16

555 90 6
                                    

"maaf aku baru menjenguk kak Jisu." Kata jihye yang baru memasuki tempat rawat jisu dengan kaki diseret. Jaehoen langsung menghampiri jihye dan memapah nya untuk duduk.

"Terimakasih. Kak jaehoen makan aja dulu, biar aku yang menjaga kak jisu."

"Tidak papa, ada jihye." Sela jisu ketika ia melihat jaehoen akan menolak saran jihye.

"Baiklah."

"Sudah minum obat?." Tanya jihye melihat obat yang ada di samping jisu.

"Sudah. Kakimu bagaimana?."

"Hanya sulit bergerak secara leluasa."

Jisu menganggukkan kepalanya, lalu melihat ke atas, seolah-olah menerawang kejadian sebelumnya. "Sewaktu operasi aku terbayang-bayang kematian, Rasanya sangat dekat. Secara perlahan pandangan menjadi hitam, tapi kalian semua terlintas di bayanganku. Seperti memberi cahaya pada kegelapan."

Jihye mengelus lengan jisu, "aku pasti tidak siap kehilangan kakak. Kak jisu sudah seperti kakak kandungku. Rasanya nyaman di peluk kak jisu, kalau lagi capek."

Jisu terkekeh mendengarnya lalu berhenti dan memegangi perutnya yang sakit.

"Jangan tertawa."

"Kau yang membuatku tertawa." Balas jisu sambil tersenyum.

" Balas jisu sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau mencari Hyunsu dulu. Selamat tinggal kakak-kakak yang ku sayangi."

"Mau aku antar?."

"Tidak usah, kaki ku sudah sembuh. Liat." Balas jihye sambil berjalan terbata-bata.

"Itu yang kau bilang sembuh?." Ujar jisu remeh.

"Pokoknya aku sudah sembuh, bye."

Jisu dan jaehoen menggelengkan kepalanya kompak melihat tingkah jihye. Kadang sifat kekanak-kanakannya muncul dan itu sangat lucu.

Jihye celingak-celinguk seperti anak itik yang kehilangan induknya. Hingga ia mendengar bunyi ribut-ribut dari ruang sebelahnya, terlebih lagi di depannya ada Eunhyuk dan byeongil yang berjalan tergesa-gesa.

"Ada apa?."

"Kakimu sudah sembuh?." Tanya Eunhyuk.

"Sudah."

"Syukurlah." Eunhyuk melanjutkan lagi jalannya dan memasuki ruangannya diikuti byeongil dan jihye. Tiba-tiba Eunhyuk berhenti.

"Kau dengar aku? Kau tidak dengar? Sial..."

"Dia bisa mendengar, tapi mengabaikan kita. Keluarlah dimanapun kau berada. Keluarlah. Sial."

Jihye belum bisa menangkap maksud dari percakapan itu, hingga tiba-tiba seorang pria yang baru dia temui, tergesa-gesa ingin kabur tapi dicegah Eunhyuk dan byeongil.

"Aku harus lari!!!."

Terdengar bunyi tembakan dari walkie talkie secara beruntun. Yikyung menghancurkanya menggunakan alat pemadam kebakaran hingga tidak terdengar lagi suara.

SWEET HOME ••• [ FIGHTING to STAY ALIVE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang