TOK TOK TOK
Shani yang sedang sibuk memasak di dapur terusik ketika ia mendengar suara ketukan dari pintu rumahnya, membuatnya segera mematikan kompor dan bergegas untuk membukakan pintu
"Permisi Bu" ucap seorang lelaki tersenyum pada Shani, ketika Shani membukakan pintu untuknya dan sedikit menundukan kepalanya memberikan hormat pada Shani
"Arya, ayo ayo masuk" ucap Shani memberikan izin pada Arya untuk masuk ke rumahnya
Arya pun menganggukan kepalanya dan mulai mengikuti langkah Shani yang membawanya menuju ruang tamu
"Silahkan duduk, saya buatkan minum dulu"
"Tidak usah repot-repot bu, saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal saja"
"Oh begitu, ya sudah ayo duduk" ucap Shani yang mendudukan dirinya di sofa ruang tamu, Arya pun juga mendudukan dirinya pada sofa ruang tamu yang kini posisinya sedang duduk berhadapan dengan Shani
"Jadi apa yang ingin kamu sampaikan Arya?" tanya Shani yang mulai membuka obrolan mereka
"Begini bu, saya ingin membahas tentang harta warisan peninggalan pak Gerald"
"Oh perihal itu, sudah jelaskan 65% warisan alm suami saya akan jatuh pada Bian dan sisanya pada Ella. Apa ada perubahan?"
Arya dibuat kikuk dengan ucapan Shani, ia merasa bingung karena Shani yang selalu menganggap Aldo adalah Bian tapi mau tidak mau ia harus tetap mengatakan yang sebenarnya
"Eughh tidak ada perubahan sama sekali Bu tapi maaf, 65% harta warisan itu akan jatuh atas nama Aldo"
"Apa maksud kamu Arya? Aldo itu sudah meninggal!" ucap Shani dengan nada tingginya
"Aldo belum meninggal bu, orang yang selama ini ibu panggil Bian itu adalah Aldo. Bian sudah meninggal setahun yang lalu dan Ibu harus bisa menerima semua itu, apa Ibu tidak kasihan denga Aldo yang selalu hidup dalam bayang-bayang Bian?"
"Kamu tidak usah membohongi saya! dia itu anak saya dan saya yang tau tentang anak saya. Kalau kamu memang mau menipu saya dan tidak ingin bekerja dengan keluarga saya lagi silahkan kamu mengundurkan diri" ucap Shani dengan tegas serta sorot mata yang tajam menatap orang yang berada di depannya ini
Arya hanya dapat menghela nafasnya dengan kasar
"Tidak ada niatan sedikit pun dari saya untuk menipu Bu Shani, saya hanya mengatakan kebenarannya saja. 2 bulan lagi Aldo akan menginjak usia 18 tahun, Aldo harus segera menandatangani semua surat warisan dan surat kuasa perusahan yang akan ia pegang"
"Saya rasa hanya itu yang bisa saya sampaikan, permisi Bu Shani dan maaf mengganggu waktunya" sambung Arya yang beranjak dari duduknya tak lupa kembali menundukan kepalanya dan pergi meninggalkan kediaman Shani
Setelah Arya meninggalkan rumahnya, Shani langsung berlari menuju kamarnya dan dengan kencang membanting pintu kamarnya
Kembali ke rumah Ichi
Sejak Chika pergi ke kamar Ichi untuk memandikan Ichi sampai sekarang mereka berdua belum juga keluar dari kamar, membuat Aldo memutuskan untuk menyusul mereka. Terlihat pintu kamar Ichi yang sedikit terbuka dan terdengar juga suara-suara obrolan dari mereka berdua membuat Aldo semakin penasaran dengan apa yang sedang dua makhluk menggemaskan ini lakukan didalam kamar
"Ihhh jelek banget kepalanya"
"Rawrrr rawrrrr dino mau igit kakak rawrrr"
"Ayo kalo bisa wleeee"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Life.
RomanceLUKA memang bisa di sembuhkan tapi bekasnya akan selalu ada. Rezialdo Albiantara Kusuma