Dave Eugene berhasil memasuki istana inti, tempat dimana Raja Emmanuel, sang tiran yang kejam, berkuasa. Ia dihadang oleh ribuan pasukan Golden Pack de Wolfinaz, yang merupakan anak buah Jendral Arc, musuh bebuyutannya. Mereka bersiap-siap untuk menyerang Dave Eugene, yang datang seorang diri.
"Serang penyusup itu!" perintah sang komandan pasukan.
"Serang!" seru ribuan pasukannya secara serempak.
Darah Dave Eugene mendidih saat berhadapan dengan para pasukan Jendral Arc. Ia merasakan sekelebat kenangan buruk akan masa lalu menghampiri pikirannya.
Tapi Dave Eugene segera berhasil mengusir kenangan buruk itu. Ia tidak mau terpuruk dalam kesedihan dan kemarahan. Ia harus tetap fokus dan berjuang. Ia harus menyelamatkan El-syifa, dan menghentikan kejahatan Raja Emmanuel dan Jendral Arc. Ia harus membalaskan dendam ibunya, dan membela kebenaran.
"Serang!" Ribuan pasukan itu mendekat, mengalir bagaikan air bah dimusi hujan.
Dengan tombak emas Jianhua Qiang, Ia bergerak lincah dan gesit, mengalahkan semua pasukan Jendral Arc yang menghalangi jalannya. Ia mampu mengeluarkan gelombang energy panas yang memotong segala sesuatu.
"Jurus tombak emas Jianhua Qiang: Gelombang Emas!
Dave juga menggunakan jurus kilat menyambar, Leigong-zhi, yang mampu mengeluarkan petir, Jurus kilat menyambar, "Leigong-zhi: Petir Menyambar!" teriaknya.
Perpaduan antara dua jurus mematikan itu berhasil membuat pasukan Golden pack, kocar-kacir.
Ribuan pasukan Golden Pack de Wolfinaz tumbang berserakan, berlumuran darah dan luka bakar. Dave Eugene memporak-porandakan istana inti, meninggalkan jejak kehancuran di belakangnya. Ia berhasil sampai di aula penghakiman, yang terletak di tengah istana.
"Aku harus segera menemukan El-syifa!" ujarnya.
Di tengah aula, ia melihat El-syifa, yang berada dalam kerangkeng besi. Gadis itu terkejut dengan kedatangan Dave Eugene, ia berteriak minta tolong. Ia berkata, "Dave! kau datang! Tolong, lepaskan aku dari sini! Aku takut, aku takut mereka akan membunuhku!"
"El-syifa, Jangan takut, aku akan membawamu pergi dari sini."
Tidak jauh dari kerangkeng besi, terdapat sebuah teras tinggi dengan seratus anak tangga yang menyokongnya, diatasnya terdapat sebuah singgasana besar lapiskan emas murni, yang terbuat dari susunan pedang dan tengkorak. Seorang pria berbadan besar dengan mengenakan baju zirah berwarna merah dan mengenakan mahkota dari emas, duduk di atasnya. Dia adalah Raja Emmanuel, sang tiran yang kejam, yang memerintah kerajaan De Wolfinaz dengan kekuasaan absolut. Ia memandang Dave Eugene dengan tatapan marah dan benci.
Sang raja berkata dengan nada penuh sinisme kepada Dave Eugene, "Aku tidak menyangka kau berani datang kemari, anak muda. Kau memiliki nyali yang sangat besar. Apa kau menginginkan puteriku El-Syifa?"
"Aku menginginkan dia hidup!" balas Dave Eugene dengan gagah.
Raja Emmanuel tersenyum sinis. "Mengapa kau menginginkan orang tidak berguna seperti dia hidup?!. Seorang dia seorang pengkhianat kerajaan ini. Pengkhianat pantas mendapatkan hukuman mati," ucapnya tegas.
"Tapi dia puterimu. Kenapa kau ingin membunuh darah dagingmu sendiri?" tanya Dave Eugene dengan lantang.
Dari atas singgasananya, Raja Emmanuel menatap tajam kearah Dave Eugene. Pandangan matanya terasa sangat menusuk ke ulu hati. Lalu dengan nada dingin ia berkata, "Pengkhianat tetaplah pengkhianat! Hukum negeri ini, haruslah tetap ditegakkan. Meskipun dia puteri kandungku, tetapi dia sudah berani melanggar hukum negeri ini. Tidak ada balasan yang lebih baik baik, bagi pendusta dan pengkhianta seperti El-syifa selain kematian!" ucap raja dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkitnya Sang Pemilik Kekuatan Terlarang
Fantasy"Anak Haram, Anak Siluman, Anak Setan," itulah julukan yang menggema di Desa Villages, menghantui setiap langkah Dave Eugene. Namun, di balik cacian yang menyayat hati, tersembunyi takdir yang tak terbayangkan. Dalam lembaran novel epik yang memukau...