Penyerangan Elite Lorcan dan Rahasia yang Terkuak

4 3 0
                                    

Kakek Rollian mulai naik darah. "Jangan seenaknya kalian berlaku di sini! Hormati kuil suci ini!" bentak kakek tua itu, urat-urat lehernya menengang. Ia tidak terima tempat ibadah suci miliknya diacak-acak.

Tiba-tiba, seorang Elite Lorcan berambut merah yang berdiri di belakang pangeran Zephyr tertawa keras. Dia adalah Varraxius de Wolfinaz, yang merupakan salah satu saudara sepupu dari El-Zephyr dan El-Syifa.

"Omong kosong apalagi pendeta tua ini?! Kuil suci apanya? Tempat ini tidak lebih dari kandang babi!" hina Varraxius kepada Kakek Rollian.

Kakek Rollian melotot ke arah pria berambut merah itu. "Kurang ajar sekali, mulutmu si rambut cabe merah!" balas kakek Rollian tak kalah sarkas.

Varraxius tidak peduli, dengan sarkas ia malah berkata "Heh! Namaku El-Varrax, salah satu bangsawan dari Kerajaan de Wolfinaz. Namaku bukan si rambut cabe merah! Sepertinya mulutmu itu, perlu dirobek dengan sabit merahku ini!" hinanya lagi.

Kesabaran Varrax yang setipis tisu, mulai semakin menipis. "Zephyr, sebaiknya kita obrak-abrik saja kuil jelek ini! Aku yakin El-syifa, si pengkhianat itu bersembunyi di balik salah satu dinding kamar di sini!" ucapnya pada saudara sepupunya itu.

Seorang Elite Lorcan, bertubuh paling tinggi dan kekar diantara mereka, dia adalah Ragnak Magnus, seorang tentara kepercayaan Jendral Arc. Dengan sifat buasnya khas suku Ragnak, ia segera menyambut dengan antusias, "Aku rasa itu bukan ide yang buruk, aku tidak sabar untuk meremas tubuh wanita penghianat itu! Meremasnya sehingga remuk!"

"Hei pendeta tua! Cepat serahkan wanita penghianat itu! Aku ingin segera meremasnya!" bentak Ragnak Magnus dengan suara menggelegar, gigi taringnya tampak mengerikan.

Dave Eugene tidak suka melihat penampilan Ragnak Magnus yang terlihat sangat buas dan liar. Dave Eugene, menggeram marah mendengar kalimat pelecehan yang lontarkan oleh Ragnak Magnus.

"Kau bisa membunuh pendeta tua itu atau El syifa! Tapi jangan bunuh si telinga serigala! Aku merasa dia terlihat sangat tidak asing bagiku. Aku pernah melihatnya beberapa kali dimimpiku, dia itu orang special. Aku sangat menginginkannya sebagai persembahan untuk raja," timpal salah seorang elite lorcan, dengan wajah tampan dan berambut pirang. Dia adalah Orion Verrent de Wolfinaz, putra dari Orion Vlad, kepala suku sekaligus pendeta dari ajaran sesat Cahaya Orion.

Pangeran Zephyr segera mengerti maksud dari ketiga anggotanya. Dia dengan cepat mengambil keputusan. "Lakukan sesuka kalian, hancurkan tempat ini, bawa El-syifa dan pemuda telinga serigala itu!" perintahnya.

"Baik, Pangeran!" ucap ketiga anggota Elite Lorcan dengan serentak.

Pertarungan pun terjadi di dalam kuil yang kuno itu. Kakek Rollian dan Dave Eugene, berdiri kokoh menghadapi keempat penyihir elit yang menyerang dengan kejam. Kedua pria itu mencoba bertahan dengan ilmu-ilmu yang mereka pelajari dari kuil Rollian, namun keempat musuh mereka terlalu kuat.

Pertarungan pun terjadi di dalam kuil yang kuno itu. Tiba-tiba, serangan petir menyambar dari Pangeran Zephyr de Wolfinas. "Tonitrus Impetus lightening!" serunya keras. Sebuah petir dasyat berhasil mendorong dan memecahkan pertahanan kakek Rollian. Tubuh tuanya, kembali terpental jauh.

"Kakek!" Dave Eugene berteriak khawatir, sambil berlari ke arah gurunya.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Kau harus menghadapi mereka!" Kakek Rollian berkata dengan suara terengah-engah.

Dave Eugene mencoba melindungi gurunya, ia mengeluarkan jurus pelindung Fanghu-bao, dengan cepat ia segera, membentuk tanda tanah dengan jari-jarinya, sebagai simbol dari ilmu ini, untuk mengumpulkan cakra energi tanah di dalam tubuhnya, "Fáng hù zhào scutum protectum! Perisai yang melindungi segalanya, datanglah ke depanku, dan jadilah pelindungku!" serunya. Dinding perisai dari batu karang yang kuat segera muncul dari tanah membentuk perlindungan kokoh dari serangan petir Pangeran Zephyr. Sehingga kakek Rollian bisa terhindar dari sasaran petir sang pangeran.

Dalam waktu cepat Dave Eugene, melancarkan serangan balik dengan melompat tinggi dan melancarkan jurus Leigong-zhi untuk menghadapi Pangeran El-Zephyr yang mendekat dengan kecepatan yang sulit diikuti. "Lei guāng shǎn, fulgur micans, kilat yang menyambar!" seru Dave Eugene. Dari tangannya, ia melepaskan petir yang berkilat, dan mengarahkannya ke dada Pangeran Zephyr.

Namun, tiba-tiba Ragnak Magnus muncul dihadapannya, ia menjadi perisai bagi Pangeran Zephyr. Meskipun terkena jurus kilat dari jurus Dave Eugene yang menyambar tubuh kekar Ragnak Magnus, tetap berdiri kokoh seolah tidak terpengaruh apapun. Tubuh kekar Ragnak Magnus bagaikan batu karang. "Hammer Malleus Terra! Mati kau!" seru Ragnak Magnus sambil menyerang balik, dengan menghantamkan palu besinya yang besar, ke arah Dave Eugene.

Bunyi berdebam bergema di seluruh hutan saat palu besi menghantam lantai kayu kuil. Beruntung Dave Eugene dengan gesit dapat menghindari serangan mematikan itu. Ia berguling ke samping, dan berdiri kembali dengan sigap.

"Bodoh kau, Magnus! Itu tidak kena!" ledek Varraxius. "Sepertinya aku harus turun tangan!" ucapnya. Penyihir berambut merah itu segera mengeluarkan 'Kronos Drepanon' sebuah sabit besar dari tangan kirinya. Sabit itu memiliki bilah yang berwarna merah pekat, dan gagang yang berbentuk tulang belulang. Sabit ini bisa memotong apapun yang tersentuhnya, bahkan jiwa sekalipun. dengan cepat Varraxius mengayunkan sabit besarnya itu ke arah Dave Eugene, "Kronos Drepanon. Sabit Kematian membelah jiwa!" serunya.

"Jinhua Qiang, selamatkan Eugene!" Kakek Rollian mencoba menangkis serangan sabit kematian milik Varraxius dengan melemparkan senjata sihir tombak emas Jinhua Qiang. Tombak besar itu melesat cepat menangkis, menghantam tepat pada ujung bilahnya, sehingga sabit merah besar itu terpental hingga terjatuh. Tidak hanya itu tombak emas, milik Kakek Rollian berhasil melukai bahu kiri Varraxius.

"Arghh! Dasar pendeta tua sialan!" Varraxius berteriak kesakitan, sambil memegangi lukanya yang berdarah.

Tanpa mereka sadari, Orion Verrent segera memanfaatkan kesempatan saat Dave Eugene dan Kakek Rollian sibuk menghadapi serangan tiga rekannya. Dengan mantra sihir gelapnya, ia mengarahkan kekuatan hipnotis hitamnya pada kedua musuhnya, mengucapkan, "Gipnoz Glazirius, hypnosis oculi, sihir hipnotis hitam kendalikanlah jiwa-jiwa musuhku!" Gumaman lirih itu membawa serangan hipnotis jarak jauh yang melumpuhkan.

Mata Orion Verrent berubah menjadi merah darah, dan dengan sekali pandang, Dave Eugene dan Kakek Rollian terjerat dalam genggaman pengaruh hipnotisnya. Tubuh keduanya berhenti bergerak, mata kosong, kini berwarna merah darah, tunduk pada kendali Orion.

"Kena kalian," bisik Orion Verrent sambil tersenyum sinis, "Kalian sekarang di bawah pengaruhku." Suasana semakin tegang, dan kegelapan tampak menghantui.

Orion bVerrent kemudian memberikan perintah gelap pada jiwa korban hipnotisnya, "Wahai kakek tua, bertarunglah sampai mati dengan ketiga rekanku dari elite Lorcan!" Tanpa ampun, Kakek Rollian dipaksa bertarung melawan EL-Zephyr, El-Varrax, dan El-Magnus, tanpa kendali atas dirinya sendiri.

Orion Verrent, sang penyihir tampan berhati dingin, kemudian memandang Dave Eugene yang juga sudah terperangkap dalam jebakan hipnotisnya. "Wahai bocah serigala yang tampan, temukan dimana El-syifa bersembunyi, bawa dia kepadaku, tanpa kecurigaan!"

Dave Eugene, di bawah pengaruh sihir, tanpa sadar mulai mencari El-syifa di lantai dua. Dengan hati yang terkendali oleh Orion, Dave menemukan El-syifa yang tersembunyi di balik lemari, menangis dan menutupi telinganya. Ketakutan menghantui wajahnya.

"El-syifa, apa kau baik-baik saja? Kenapa kau bersembunyi di balik lemari?" tanya Dave Eugene dengan lembut, berusaha meredakan ketakutan gadis itu. "Maukah kau ikut denganku sebentar saja? Jangan takut, aku akan melindungimu," imbuhnya sambil mengulurkan tangannya dengan penuh kelembutan, tanpa menimbulkan kecurigaan, karena wajah dan matanya tetap tidak berubah.

"Dave, kau datang. Aku sangat takut. Ada apa sebenarnya?" El-syifa bertanya dengan lirih, sambil menggenggam tangan Dave Eugene.

"Jangan khawatir, aku akan menjelaskan semuanya. Tapi sekarang, ayo ikut denganku. Aku tahu tempat yang aman untuk kita berdua," Dave Eugene berkata dengan manis, sambil menarik El-syifa keluar dari kamarnya.

"Baiklah, aku percaya padamu. Aku akan ikut denganku," El-syifa berkata dengan polos, sambil mengikuti Dave Eugene.

"Bagus sekali. Kau sudah menjadi milikku sekarang," Orion Verrent berkata dalam hati, sambil tersenyum puas.

Bangkitnya Sang Pemilik Kekuatan TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang