Bab 16 - Pulau Tropis

2.2K 320 8
                                    

Aurora baru bisa menghela napas panjang ketika mobil telah membelah jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora baru bisa menghela napas panjang ketika mobil telah membelah jalanan. Pada saat itulah dia baru sadar bahwa dirinya kini hanya berdua saja dengan Pangeran Tristan di kursi belakang limusin yang sedang mereka tumpangi.

Suasana terasa dingin. Pangeran Tristan bahkan memilih menyibukkan diri dengan tabnya daripada sekedar mengajak Aurora berbicara. Pada akhirnya, Aurora memilih menatapi jalanan di jendela pintu mobil sebelahnya.

Perkataan Pangeran Tristan terputar lagi, tentang dirinya yang harus mengabdi sebagai seorang istri pada sang Pangeran jika ingin Liam baik-baik saja. Perkataan Putri Theona tadi juga cukup mengganggunya, dan pesan dari Ratu Athena pun demikian.

Ya Tuhan! Apa yang harus dilakukan Aurora selanjutnya? Apakah ini tandanya dia harus benar-benar mengubur semua impian dan cintanya demi orang yang dia cintai? Haruskah dia melakukannya?

********************

Bab 16 – Pulau Tropis

Mereka mendarat di sebuah pulau dengan pemandangan yang sangat indah keesokan harinya. Orang-orang menyambutnya dengan ramah. Tak ada penyambutan resmi, mungkin karena kedatangan Pangeran Tristan ke tempat itu memang tidak diumumkan secara publik.

Bahkan, Pangeran Tristan tidak membawa banyak pengawalan. Hanya Richard dan dua orang pengawal terbaiknya yang ikut. Sementara untuk pelayan, hanya ada tiga pelayan, dua untuk sang pangeran dan satu lagi pelayan pribadi Aurora.

Aurora merasa cukup senang saat tak ada penyambutan yang berlebihan, dia memang lebih suka berpelesir sebagai orang biasa.

Rombongan Pangeran Tristan akhirnya menuju ke sebuah resort, tempat dimana mereka akan menginap. Tempat para pelayan dan pengawal tentu terpisah dengan tempat Pangeran Tristan. Pangeran Tristan dan Aurora akan tinggal di dalam sebuah bangunan. Sedangkan para pengawal dan pelayan akan tinggal di bangunan yang berbeda.

Setelah tempat tersebut dipastikan keamanannya, Pangeran Tristan dan Aurora dipersilahkan masuk.

Aurora tampak mengamati segala penjuru. Dia mengagumi arsitekturnya yang terlihat begitu alami. Kebanyakan perabotnya terbuat dari kayu, ada beberapa ukiran-ukiran khas, ditambah lagi beberapa tanaman dalam pot yang membuat suasana menjadi begitu alami. Aurora suka berada di tempat ini dengan suasana tenang seperti ini.

Saat Aurora membalikkan tubuhnya, dia hanya mendapati Pangeran Tristan berada di belakangnya. Rupanya, mereka berdua sudah ditinggalkan di dalam tempat itu hanya berdua saja. Aurora menjadi gugup dibuatnya, apalagi ketika melihat Pangeran Tristan yang tak berhenti menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Uuum, apa aku boleh mandi duluan?" tanya Aurora.

"Kamarmu ada di sebelah kanan, di dalam sana ada kamar mandi pribadinya. Kau bisa mandi sepuasmu."

"Maksudnya, di sini ada dua kamar?" tanya Aurora sedikit bingung.

"Ya. Ada masalah?"

Aurora menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kupikir, ini perjalanan bulan madu, jadi kupikir..."

PRINCE TRISTAN (Modern Kingdom Seri TERAKHIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang