wabah virus yang menjangkit manusia perlahan meluas dan menyebar. kehidupan manusia sudah tidak seperti dulu. apa mereka akan punah? tergantikan makhluk yang lebih kuat.
Hari ini akan mengadakan latihan perangkap monster, yang jadi monster nya kak jisu. Aku sudah menentangnya tapi kak jisu pura-pura tak mendengar. Nyebelin memang. Aku berdiri di samping kak jieun, melihat kak jisu yang berjalan seperti monster, tapi kenapa sampai mimisan?. Padahalkan cuman bohongan. Ketika aku akan menghampiri kak jisu, kak jaehoen lebih dulu menghadangnya. Hingga kak jisu masuk perangkap.
Sepertinya kak jisu hanya akting, aku mulai lega. Terlihat kak yikyung berjalan terburu-buru, aku segera mengikuti nya. Ternyata kak yikyung membawa Kampak untuk membuka gembok.
"Kak mau kemana?." Tanyaku.
Kak yikyung menghentikan langkahnya, lalu berbalik. Ia mengerutkan keningnya, mungkin kak yikyung tidak tahu aku.
"Ah ini...aku teman nya Hyunsu."
"Aku tau....ngapain kamu disini?."
"An-anu...tadi aku liat kakak buru-buru. Jadi... siapa tau perlu bantuan." Jelasku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Tidak usah."
"Tapi... gimana kalo ada monster?." Tanyaku.
Kak yikyung menghembus napas nya, ia terlihat berpikir sejenak.
"Kau jaga disini, kalau ada monster secepatnya minta bantuan." Perintahnya. Mau menolak juga tidak bisa apa-apa. Ku anggukan kepalaku dengan lemas. Kak yikyung kembali berjalan sambil membawa kapak. Disini cukup gelap dan...seram.
"Ngapain disini?." Tanya Eunhyuk. Ngapain juga dia kesini, bikin mood down aja.
"Liat aja sendiri." Balasku seadanya.
Masih menunggu kak yikyung yang belum kembali, ditemani Eunhyuk. Aku juga gak mau ngajak ngobrol, jadinya diem-dieman. Kalo aku pergi takut ada monster yang nyerang kak yikyung, walaupun ada Eunhyuk bisa aja dia pura-pura gak liat.
"Sana pergi!." Usir ku merasa jengah dengan kehadiran Eunhyuk.
"Gak mau."balasnya singkat. Ingin kubejek-bejek kepalanya.
Tak lama kemudian kak yikyung datang, syukurlah dia tidak apa-apa. Kak yikyung melihat Eunhyuk dan aku, lebih tepatnya Eunhyuk. Mungkin merasa heran dengan kehadiran pria berkacamata itu.
"Kau bertindak sesukamu kan?. Silahkan pergi." Ucap Eunhyuk pada kak yikyung. Aku melotot kan mataku, kaget.
"Apa?! Apa maksudmu?." Tanya bibi swalayan yang baru tiba.
"Kami membutuhkanmu, petugas damkar. Namun, pikiranmu tampak terganggu." Jelasnya dengan tanpa beban.
"Terimakasih Telah menyuruhku pergi." Ujar kak yikyung melangkahkan kakinya.
"Kak jangan."
"Jangan. Yikyung." Cegahku dan bibi swalayan bersamaan.
"Ada yang harus aku lakukan.... terimakasih." Ucap kak yikyung dengan pandangan menerawang jauh, lalu pergi setelah nya.
"YAK KAU GILA?!. Setelah memanfaatkan Hyunsu sekarang kau mengusir kak yikyung?." Tanyaku tak habis pikir.
"Bukan...."elaknya sambil menatapku dalam. Terlihat ia bimbang dengan pikirannya sendiri. Lalu melihat ke arah bibi swalayan.
"Iya."ucapnya lagi dengan lesu.
"Ish." Ucapku sambil mengeratkan gigi, lalu pergi meninggalkan si gila Eunhyuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.