Aldo seorang pemuda dengan paras menawan sedang menghabiskan sarapannya dengan kedua wanita yang paling ia cintai di dunia ini, entah bagaimana jika hidup Aldo tanpa kedua wanita ini
"Bang, bunda mau jalan-jalan ke taman nanti sore abang bisa temenin bunda?"
"Sama Ella aja bun, Ella juga udah lama gak ke taman"
"Bunda mau nya sama abang"
"Bang" ucap Ella yang menyenggol tangan Aldo yang masih melahap makanan nya
"Bisa bun, nanti abang temenin bunda"
"Abang berangkat ya, bunda baik-baik di rumah" ucap Aldo yang beranjak dari duduknya melemparkan senyumnya dan mencium kening Shani sang Bunda
Aldo pun berjalan menuju halaman rumahnya, menaiki motornya dan berangkat menuju sekolah. sementara Ella di antar oleh supir pribadi nya
Sesampainya di sekolah Aldo langsung memarkirkan motornya dan pergi menuju sebuah ruangan yang selalu membuatnya merasakan ketenangan
PERPUSTAKAAN, itulah tulisan yang tertera pada papan yang tertempel di depan sebuah pintu, Aldo memasuki ruangan itu. Sepi keadaan perpus sekarang, bagaimana tidak jam masih menunjukan pukul 06.45 sementara bel masuk sekolah berbunyi pada pukul 07.30 itu artinya Aldo memiliki waktu 45 menit untuk berada disana
Ini merupakan rutinitas Aldo setiap pagi, menuju perpus membaca novel sambil mendengarkan musik. Entah mengapa kegiatan ini menjadi hal favorit dalam hidupnya
TRINGGGGGGG
45 menit berlalu bel pun sudah berbunyi, itu artinya Aldo harus segera masuk ke dalam kelasnya untuk memulai pelajaran
"Nih titipan dari fans-fans lo" ucap Olla menghampiri Aldo yang baru saja sampai di kelas
Olla meletakkan beberapa batang coklat di meja Aldo, pemberian dari adik kelas ataupun kakak kelas yang menyukai Aldo
"Thank u La" ucap Luky teman sebangku Aldo yang langsung mengambil semua coklat pemberian dari fans Aldo itu
"Kebiasaan orangnya belum izinin udah maen ngambil aja" ucap Olla menepis tangan Luky yang hendak mengambil coklat milik Aldo
"Ahhh biasanya jga gitu, iya kan do?" tanya Luky
Aldo hanya menganggukan kepalanya sambil melepas hoodie yang ia kenakan
"Tuhh udah di approve"
"Bagi juga ya do?" tanya Olla sambil melemparkan senyumnya yang menampilkan deretan gigi nya yang rapih
"Yehhh mau juga kan lo"
"Kalo di izinin gini mah mau juga lah gue" ucap Olla yang mengambil 2 batang coklat milik Aldo
"Lo gak mau nih do?" tanya Luky
"Makan aja"
"Okeh nanti gue bagiin deh sama yang lain"
"Ini kalo tiap hari lo di kasihnya coklat terus lama-lama gigi gue bisa bolong do" ucap Luky
"Iya juga sih, mereka kaga ada niatan apah kasih yang laen gitu. Template bgt hari-hari ngasih coklat" sambar Olla
"Pak Yusup dateng pak Yusup dateng" ucap seorang murid yang berada di depan pintu mengawasi kedatangan guru mereka
Jam pelajaran pun di mulai, semua murid memperhatikan guru mereka dengan seksama hanya ada keheningan ketika guru mereka menerangkan materi nya
Tak terasa jam pelajaran pertama dan kedua telah usai, kini saatnya para murid melepas lapar dan juga dahaga mereka di kantin
Di kantin Aldo,Olla dan Luky bergabung dengan Flora dan Oniel temen mereka yang kebetulan berbeda kelas, dimana Flora dan Oniel merupakan anak kelas 11 IPS 3 sementara Aldo,Olla dan Luky anak kelas 11 IPS 2. Sebenarnya mereka berada di satu kelas yang sama ketika berada di kelas 10 namun karena sistem nilai mempengaruhi penentuan kelas di sekolah ini jadilah mereka berpisah ketika kelas 11 karena nilai Flora dan Oniel berada dibawah rata-rata
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Life.
RomantiekLUKA memang bisa di sembuhkan tapi bekasnya akan selalu ada. Rezialdo Albiantara Kusuma