Chapter Dix [10]

69 26 18
                                    

Hai All!
Selamat datang di
Chapter Dix🦋

Hai All!Selamat datang di Chapter Dix🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Dinner~

Malam ini Cakra menemani Rena untuk pergi ke restoran. Niat hati ingin mengajak ke mall, tetapi ia harus mengalah karena Rena memaksa ingin makan dessert. Alhasil Cakra harus menuruti keinginan Rena. Dipikir-pikir itu untuk mengganti janjinya dulu.

"Nyam nyam.." Seru Rena setelah memakan dessert nya.

"Udah selesai, ayok pergi." Ajaknya mengambil tas. Cakra memegang pergelangan Rena saat Rena ingin beranjak.

"Tunggu dulu, aku baru mau makan ini." Pinta Cakra memelas. Entah Rena yang terlalu cepat makannya atau Cakra yang selalu santai. Intinya, Rena selalu selesai lebih dulu!

Rena meringis menunjukkan barisan gigi putihnya. "Hehe, aku lupa." Ucap Rena lalu kembali duduk.

Merasa tidak enak, Cakra mengangkat tangan untuk memanggil pelayan. Rena melihat apa yang dilakukan pacarnya itu mengernyit heran.

"Heh Cicak! Ngapain lagi?." Pekik Rena lalu menepis tangan Cakra agar diturunkan.

"Kamu pesan lagi aja, aku gak enak sama kamu. Masak dilihat orang lain yang makan cuma cowoknya aja, terus ceweknya cuma ngelihatin." Jelas Cakra pelan-pelan.

"Sebenarnya aku gak apa-apa, tapi karena udah terlanjur ya udah, aku pesan aja." Rena menjawab. Ada nada tidak tahu diri didalamnya. Cakra tertawa pelan mendengar jawaban pacarnya itu. Sungguh lucu Rena dimata Cakra.

"Italian Homemade Tiramisu satu ya." Kata Rena pada pelayan. Lalu pelayan itu menjawab ramah dan menulis pesanan Rena di papan miliknya.

"Pesan apa?." Tanya Cara sesaat setelah pelayan pergi.

"Kayak tadi, Italian Homemade. Aku gak bosen sama rasanya." Katanya lalu mengambil handphone.

Setelah pesanan Rena datang, mereka makan bersama disertai perbincangan ringan. Rena yang terus-terusan berceloteh dan Cakra yang setia mendengarkan.

***

Malam ini, Mutia sendirian dirumah. Ibunya pergi beberapa menit lalu bersama ayahnya. Mutia menunggu kedatangan kakaknya yang sedang dalam perjalanan dari Medan-Surabaya.

"Ngapain lagi ya? Kalau aku keluar grup bakalan dibully?."

Mutia bermonolog.

Mutia membuka chat grup yang berada di dalam aplikasi hijau. Ia mengetik sesuatu.

Sadistic Our Fans

FLAVOR LOVE [DUA DUNIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang