BAB VI. SOSOK YANG HANGAT

645 55 37
                                    


Riuh penonton mulai memadati arena drag race yang akan diselenggarakan pada minggu sore ini. Samudra yang tidak pernah absen untuk turun berpartisipasi sudah terlihat bersiap-siap di arena belakang. Tentu saja ini merupakan hal yang menjadi kegemaran Samudra. Sejak duduk di bangku SMP, Samudra sudah menyukai hal-hal yang berhubungan dengan otomotif. Samudra juga selalu mengendarai motor Sportnya setiap pergi ke kampus.

“Gile ganteng bener temen gue” ucap Jason. Matanya tak berhenti memandang Samudra dari atas sampai bawah.

“Cegil lo bakal nambah sejuta” Dirga tertawa sambil menyenggol lengan Samudra.

“Idola universitas” lanjut Jason menimpali ucapan Dirga.

“Seneng lo berdua ngeledek gue” ucap Samudra sambil mengenakan sarung tangannya dan bersiap turun arena.

Dirga dan Jason yang selalu setia menemani Samudra setiap turun arena. Pernah ketika salah satu dari mereka berdua berhalangan hadir, Samudra seperti kehilangan supporter setianya.

“Gue turun” Samudra pamit pada dua temannya.

“Yoi ..hati-hati lo bro” kata Dirga sambil menepuk pundak Samudra.

“Pelan-pelan lo bawa motornya” tambah Jason.

“Lah pelan gimana ? kalah dong gue” ucap Samudra.

“Laiya bener juga” Jason dan Dirga tertawa bersamaan.

Samudra turun ke arena. Sementara Jason dan Dirga duduk ke arah bangku penonton dan mencari posisi duduk yang nyaman dan leluasa melihat ke arena.

“Lah zhiva ngapain?” Dirga melihat ke arah tribun.

“Mana ?” tanya Jason yang masih mencari-cari sosok yang dimaksud Dirga.

“Itu yang pake topi item” Dirga mengarahkan wajah Jason.

“Oh” respon Jason datar. “yang jelas mau nonton Samudra ” lanjutnya.

“Usahanya keras banget. Real cegil” Dirga menggeleng-gelengkan kepalanya.

Drag race pun dimulai. Seperti biasa Samudra memimpin urutan pertama. Belum ada yang bisa menggeser posisi Samudra. Seolah Samudra juga tidak rela memberikan posisinya pada lawan. Jiwa bersaingnya memang tinggi.

“Kata gue juga apa, gak ada yang ngalahin dia” Jason bertepuk tangan bangga dengan kemenangan temannya.

“Fix ntar pulang dapet traktiran” ucap Dirga menambahi.

Mereka berdua turun dan menghampiri Samudra, diikuti Zhiva yang mengikuti keduanya namun Zhiva menjaga jaraknya agar tidak terlalu berdekatan.

“Nih buat lo” Zhiva tersenyum dan menyodorkan air mineral botol kepada Samudra.

Jason dan Dirga yang melihat itu saling menatap satu sama lain. Pasalnya mereka sudah tau akan respon Samudra.

Samudra benar tidak merespon dan tidak melihat ke arah Zhiva. Jason yang melihat Zhiva diabaikan begitu saja, timbul rasa kasihan dibenaknya.

“Sam ?” Jason mencoba memanggil Samudra agar bisa menerima pemberian Zhiva.

“Kalo lo haus ambil aja” ucap Samudra pada Jason sambil melepaskan kedua sarung tangannya.

“Buat gue aja, gue haus banget” ucap Jason pada Zhiva.

“Buat Samudra. Bukan buat lo” Zhiva masih bersikeras.

“Lo ga denger kata Samudra buat gue aja ?” Jason mulai menaikkan nada bicaranya. Sebenarnya niat jason baik, dia tidak ingin Zhiva merasa malu karena ditolak Samudra.

My Senior My Crush | Fiksi PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang