Bagi sebagian orang mungkin hari minggu akan dihabiskan hanya dengan bangun siang dan bermalas-malasan diatas kasur saja namun hal itu tak berlaku bagi Aldo, sejak pukul 6 pagi ia sudah bangun dari tidurnya dan memulai aktivitasnya yang di awali dengan jogging mengitari area perumahannya lalu di lanjutkan dengan mengurus beberapa tanaman di halaman belakang rumahnya, mencuci motor dan mobil miliknya dan tidak lupa ia juga memasak sarapan untuk sang bunda dan adik kecilnya
Hingga kini jam menunjukan pukul 8 pagi, Aldo sedang bersantai membaca novelnya di pinggir kolam renang dengan posisi kakinya yang dimasukan kedalam air
"Bunda cariin dari tadi ternyata abang disini" ucap Shani yang datang menghampiri Aldo dan ikut duduk disamping Aldo
"Eh bunda, bangun yuk nanti kaki bunda kedinginan"
"Gapapa bang sebentar doang kok"
Aldo hanya menganggukan kepalanya lalu menundukan kepalanya menatap kearah kolam
"Abang tumben baca novel?"
"Iya bun, lagi pengen aja" jawab Aldo dengan senyum tipisnya menatap Shani
"Bun, abang izin ya mau kerja kelompok nanti jam 10"
"Kemana dan sama siapa?"
"Mau ke museum Bank Indonesia bun, abang satu kelompok sama Chika dan As....- Asri"
"Chika Asri?"
"Iya bun Chika sama Asri mereka anak IPS 1, tugas kelompok abang digabung sama kelas mereka"
"Yaudah bunda izinin tapi pulangnya jangan malem-malem ya bang"
Aldo kembali menganggukan kepalanya dan tak lupa senyuman manis yang selalu ia lemparkan pada Shani
"Masuk yuk bun, kita sarapan tadi abang udah masak buat bunda sama Ella" ucap Aldo beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangannya untuk membantu Shani berdiri
Sesampainya di meja makan Aldo langsung mendudukan Shani di bangku dan memanggil Ella yang mungkin masih tertidur di kamarnya, betul saja Ella masih tertidur ketika Aldo membangunkannya dengan terpaksa ia harus membuka matanya dan ikut sarapan bersama, mungkin setelah makan Ella akan kembali melanjutkan tidurnya
Ella dengan wajahnya yang sangat bareface dan mata yang masih sedikit tertutup mulai mengambil sarapannya
"Ella, buka yang bener matanya"
"Ngantukkkk bangg"
"Sini abang ambilin, kamu cuci muka sana"
Ella pun pergi ke dapur untuk mencuci mukanya, sementara Aldo dengan telaten menyiapkan sarapan untuk Shani dan Ella
"Maaf ya bun, abang cuma sempet masak ini" ucap Aldo yang kini sedang duduk disamping Shani dengan memegang satu piring ditangan kirinya
"Gapapa kok bang, bunda malah seneng kalo abang bisa masak gini, abang sejak kapan bisa masak? biasanya juga abang kalo laper ngerengek ke bunda minta masakin"
Aldo tersenyum kecut lalu memalingkan wajahnya menghindari tatapan Shani
"Widihhh masak nasi goreng ternyata" ucap Ella dengan heboh setelah kembali dari dapur
"Makanya melek" ucap Aldo
"Nih nihhh melek nihhhh" ucap Ella memperlihatkan matanya yang melotot kearah Aldo
"Udah udah makan jangan berantem aja" ucap Shani
"Aaaaa bun, abang suapin"
Tanpa penolakan Shani membuka mulutnya menerima suapan nasi dari tangan Aldo hingga sarapannya itu habis, tak lupa Aldo memberikan segelas air putih setelah Shani menghabiskan makanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Life.
RomanceLUKA memang bisa di sembuhkan tapi bekasnya akan selalu ada. Rezialdo Albiantara Kusuma