Disini Nasya berada diruang kelas setelah upacara, ia duduk sendiri dipojok kelas barisan belakang, memang Nasya asli itu terlalu introvert, jarang berbaur. Pernah dulu ada yg mau kenalan sama dia waktu awal sekolah, siswi itu terkena mental syok karena ucapan Nasya yg nylekit.
Tapi tidak dengan Amera Sanjana, gadis yg sering orang anggap terlalu angkuh, sombong, apa lagi sifatnya yg sering mengganggu Dewan protagonis pria kapanpun dan dimanapun.
Tapi gadis itu berhasil menjadi sahabat satu satunya bagi Nasya, kalian mau tau gimana awal pertemanan mereka,
Dulu waktu pertengahan kelas 10 , Nasya yg berada di kafe duduk sendiri didatangi oleh Amera yg tak mendapat tempat duduk, satu satunya tempat yg masih kosong hanya meja Nasya, akhirnya Amera memutuskan untuk duduk disana , Amera yg orangnya gampang berbaur sama orang baru pun berkenalan dengan Nasya, walaupun percobaan pertama diabaikan oleh Nasya ia tak menyerah mencoba mencoba terus sampai berhasil, dan ya Nasya harus menerimanya walaupun terpaksa, karena ia merasa berhutang budi dengan Amera, yg menolongnya ketika ia dikejar anjing dua hari setelah pertemuan pertama mereka di kafe."Sya, lo punya permen ngk? " Tanya Amera yg duduk di bangku depan Nasya
"Engak"
"Kalau cemilan lain gitu? "
"Ngk ada beb" Ujar Nasya kesal karena acara nngegamenya terganggu
"Lo sehat Sya? " Ujar Amera memandang sahabatnya horor
"Kenapa sih pada tanya gue sehat apa engk? Sekhawatir itu kah kalian? " Ujar Nasya menatap hpnya nanar, dia kalah
"Ya gimana ya, lo kan biasanya dingin, jawab pertanyaan selalu singkat padat datar"
"Sedingin itukah gue? "
"Hu'um, sampai ada guru yang takut sama lo" Nasya menoleh tak percaya
"Really? "
"Iya beb, lo udah dicap sama sekolah " Amera memandang kuku kuku panjangnya
"Dicap apaan? "
"The cool girl SMA Sanjaya"
"Anjay terkenal dong gue? "
"Hm, setau gue lo punya banyak fans tapi, mereka pada takut sama lo"
"Kok lo bisa tau? " Jangan jangan sahabatnya ini seorang paparazzi pikirnya
"Karena gue termasuk fans lo" Ujar Amera berbinar
::::::::::::::
"Lo mau pesen apa beb?gue yg pesenin"
"Bakso sama es jeruk aja " Setelah mendapat jawaban, Amera langsung melegang kestan mb Yuyun
"Liat deh, mereka ganteng banget"
"Dewan itu loh, iihh pundaknya aaa"
"Bener, gue pengen megang bahu Aron "
"Gue juga"
"Tumben mereka ngk sama Bila? "
"Katanya ngk masuk hari ini"
"Kenapa? "
"Ngk tau "
"Nih makanannya" Amera meletakkan pesanan Nasya
"Berisik banget sumpah" Kesal Nasya memandang kerumunan siswi yg ingin melihat slevans
"Biasa freak" Ujar Amera melahap baksonya
"Lo ngk ikutan? " Nasya memandang sahabat nya itu bingung, bukannya seharusnya Amera ikut perkumpulan itu lalu mendekati Dewan.
"Males. mending makan, laper" Ujar Amera acuh
' Aneh ' batin Nasya bingung
Ia pun menengok kearah inti slevans berada, Ketika ia baru menengok,
Ia langsung bertemu tatap dengan mata hitam legam yg sangat tajam, memandang nya dengan lekat.Dug
Dug
Dug
' gue takut kalau Nasya punya penyakit jantung ' batin Nasya menangis