pemuda yg mengenakan seragam sekolah yg dikeluarkan semua kancingnya terbuka, dengan kaos hitam yg melekat sempurna ditubuh nya.
Aron, pemuda yg sangat tidak mencerminkan anak sekolah.Ia pergi keluar kelas untuk mencari udara segar, kebetulan kelasnya jamkos, tadi juga ia sudah ada di roftop , tapi karena ia merasa kebelet, akhirnya ia pergi kekamar mandi.
Tapi, ketika ia ingin kembali Keroftop, ia melihat dua gadis yg sedang bercanda gurau di Koridor, ia pun mengikuti mereka tanpa ada salah satu dari mereka menyadarinya.Ia pun menghampiri gadis yg terlihat sangat serius dengan benda pipih di tangannya.
Dengan santainya, ia menghampiri gadis itu, berdiri tepat dibelakang bangku yg diduduki Nasya.!!!!!!!
"Dari mana bos? " Tanya Galang pada Aron yg baru tiba
Aron memandang Galang sejenak "kamar mandi" Ujarnya lalu melangkah duduk disamping Dewan
"Rokok Ron" Tawar Dewan menyodorkan sebungkus rokok serta pemantik nya, hal itu langsung diterima oleh sang empu
"Eh, lo pada sadar ngk kalau Nasya berubah? "
"Lo kata Nasya ultramen kalik, bisa berubah"
"Serius njir"
Ucapan Bolan pun mengalihkan atensi Aron yg semula menatap langit
"Tapi iya sih, berubah njir. Kagak ada topan sama sekali"
"Manusia bisa berubah kapan aja, itu pun kalau mereka mau, atau mendapat dorongan dari seseorang.itu hak mereka" Ucapan Dewan berhasil membuat Aron berfikir, sejujurnya dia sudah merasa heran dengan sang tunangan, sejak ia mengantarkan Nasya pulang, gadis itu tak menolak keras seperti biasa nya, bahkan mengucapkan terimakasih dan menyuruh nya mampir.
ᕦ( ᐛ )ᕡ
Bel istirahat telah berbunyi lima menit yg lalu, kantin pun sudah dipenuhi oleh manusia manusia yg lelah dengan pelajaran. Untung saja Nasya dan Amera sudah mendapatkan meja, mereka pun sudah makan ketika yg lain masih sibuk dengan pelajaran dikelasnya.
Mereka berdua sudah kenyang tapi mereka engan beranjak dari sana."Ra, gue mau tanya serius, lo jawab jujur" Ujar Nasya memandang sahabatnya yg sibuk dengan es kelapanya.
"Apaan? Muka lo serius amat"
"Kenapa lo ngk ngejar ngejar Dewan? Terus lo udah ngk bully si Bila? "
"Gue tuh capek ngejar si Dewan, lagian juga gue ngk pernah dihargai. Dan untuk ngebully, itu bukan kemauan gue, gue ngerasa ada yg gerakin gue. " Nasya memandang Amera terkejut
' kenapa berubah '
"Woy minggir king and gueen SMA Sanjaya datang" Teriak pemudi ketika inti slevans plus Bila memasuki kantin
"Njir fuck kata gue teh, si Aron gantengnya"
"Aduh mak anakmu bisa gila disuguhi pemandangan ini tiap hari"
"Ck, ngapain sih tuh jalang kegatelan sama Dewan" Ujar siswi itu memandang gadis yg digandeng oleh Dewan
"Wajar, mereka kan pacaran"
"Gue ngk setuju"
"Njir, kenapa harus Dewan saingan gue" Ujar pemuda memandang sepasang kekasih didepannya
"Masih cantikan gue"
"Iya cantikan, kalau diliat dari belakang
" Sialan lo"
Begitulah bacotan para human, memang visual mereka tak perlu diragukan, apa lagi dengan status mereka yg anak donatur terbesar disekolah ini.
' gue harus balikin jaket Aron kapan? '
"Lo kenapa sya? "Amera memandang sahabat nya seperti berfikir keras
" Ah engak, bukan apa apa"Nasya mengalihkan pandangannya pada pemuda yg sibuk dengan handphone digenggaman nya, pemuda itu Aron ia duduk tak terlalu jauh dari meja Nasya, sepertinya Aron merasa diperhatikan ia pun langsung menolehkan atensi nya pada gadis dikucir kuda itu lamat lambat.
Seolah olah ia takut ketika ia mengalihkan matanya, gadis itu akan pergi jauh.
Nasya yg ketahuan memperhatikan pun langsung sok sibuk, dengan bermain handphone nya.
' lucu '
______
Follow IG { Wp_Yana }
Rabu, 17 Januari 2024