Chapter Восемь [8]

45 27 3
                                    

Hi All!
Selamat datang di
Chapter Восемь🦋

🌷🌷🌷

Kejamnya aku, mulai hilang rasa namun tetap menyembunyikannya agar kau tidak terluka.
-K.C.D

~~~

"Ihh rame banget sih..gak keliatan" ucap Rena berusaha melihat dari jendela.

"Anjir masak iya? si Marmut pelakunya?"

"Iya coy bener, gue juga kagiet dengar itu"

"Marmut ngepel ada Marmut langsung masukkan sell anjay jago pantun gue"

"Gila lu anjir"

"Cih emang berandalan, suka buat jelek nama kelas kita"

Apa kata mereka? Marmut? pelaku? jadi si Marmut dong? batin Rena mendengar kehebohan para siswa-siswi.

Rena memutuskan untuk kembali ke kelas. Dirinya ingin lebih jauh mengorek informasi namun dia tau tidak akan ada hasilnya. Banyak siswa-siswi yang masih berkerumun didepan kelas ×12A3× untuk melihat, menyoraki, dan ghibah si berandal cewek.

Rena mampir ke kantin sebentar untuk membeli puding yang akan dimakan saat dia menunggu Dhira mengerjakan tugas. Saat berjalan ke kelas, Rena menoleh ke belakang sebab ada yang memanggilnya.

"Ren!"

Rena menoleh "Apa? Loh Sean? Cicak mana an?"

"Yes i'm Spider-Man Sean and i don't see Cakra" ucap Sean bersandar di tembok yang gaya bicaranya menggunakan BIG.

"Jhahaha anjir sok keren lu Se" tawa Rena setelah Sean berucap.

"Apa? keren kan gue? baru hafalan tadi" kata Sean dengan sangat pede.

"Ngomong-ngomong ada hal penting yang mau gue bicarakan" ucap Sean mode serius.

"Penting?" Seketika Rena diam dan sekilas melihat Sean.

Sean mengangguk, "tapi kapan-kapan aja, kalo sekarang gak cukup" kata Sean berlalu meninggalkan Rena begitu saja.

"Loh? Gimana sih? Kapan-kapannya kapan we?" Tanya Rena sebab dikiranya Sean akan berbicara sekarang. Sean melihat kebelakang sebentar untuk menunjukkan tiga jarinya. Rena melirik sebentar dan dia paham itu.

Kemudian, Rena masuk ke kelas untuk duduk menemani Dhira. Dan juga untuk memberitahu soal kehebohan siswa siswi tadi.

"Ihh Rena..kok gak beliin gue sih..??" rengek Dhira melihat Rena datang membawa 3 puding.

"Ngapain? salah lu ninggalin gue tadi" kata Rena sambil melahap pudingnya.

Kelas ×12A3×

"Pak jangan pak...saya juga ingin belajar sama temen-temen disini pak.."

"Kelakuan kamu sudah kelewat batas Mutia, ini sudah menjadi keputusan semua guru. Kamu di Skors selama 2 bulan" ucap guru BK datar.

"Enggak..ini gak adil! yang ikut andil bukan saya aja pak! Inka juga aaaa!" teriak Mutia mengacak-acak rambut birunya.

"Inka disaksikan tidak bersalah, kamu jangan ngeyel Mutia, Videonya saja jelas kalau kamu yang menggunakan itu"

Mutia menggelengkan kepalanya, yang tadinya cepat semakin lambat. Dan roknya setengah basah sebab dirinya nangis.

"Huuu berandal lo jerapah"

"Sell pak sell keterlaluan itu"

"Kasian ya Muti mau dipenjara.."

"Pala lo bolong, belum tentu itu"

Mulut-mulut terbuka menghujani Mutia yang diam di kursi. Guru-guru membiarkan para siswa bersorak sebab nanti akan ada tugas tersendiri. Keadaan Mutia nyata seperti berandal. Rambut acak-acakan, baju putih lusuh, dan rok yang setengah basah.

"Liat deh gembel gak sih?"

"Hahaha, keliatan banget gobloknya.."

"Depresi gak tuh di skors 2 bulan hahaha"

Ucap Tiga orang siswi yang duduk santai melihat kelas ×12A3× dari kantin.

-Aku gak salah..kemana pikiranku tadi.. seharusnya dari awal aku gak kenal mereka🥀-

Bersambung....

Apaan woi cuma sedikit ini༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Double up sama nanti malam.

FLAVOR LOVE [DUA DUNIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang