adek makan yang banyak ya biar bundanya adek gak khawatir."

MISTAKE [TRAVICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang