lima belas

166 12 0
                                    


Happy reading

Jangan lupa vote!!

__

Amera kembali dengan nampan ditangan nya, ia pun langsung meletakkan pesanan Nasya dihadapan sang empu yang disambut riang oleh Nasya.

"Thanks babu"

"Sama sama babi"

"Anyink lo" Ujar Nasya kesal

"Hahaha, makanya jangan main main" Ujar Amera melahap makanan nya

Nasya yg tak mau melanjutkan perdebatan mereka pun memilih makan, ia dipesankan oleh Amera satu porsi mie ayam dengan minum es jeruk.
Memang sahabat nya yg terbaik, tau aja kalau ia ingin memakan mie ayam.

"Kak Dewan" Panggil gadis dengan rambut Sebokong, berdiri dibelakang Amera.

"Bila, duduk di sebelah gue sini" Ujar Bolan menepuk kursi samping nya

"Aku duduk sama kak Dewan aja" Ujar Bila lembut

"Lo ngk liat ada sahabat gue yg duduk, atau jangan jangan mata lo mendadak buta, sampai ngk ngeh " Celetuk Nasya setelah melahap mie ayam nya

"Maaf kak, tapi kak Amera bisa duduk sama kak Bolan" Jawab Bila dengan menatap Amera yg sibuk melahap mie ayam nya

"Ck, lo kek ngk ada tempat duduk lain aja, jadi orang jangan seenaknya, lo pikir pindah tempat itu ngk capek, lebih baik ditempatnya sekarang, so lo aja yg duduk disebelah si bola" Celetuk Nasya lagi

"Bola? "Beo Bolan

" Hm, bola. nama lo kan Bolan kalau N nya di hapus, jadinya bola, yang sering dipermainkan"jelas Nasya

"Sialan lo, rubah rubah nama gue" Celetuk Bolan memandang Nasya tajam

"Lo siapa sampai berani ngatain gue, kenal aja engga"

"Dorr ngk tuh, sabar bro" Ujar Galang menepuk pundak Bolan

"Diem lo galang dana" Ujar Bolan dengan menepis tangan Galang yg berada Dipundaknya.

"Emm, kak" Panggil Bila

"Lo manggil siapa neng? " Tanya Bolan memandang Bila bingung

"Aku manggil kak Dewan"

"Owh" Bolan melanjutkan acara makannya

"Kak? " Panggil Bila lagi

"Hm, kenapa? "

"Aku mau duduk disebelah kak Dewan, boleh? " Tanya Bila dengan menatap Dewan penuh harap

"Udh dibilang juga, duduk disamping si Bola" Saut Nasya sebelum menerima suapan dari Aron, memang dari tadi Aron menyuapi Nasya walaupun sudah ditolak oleh sang empu.

"Aku engga tanya kak  Nasya"

"Serah, tapi kalau lo buat Amera ngk nyaman, gue ngk tinggal diam" Ujar Nasya penuh penekanan

"Kamu duduk sama Bolan aja ya" Ujar Dewan menatap Bila

"Tapi kak-"

"Udh kalik duduk aja, ribet banget urep mu " Celetuk Nasya lagi

"Ihh, kak Dewan kok gitu " Ujar Bila memandang Dewan berkaca kaca

"Udah sih, mending lo pergi aja, kalau disini cuma mau caper" Celetuk Nasya yg kesekian kali nya

"Kak Nasya kenapa dari tadi motong ucapan aku terus ya" Tanya Bila memandang Nasya bingung, tetapi dianggap angin lalu bagi Nasya.

"Udah ya Bila, kalau kamu cuma mau ribut mending kamu pergi aja"

"Kak Dewan kok gitu, pasti gara gara kak Amera kan? " Ujar Bila dengan sedikit berteriak, sampai pengunjung kantin menatap meja mereka

"Kok gue? Salah gue apa? Diem aja juga masih bisa kena ya" Ujar Amera

"Iya ini pasti gara gara kak Amera, kak Dewan jadi ngk care lagi sama aku, gara gara kakak duduk disebelah kak Dewan, kakak pasti hasut kak Dewan kan" Tuduh Bila lantang.

"Sialan, lo ngk usah nuduh orang sembarangan" Ujar Amera menatap Bila tajam, ia tak perduli dengan tatapan tajam dari pawang Bila. Kalian pasti tau lah siapa.

"Kok kak Amera marah? " Tanya Bila lirih

"Lo duluan anjing yang mulai" Ujar Amera semakin naik pitam

Kalian mau tau Nasya sedang apa, dia sekarang sedang menikmati makanan nya dengan sedikit mengambil beberapa pangsit milik Aron, Aron pun terlihat santai.Nasya tak memperdulikan sekitar.

"Lo bikin mood gue rusak aja" Ujar Amera sengit

"Lo ngk perlu sampai bikin Bila nangis, ngomong pelan pelan" Marah Galang

"Ck, lo pada ngk sadar apa pada bego, orang dia duluan yg bikin gue esmosi"

"Tapi-"

"Udh nih Ra, ayo cabut" Ujar Nasya berdiri dari duduk nya

"Owh udh, ayo capek juga nanggepin mereka, lo sih makanan nya lama, jadi gue harus lama bacotnya" Ujar Amera ikut bangkit dari duduknya

"Ya sorry, gue tadi juga adu bacot, supaya lo bisa makan tenang" Ujar Nasya melangkah, sebelum melangkah ia sempatkan mengelus pelan kepala Aron sebentar, lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan kantin diikuti oleh Amera.

Meniggalkan Aron yg terpaku, Bila yg menangis, Bolan dan Galang yg mencoba menenangkan Bila, dann Dewan yg hanya memandang Bila.

_____

Gaje bener nih cerita
So sorry kalau diluar ekspetasi kalian

MY Figuran NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang