Chapter 10

19 4 0
                                    

Happy reading~
.
.
.

Ditengah sibuk mengerjakan tugas, tiba-tiba Nyonya Han memanggil Min Hyuk. Nyonya Han minta tolong pada Min Hyuk untuk membawa koper milik Nyonya Han di gudang.

Min Hyuk bergegas pergi ke gudang. Sesampainya di gudang, ia  segera mencari koper yang dimaksud oleh Nyonya Han, namun tak lama ia mengernyitkan alisnya. Koper? Tidak ada koper di gudang.

Min Hyuk terkejut saat pintu gudang menutup, ia segera mendekat ke arah pintu. Ia mencoba membuka pintu, namun ternyata pintunya terkunci. Tak lama, lampu tiba-tiba padam. Min Hyuk semakin panik.

Dug!
Dug!
Dug!

"Jae Hoon-a, pasti kau yang melakukan ini kan?! Cepat buka pintunya! Jangan main-main denganku!" Teriak Min Hyuk.

Min Hyuk berusaha sekuat tenaga untuk membuka pintu, tak lupa ia juga turut memukul pintu berharap ada orang yang datang dan membukakan pintu.

Tangan Min Hyuk mulai gemetar, ia memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya. Ingatan buruk di masa lalunya mulai berkeliaran di kepalanya. Jika sudah seperti ini, sebisa mungkin Min Hyuk harus bisa menenangkan dirinya.

"Jangan teriak, jangan panik. Aku harus tetap tenang" Gumam Min Hyuk.

Bukannya tenang, Min Hyuk malah semakin gemetar. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Ia terduduk sembari memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di lututnya.

Di depan gudang, ada Nyonya Han dan Yoo Seok yang berdiri "Yeobo, aku takut terjadi sesuatu padanya" Kata Yoo Seok.

Prank!!!

Yoo Seok terkejut saat Nyonya Han melemparkan gelas yang sebelumnya istrinya genggam. Nyonya Han melakukan itu, untuk memancing Min Hyuk. Jika Min Hyuk tidak berusaha mendobrak pintu, berarti Min Hyuk cukup kuat untuk bisa mengendalikan dirinya. Dengan begitu, Nyonya Han tidak perlu khawatir lagi jika Min Hyuk tidak mengkonsumsi anti depressant.

Min Hyuk terbelalak saat mendengar suara pecahan kaca. Min Hyuk mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Min Hyuk berusaha untuk terus tetap tenang.

"Dasar sialan!!!"

Prank!

"Sudah kubilang, jangan nakal!"

Bug!
Prank!

"Hiks! Hiks!"

"Kemari kau! Jangan menangis, bodoh!"

Min Hyuk refleks langsung menutupi wajahnya. Tubuhnya semakin gemetar, nafasnya tercekat "Tidak, itu hanya masa lalu. Aku harus tetap tenang" Gumamnya. Min Hyuk terus mengulangi kalimat itu, agar dirinya bisa tetap tenang.

Nyonya Han menghela nafas panjang, lalu ia membuka kunci dan membuka pintu. Mendengar suara knop pintu, Min Hyuk langsung mundur ketakutan. Ia mendengar suara langkah mendekat ke arahnya. Min Hyuk memejamkan matanya sembari menutup telinganya.

"Jung Min Hyuk"

Min Hyuk menggelengkan kepalanya saat mendengar seseorang memanggilnya dengan nama itu. Pikiran Min Hyuk sangat berkecamuk, ia tidak bisa berpikir jernih sekarang. Bahkan sekarang suara yang ia dengar hanyalah suara Tuan Jung yang merupakan ayah kandung Min Hyuk.

Saat lampu menyala, Min Hyuk langsung berlari keluar dan pergi ke kamarnya, tak lupa ia mengunci pintunya. Ia terduduk di sudut kamarnya sembari memeluk lututnya.

Dug!
Dug!
Dug!

Min Hyuk meremas rambutnya sendiri, sekarang tidak ada lagi yang bisa ia lakukan.

A Secret HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang