Alea

2.2K 21 0
                                    

Alea pov

Hari ini aku bangun awal karena hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA. Katanya sekolahku ini sekolah swasta terbaik di kotaku. Adikku Angel, juga bersekolah disini. Jujur umurku lebih tua 2 tahun dari Angel, tapi orang tuaku menyekolahkan ku telat agar aku bisa sekelas dengan Angel. Agar aku bisa menjaganya, ucap kedua orang tua ku dulu.

Setelah rapi memakai seragam, aku turun ke dapur dan membantu bibi menyiapkan makanan.

"Eh non, jangan, gak usah bantuin bibi, ini kan hari non pertama sekolah." Ucap bibi padaku yang datang untuk membantunya.

"Gapapa bi, nanti kalau nggak bantuin bibi, aku dimarahi ibu."

"Bener non gak usah, hari ini bibi bangun terlalu pagi jadi langsung masak. Ini tinggal bawa ke ruang makan aja." Bibi memang orang baik, ia bangun lebih awal untuk memasak agar aku tidak usah membantunya.

"Oh ya udah biar aku bantu bawa ke meja makan bi"

"Iya non makasih ya"

Aku membawa panci berisi bubur hangat itu ke meja makan. Di sana sudah ada ayah yang sedang fokus membaca koran harian. Sedangkan ibu dan Angel sedang berbincang hangat.

Aku menaruh panci se pelan mungkin di atas meja agar mereka tidak melihat ku dan kemudian kembali ke dapur untuk mengambil piring dan sendok.

Setelah semua siap kita berempat makan dengan tenang.

"Kak cepat beresin ini terus ke depan. Gue tunggu lo di mobil. Jangan lama-lama! Nanti kita telat. " ucap Angel setelah selesai menyantap sarapannya.

"Iya tunggu bentar ya dek" ucapku kemudian membawa piring kotor ke dapur. Di sana kulihat bibi sedang mengeringkan rambutnya.

"Habis keramas ya bi"

"Eh iya non, bibi baru selesai mandi"

"Non nggak berangkat sekolah?" tanya bibi saat melihatku menaruh cucian piring ke wastafel.

"Iya bi, ini mau beresin dulu terus berangkat"

"Eh gak usah non, non berangkat aja biar bibi yang beresin

" Tapi bi

"Udah biar bibi aja. Tugas non pokoknya sekolah belajar yang rajin biar nilainya bagus. Oh ini ada sedikit uang buat non, bibi tau non belum dapat uang saku dari nyonya kan"

Aku tersenyum, bibi sudah seperti ibuku sendiri, sedangkan ibuku hanya memperhatikan adikku, Angel.

"Makasih banyak ya bi, nanti Alea ganti pas udah dapet uang saku. Alea berangkat ya"

"Nggak usah non, bibi emang nyisihin buat non. Iya non hati-hati"

"Pokoknya makasih ya bi!"

Aku mencuci tanganku dan mengambil tas ku yang berada di meja makan tadi kemudian cepat-cepat berjalan ke gerbang rumah. Tapi aku tidak melihat siapa siapa.

Tiba-tiba aku di samperin Pak Asep, tukang kebun disini.

"Loh non kok belum berangkat? Non Angel sama nyonya udah berangkat dari tadi. Saya kira non Alea juga udah di dalem mobil." ucapnya

"Ah oh gitu ya Pak Asep. Ya udah Alea berangkat jalan kaki aja Pak."

"Loh jangan non. Sekolah non jauh loh. Nanti non telat. Emm.. non mau Pak Asep anterin? Tapi pakai motor butut gapapa?" Pak Asep menawarkan tumpangan.

"Apa gak merepotkan Pak Asep? Pak Asep kan lagi kerja?" aku nggak enak hati langsung menerima tawaran Pak Asep.

"Gapapa gampang. Oke tunggu bentar ya non Pak Asep ambil motor Pak Asep dulu."

My Insane BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang