BAB II. DAY 2 PENGENALAN KAMPUS

803 85 38
                                    

Dengan berat hatinya Rea melangkah menuju kamar mandi. Bersiap untuk hari kedua OSPEK.

Waktu menunjukkan pukul 03.15 dini hari. Biasanya Rea masih tertidur pulas tapi sekarang dia harus bersiap-siap menuju kampus. Kondisi badannya yang masih lemas karena diare dari malam sebelumnya, ditambah kakinya yang masih terasa sakit karena kejadian siang harinya di tangga kampus.

"Rea berangkat ya, Ma" Suara Rea masih terdengar lemah.

"Ya sayang. Kalau gak kuat bilang aja ke panitia ya." Mama Rea tampak khawatir melihat wajah anaknya yang pucat.

Rea menuju kampus diantar Papanya. Rea memilih melanjutkan tidur selama perjalanan. Baginya walaupun hanya 30 menit memejamkan mata itu sudah cukup untuk mengumpulkan tenaganya menghadapi OSPEK hari kedua.

Para mahasiswa baru sudah berkumpul di lapangan. Suasanya masih sangat gelap karena waktu baru menunjukkan pukul 4 subuh.

Panitia memberikan arahan bahwa mereka akan melakukan jogging mengelilingi area sekitar kampus.

"Kita akan melakukan aktivitas lari pagi mengelilingi area kampus"

"Apa dari kalian ada yang kondisi badannya sedang tidak fit ? Boleh keluar barisan dan bergabung ke barisan di sebelah kanan saya"

"Yang tidak melakukan aktivitas lari pagi akan diberikan tugas kerja bakti membersihkan lingkungan kampus"

Demikian arahan panitia. Rea bingung apa dia harus keluar barisan atau tidak. Menurutnya kedua aktivitas tersebut tentu akan menguras tenaganya juga. Setelah berpikir dengan yakin dia memilih tetap pada barisannya.

Semua mahasiswa baru keluar kampus melakukan aktivitas lari pagi, diikuti juga dengan beberapa panitia ospek yang bertugas mengawasi aktivitas lari pagi ini.

Belum setengah perjalanan, Rea nampak memegang bagian perutnya yang agak melilit. Keringat dingin bercucuran di dahinya. Rea mencoba mengurangi frekuensi larinya menjadi sedikit lambat. Bisa dibayangkan bagaimana tersiksanya bagaimana bisa berlari sambil menahan perut melilit ingin BAB.

Rea berhenti sebentar memilih menepi ke pinggir jalan. Panitia OSPEK yang melihat segera menghampiri Rea.

"Lo kenapa ? sakit ? muka lo pucet" tanya senior laki-laki itu. Dengan name tag bertuliskan Jason.

Rea mengangguk pelan.

"Harusnya lo tadi keluar barisan. Jangan ikut jogging." Lanjut Jason

"Maaf kak" Rea merutuki dirinya sendiri. Benar saja harusnya tadi dia memilih ikut kerja bakti di kampus.

"Lo masih kuat jalan?" tanya Jason memperhatikan Rea yang masih memegang perutnya sambil meringis.

Belum sempat Rea menjawab, dari kejauhan Dirga berlari ke arah Rea dan Jason yang masih menepi di pinggir jalan.

"Lo anak fakultas psikologi kan ?" tanya Dirga berusaha mengingat wajah dan nama kelompok yang sedang dibimbingnya selama OSPEK.

"Iya kak" jawab Rea.

"Oh dia anak psikologi ? lo ketua bimpoknya gimana dah masa gak tau ada yang sakit gini" ucap Jason ke Dirga.

My Senior My Crush | Fiksi PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang