Hari-hari terus berlalu kini hubungan antara Aldo dan teman-temannya semakin merenggang, Aldo selalu memiliki seribu alasan untuk menolak ajakan teman-temannya untuk berkumpul. Segala cara mereka gunakan untuk membujuk Aldo namun hasilnya nihil, Aldo tetap teguh pada pendiriannya
Bahkan kini Aldo tak lagi duduk bersama Luky ia memilih duduk bersama Diaz salah satu temen sekelasnya, perubahan sikapnya ini membuat teman-teman Aldo terbelah menjadi dua kubu ada yang berpihak pada Zee dan ada yang berpihak pada Aldo. Seperti Flora dan Olla yang lebih berpihak pada Aldo sementara Oniel, Luky dan Aran perpihak pada Zee
Sepulang sekolah Aldo tak langsung pulang ke rumahnya ia memiliki jadwal les melukis hari ini, membuatnya harus segera membereskan buku-bukunya dan pergi menuju tempat les nya itu
"Do, gue ikut ke tempat les lo boleh gak?" ucap Flora yang kini berada di kelas Aldo
"Ngapain?"
"Pengen liat aja hasil lukisan lo disana, siapa tau gue tertarik buat ikut les bareng lo nanti. Boleh gak do?"
Aldo hanya menganggukan kepalanya saja mengisyaratkan ia mengizinkan Flora untuk ikut ke tempat les nya
Setelah membereskan buku-buku miliknya kini Aldo dan Flora berjalan beriringan menuju parkiran sekolah, dari kejauhan Aldo dan Flora melihat sosok yang tak asing bagi mereka sedang berdiri tepat di sebalah motor Aldo
"Eitsss ada bro Aldo nih"
"Ngapain sih lo kesini?" ucap Flora
"Santai dong, gue cuma mau ngobrol sebentar kok sama Aldo"
"Gak usah macem-macem ya Zee ini masih di area sekolah" ucap Oniel yang juga berada disana
Sementara Aldo hanya diam melihat perbincangan teman-temannya ini
"Do gue cuma mau bilang aja, ada dan gak ada nya lo dipertemanan kita tuh gak ngaruh apa-apa silahkan kalo emang lo mau menjauh dari anak-anak gak ada masalah sama sekali"
"Zee! Inget lo kesini buat minta maaf" bentak Oniel
Sementara Zee hanya mengangkat satu tangannya yang mengartikan Oniel untuk diam
"Seharusnya lo juga sadar diri do kita semua itu cape harus ngertiin lo dengan segala problem dalam hidup lo ini, lo pikir yang punya masalah hidup cuma lo doang? stop untuk selalu bertingkah seakan masalah yang lo punya tuh yang paling berat dan kita harus selalu ngertiin lo. Gue udah enek banget ngeliatin lo yang selalu sibuk sama diri lo sendiri kalo lagi kumpul, kita kumpul itu buat ngilangin stress do bukan mau liat lo yang mulai ikutan stress kayak bunda lo itu"
PLAKKKKKK
Satu tamparan mendarat mulus di pipi kanan Zee
"Jaga mulut lo ya Zee!"
"Ashel!" ucap teman-teman Ashel yang menghampiri keributan itu
"Shel udah Shel" ucap Feni yang berusaha menengkan Ashel
"Woww hebat juga lo Shel berani nampar gue" ucap Zee tersenyum smirk sambil mengelus pipi kanannya yang sekarang terlihat memerah
"Mending lo pergi sekarang" ucap Ashel
"Kenapa hah? lo gak terima sama apa yang gue bilang barusan? mantan pacar kesayangan lo ini emang udah mulai stress Shel ketularan bunda nya" ucap Zee dengan wajah tengilnya
Sontak pernyataan Zee itu membuat teman-teman Ashel membulatkan mata mereka seakan tak percaya dengan apa yang Zee ucapkan barusan
"Zee lo udah bener-bener kelewatan, Niel bawa nih temen bajingan lo dan mulai hari ini gue sama Aldo bukan lagi temen kalian. Gak sudi gue punya temen yang mulutnya kayak sampah" ucap Flora
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Life.
RomanceLUKA memang bisa di sembuhkan tapi bekasnya akan selalu ada. Rezialdo Albiantara Kusuma