Chapter Dodici [12]

70 24 25
                                    

woy! cuy! baru bisa up karena ya begitu lah ya, susah jelasinnya. Oke cuy, ramein yaa! :(

Telpon dimatikan oleh orang diseberang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telpon dimatikan oleh orang diseberang. Ia bergegas bergantian pakaian. Waktunya tidak banyak, karena sang pacar akan datang 10 menit lagi. Ia sengaja membiarkan rambutnya digerai sebab bando kesayangan hilang. Penampilan sempurna. Hanya ada sedikit olesan makeup tipis diwajah cantiknya.

Ia menunggu sang pacar didepan rumah. Mengecek hp jika ada pesan dari pacarnya.

"Mana ya?" Gumamnya selagi melihat kanan kiri rumah.

Dari kejauhan terlihat sorot lampu dari mobil. Ia segera menutup pintu dan mengunci gerbang rumah. Ia menunggu tepat didepan gerbang.

Pacarnya pun berhenti didepannya, "Dress?" Tanyanya langsung. Ia lalu tersenyum dan memutar badannya.

"Iya, ini baru dikirim mama kemarin." Katanya semangat.

Pacarnya pun turun. Membukakan pintu mobil. "Ayo masuk." Ajaknya masih memegangi handle pintu.

Ia berjalan dengan senyuman yang masih terpasang di wajahnya. Tiba-tiba saja pacarnya mengajaknya keluar.

Mereka melakukan perjalanan, entah kemana sang pacarnya itu membawanya. Tempat apapun ia akan manut asal tidak aneh-aneh. Terasa canggung keluar kali ini. Biasanya mereka akan bercerita saat perjalanan. Namun kali ini canggung.

"Dress nya bagus." Si cowok basa-basi. Pikirannya sudah buntu selain bisa memuji dengan konyol seperti itu.

"Makasih. Ini sengaja aku simpan kalau mau keluar sama kamu." Balasnya melihat motif bunga-bunga pada Dress yang ia kenakan.

Beberapa minggu yang lalu, ia mendapatkan paket yang tergeletak di depan pintu. Mungkin dia tidur saat itu, dan si kurir meletakkannya di depan pintu. Ia segera mengambil hp dan mengecek notifikasi, mungkin si kurir akan bilang jika paketnya sudah sampai. Dan benar saja, ada pesan masuk beberapa menit lalu. Ia melihat pengirimnya, dari mama ternyata. Dibukanya paket itu dan menampilkan Dress berwarna pink soft dan ada beberapa hiasan bunga-bunga. Ia kegirangan. Mengirim pesan ke mama untuk mengucapkan terima kasih. Ia berpikir akan memakainya ketika pacarnya mengajaknya keluar.

"Kita mau kemana?" Tanya si cewek. Melihat rute yang dilewati pacarnya tetap sama.

"Gak tau, aku bingung." Balasnya. Jujur, ia juga bingung dengan pikirannya. Mengajak keluar namun bingung untuk tujuan.

"Aku mau ngomong." Kata si cowok.

Menoleh, "Ngomong apa?" Tanyanya penasaran.

FLAVOR LOVE [DUA DUNIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang