Chapter 2

34 4 18
                                    

Happy reading~
.
.
.

Min Hyuk tiba di sekolah, ia berjalan menuju ke kelasnya. Min Hyuk sekelas dengan putra Tuan Lee dan putri Tuan Kim. Berbeda dengan putri Tuan Kim yang menyapa Min Hyuk, Tae Kwon yang merupakan putra Tuan Lee menatap tajam ke arah Min Hyuk.

Tae Kwon mendekat ke bangku Min Hyuk "Mana PR-mu? Aku ingin lihat" Kata Tae Kwon.

Min Hyuk hendak memberikan buku miliknya pada Tae Kwon, namun Kim Eun Ji putri dari Tuan Kim segera menahan tangan Min Hyuk "Jangan biarkan dia menyalin jawaban milikmu!" Kata Eun Ji.

"Kim Eun Ji, jangan ikut campur" Tegur Tae Kwon.

"Kerjakan tugasmu sendiri, bodoh!" Cela Eun Ji.

Tae Kwon mendengus kesal, lalu kembali ke bangkunya.

"Lain kali, jangan biarkan orang lain menyalin jawaban milikmu. Kau mengerti?" Ucap Eun Ji sebelum kembali duduk ke bangkunya.

Guru datang dan pembelajaran pun di mulai. Hari ini, mereka mengawali hari dengan belajar fisika. Saat guru memberikan soal di papan tulis, Min Hyuk dengan inisiatif mengacungkan tangannya dan maju kedepan menjawab soal tersebut. Sang guru tiada hentinya memuji Min Hyuk, Eun Ji mengacungkan jempol padanya saat Min Hyuk kembali ke bangkunya. Di samping depan, Tae Kwon mengepalkan tangannya sembari menatap tajam ke arah Min Hyuk.

Waktu jam istirahat tiba, seluruh siswa berbondong-bondong meninggalkan kelas. Min Hyuk yang sedang merapikan alat tulisnya, dikejutkan oleh Eun Ji yang menepuk bahunya. Min Hyuk sontak langsung menoleh "Mau ke kantin bersama?" Ajak Eun Ji.

Min Hyuk menggelengkan kepalanya "Tidak, terimakasih sudah mengajakku" Tolak Min Hyuk.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu" Pamit Eun Ji sembari melambaikan tangannya.

Min Hyuk melihat Tae Kwon berjalan menuju ke arahnya.

BUGH!
BRAK!

Min Hyuk tersungkur akibat pukulan Tae Kwon. Min Hyuk sedikit meringis saat punggungnya membentur lantai, diraihnya kerah seragam Min Hyuk "Jangan merasa paling pintar!" Bentak Tae Kwon.

Min Hyuk mengusap kasar sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Tae Kwon semakin mengeratkan cengkeramannya, teman sekelasnya yang lain segera melerai keduanya. Tae Kwon meraih buku tebal yang ada di dekatnya, kemudian melemparnya pada Min Hyuk.

Pintar. Itu adalah salah satu yang membuat Min Hyuk tidak disukai oleh tetangga rumahnya, para orang tua disana tidak mau anaknya kalah saing darinya. Karena itu, para orang tua mendidik keras anak-anaknya agar bisa mengalahkannya. Itulah yang membuat Tae Kwon sangat benci pada Min Hyuk. Namun, berbeda dengan Eun Ji. Dia justru senang, dia termasuk siswa yang ambisius juga. Jadi, dengan adanya Min Hyuk, ia menjadi terpacu untuk belajar lebih giat. Tae Kwon akan melakukan cara apapun agar nilai Min Hyuk anjlok. 

💉💉💉

Min Hyuk tiba di perumahan, ia berjalan untuk sampai ke rumahnya. Tetangga rumahnya yang kebetulan sedang berada di luar rumah, langsung menatap sinis ke arah Min Hyuk.

"Kasihan sekali Tuan Han memiliki putra anti sosial sepertinya. Dia sangat berbeda jauh dengan adiknya, Han Jae Hoon" Sindir Nyonya Lee.

"Tapi, kepintarannya jangan diragukan lagi. Dia adalah salah satu siswa terbaik di sekolah" Kata Nyonya Hwang.

"Aku mengakuinya, dia memang pintar. Tapi, sayangnya tidak punya teman. Bukan tidak punya, dia memang tidak ingin punya teman. Lihat saja, dia kemana-mana pergi sendirian. Menyedihkan sekali" Timpal Nyonya Lee.

Min Hyuk menghela nafas panjang setelah mendengar ucapan Nyonya Lee, seorang ibu dari anak laki-laki bernama Lee Tae Kwon. Min Hyuk mempercepat langkahnya, ia menggigit bibir bawahnya sembari berjalan.

"Min Hyuk-a!" Panggil Nyonya Lee.

Sontak Min Hyuk langsung menghentikan langkahnya, kemudian menoleh. Nyonya Lee dan Nyonya Hwang datang menghampirinya. Min Hyuk menyapa keduanya dengan senyum khasnya.

"Min Hyuk-a, bibirmu kenapa?" Tanya Nyonya Hwang.

"Tidak salah lagi, pasti dia berkelahi" Potong Nyonya Lee.

"Ayahmu akan marah jika tahu kau berkelahi" Kata Nyonya Hwang.

"Biarkan saja. Biar Tuan Han tahu, kalau putra sulungnya ini tidak sebaik yang dia kira" Potong Nyonya Lee lagi.

Min Hyuk memilih untuk pamit pergi, Nyonya Lee benar-benar tidak membiarkan Min Hyuk untuk buka suara. Setibanya di rumah, ia melihat Jae Hoon yang baru pulang dari tempat les.

"Hyung!" Seru Jae Hoon.

Min Hyuk tersenyum, kemudian menghampiri sang adik.

"Sana mandi. Aku akan masak makan malam untukmu" Titah Min Hyuk.

"Siap, laksanakan!" Timpal Jae Hoon sembari berpose hormat.

Min Hyuk menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya itu. Setelah itu, ia menaruh tasnya. Kemudian, ia mulai bergelut dengan peralatan dapur. Dengan cekatan, Min Hyuk memotong kornet dan sayuran. Min Hyuk hendak membuat nasi goreng kornet untuk Jae Hoon, itu adalah salah satu masakan favorit adiknya. Saat memotong tomat sebagai pelengkap, tiba-tiba ia teringat dengan ucapan Nyonya Lee.

"Kasihan sekali Tuan Han memiliki putra anti sosial sepertinya. Dia sangat berbeda jauh dengan adiknya, Han Jae Hoon" Sindir Nyonya Lee.

Biarkan saja. Biar Tuan Han tahu, kalau putra sulungnya ini tidak sebaik yang dia kira" Potong Nyonya Lee lagi.

"Arghh!" Ringis Min Hyuk saat jarinya tidak sengaja tergores pisau.

Jae Hoon turun dari lantai dua dengan bersemangat. Ia berlari ke dapur "Hyung!" Panggil Jae Hoon. Mendengar sang adik memanggilnya, Min Hyuk segera menyembunyikan jarinya yang terluka terkena pisau.

"Cepat sekali" Kata Min Hyuk.

"Hihiiii" Jae Hoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Min Hyuk meminta Jae Hoon untuk segera duduk di kursi meja makan. Min Hyuk menaruh piring berisi nasi goreng kesukaan Jae Hoon di atas meja makan "Wahh!" Seru Jae Hoon.

Jae Hoon langsung menyambar nasi goreng buatan Min Hyuk. Min Hyuk mengusak surai hitam adiknya karena gemas melihat mulut Jae Hoon yang menggembung penuh dengan nasi.

Min Hyuk mengeluarkan sebuah botol kecil berisi obat tablet. Jae Hoon yang sedang makan langsung menghentikan aktivitasnya "Hyung, kau sakit?" Tanya Jae Hoon.

"Aku sedikit tidak enak badan" Jawab Min Hyuk.

Jae Hoon mengangguk mengerti, lalu kembali melanjutkan aktivitas makannya. Jae Hoon tidak tahu kalau Min Hyuk memiliki gangguan kecemasan dan mengkonsumsi anti depressant. Yang tahu hanya dia dan Yoo Seok.

"Hyung..." Panggil Jae Hoon.

"Hm?" Sahut Min Hyuk.

"Bibirmu kenapa terluka? Kau berkelahi?" Tanya Jae Hoon.

"Iya, aku berkelahi" Jawab Min Hyuk.

"Hyung!" Bentak Jae Hoon.

Min Hyuk tersentak saat mendengar Jae Hoon membentaknya.

"Aku hanya bercanda" Kata Min Hyuk sembari menepuk bahu sang adik.

Jae Hoon mendengus kesal, sembari memukul tangan sang kakak. Min Hyuk tak kuasa menahan tawa melihat wajah Jae Hoon.










Haii haiii! Aku kembali lagi, setelah sekian lama😁😅

Thanks for reading~
See you in next chapter~
Bye bye~

A Secret HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang