6

234 30 1
                                    

All caracters belong to Masashi Kishimoto

Title :
REQUEST

Cast :
Namikaze Naruto
Haruno Sakura

Genre :
Humor & Romances

Rating : T

Author :  [ DerpMyungsoo ]

Warning : OOC | AU | Gaje | Typo | DLL | REMAKE | Long Chapter

.

.


Happy Reading


.

.







*pagi sebelum Sakura pulang*

Naruto tertidur di kursi kerjanya. Dengan earphone yang mengalunkan lagu-lagu yang di shuffle—dan bahkan dia tidak sadar jika lagu opening pororo juga terputar—ia menelungkupkan kepalanya. Kantung mata yang sudah mulai menghitam itu menggantung disana. Lelah, tapi mau bagaimana lagi. Sudah menjadi kewajibannya menjadi dokter begini. Lagipula akhirnya ia mengambil shift malam fuuma dan menukarnya dengan shift pagi miliknya.

"Hngg—" ia menegakkan kepalanya dan mengerjapkan mata,"Jam tujuh? Huah—"

Naruto meregangkan punggungnya yang terasa lebih dari kaku. Telinganya terasa sakit setelah beberapa jam mendengarkan lagu tanpa henti—ia lupa menyetel timer nya. Ia melihat sekelilingnya, kosong. Mungkin yang lainnya sedang tidur di tempat tidur, tidak seperti dirinya yang memilih untuk tidur di meja kerja. Sebenarnya Naruto sudah berencana untuk tidak tidur disana, tapi matanya terlalu lelah dan dibiarkan badannya meringkuk—dan sukses membuat punggungnya kaku.

Ia mengambil sikat gigi dan bergegas menuju kamar mandi untuk sekadar membersihkan wajahnya. Matanya terasa lengket dan otaknya masih membeku. Karena itu perjalanan menuju kamar mandi pun sempat mengalami kendala; dengan menabrak seorang pasien yang akhirnya menyumpahi Naruto—dan itu sukses membuatnya bangun.

"Kantung mataku," ia mengerjapkan matanya, "Well, tak apa. Kau masih terlihat tampan, Namikaze Naruto. Apa perlu kau menjadi visual boy group? Atau menjadi aktor? Ah—sepertinya Mackenyu Arata akan minder jika melihat wajahmu," ucapnya seraya tersenyum di depan cermin.

"Naruto?" Naruto menoleh dan melihat Sai berdiri di depan salah satu bilik kamar mandi, "Kau... baik-baik saja?"

"KAU! YA! Sejak kapan kau disitu?"

"Tidak lama, tapi paling tidak aku mendengar kata-kata Mackenyu Arata akan minder—" Sai mengambil pasta gigi Naruto, "Aku minta—" ia mulai menyikat giginya, "Mackenyu Arata? Big Boss? Senpai, kau saja masih diduakan olehnya, mana bisa kau sama dengan Mackenyu Arata? Kau saja tidak lebih tampan dari seorang Shimura Sai," ujar Sai seraya mengacung-acungkan sikat giginya yang penuh busa.

"EIH! iish! Busa sikat gigimu mendarat di mukaku—" ia mendelik ke arah Sai, "Kau saja yang perlu bercermin. Kalau kau lebih tampan dariku—" ia menangkup wajah Sai dan menghadapkannya ke cermin, "Kau pasti sudah bisa mendapatkan si janda cerewet itu. Buktinya? Kau masih kesulitan untuk berbicara dengannya, 'kan?" tanyanya yang kemudian melangkah pergi.

"NARUTO! KAU—"

"Pengecut~" sindir Naruto dengan nada lagu yang tidak bisa didefinisikan itu.

Naruto melangkahkan kakinya kembali ke ruang kerja. Dengan mata yang masih memerah, ia memulai harinya. Rambutnya yang lebat itu tidak tertata rapi dan cenderung seperti seorang pria stres karena tidak punya pekerjaan. Beberapa kali perawat-perawat disana menyapanya dan ia hanya membalas dengan senyum penuh kemalasan. Ia masih sangat malas—apalagi ketika ia hanya tidur beberapa jam saja.

NARUSAKU : REQUEST ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang