BAB XI. RASA UNTUK REA

284 26 9
                                    

Rea merapikan bukunya yang berserakan diatas meja, memasukkannya ke dalam tas. Sekilas Rea melihat wajah Alea yang murung.

"Lo kenapa sih ?" tanya Rea yang memperhatikan Alea. "Mukanya ketekuk aja dari tadi" lanjutnya lagi.

"Kenapa sih cowok tuh seenaknya aja ?" tanya Alea tiba-tiba.

"Seenaknya gimana ?" tanya Rea balik yang tidak mengerti maksudnya Alea.

"Itu Samudra" jawab Alea. "Biasa rutin banget ngechat sama nelpon" lanjutnya lagi.

"Emang sekarang gimana ?" tanya Rea sedikit penasaran.

"Belakangan ini gak ada sama sekali" ucap Alea sambil mengacak-acak rambutnya. Namun berbeda dengan respon Rea yang sedikit tersenyum diujung bibirnya.

"Sibuk kali" ucap Rea singkat. "By the way, lo tuh udah pacaran belum sama Samudra ?" tanya Rea sedikit penasaran.

"Dia nembak gue sih...." ucap Alea terpotong.

"Trus ?" tanya Rea dengan tatapan seakan sedang mengintrogasi.

"Gue tolak" ucap Alea datar.

"Hahhh ? Kalo lo tolak, trus kenapa sekarang lo kayak orang gila nungguin chatnya ?" tanya Rea sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Harusnya lo lega dong gak ada yang gangguin lo" tambahnya lagi.

"Gue cuma pengen lihat effort dia doang, segimana gigih mau dapetin gue" ucap Alea sambil menopang tangannya di dagu.

"Gimana bisa lo nolak Samudra ?" Gue malah ngarep banget jadi pacarnya woy" batin Rea sambil menatap heran Alea.

........

Rea berjalan menyusuri koridor kampus dengan seribu pertanyaan yang berputar di kepalanya.

"Samudra kapan nyatain perasaannya ke Alea ? Trus yang malem minggu itu dia udah di tolak Alea apa belum sih ? Bisa-bisanya dia masih nunggu sekalipun di tinggal Alea tidur. Arrggghh anjrit" batin Rea sambil menatap hampa kearah depan koridor.

Rea menghempaskan badannya duduk di kursi taman sambil memandangi layar handhonenya.

Tiba-tiba saja dari belakang muncul sebungkus cokelat yang diikat dengan pita warna pink mendarat tepat di hadapan wajah Rea.

Rea sempat bingung melihat sebungkus cokelat tepat di hadapannya, namun orang yang memberi belum menampakkan dirinya. Rea berbalik dan betapa terkejut dirinya seakan tidak percaya.

"Samudra ?" ucap Rea dengan tatapan tidak percaya bahwa orang yang memberinya surprise cokelat itu adalah Samudra.

"Kaget ?" tanya Samudra tersenyum diujung bibirnya dan duduk di sebelah Rea.

"Hemm sedikit" jawab Rea terkekeh dan sedikit berbohong. Sejujurnya Rea sangat terkejut, tetapi dalam hatinya sangat bahagia.

"Lo suka cokelat kan ?" tanya Samudra.

"Hem" jawab Rea sambil mengangguk dan tersenyum. "Makasih ya, gue suka banget" ucap Rea. Matanya berbinar menatap cokelat yang diberikan Samudra padanya.

Mata Samudra tak lepas menatap Rea. Entah kenapa hati Samudra merasa senang melihat Rea yang menyukai pemberiannya.

Dari kejauhan Alea tidak sengaja melihat Rea yang sedang duduk bersama Samudra. Alea sebelumnya ingin menuju perpustakaan, tetapi mengurungkan niatnya setelah melihat Rea bersama Samudra.

"Rea sama Samudra ngapain ?Masa baru gue tolak sekali udah nyerah" tanya Alea dalam hati.

"Ngedeketin Rea lagi. Kayak gak ada yang lain aja" batinnya lagi.

My Senior My Crush | Fiksi PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang