BAB VII. FAILED DINNER

575 55 20
                                    


Alea yang sedang merapikan isi tasnya, tiba-tiba beralih melihat panggilan di layar handphonenya. Terlihat nama kontak Samudra.

"Samudra ? mau ngapain lagi ?" batinnya dalam hati. Alea melihat Rea yang sedang membaca bukunya seperti mendapatkan solusi dirinya harus berbuat apa.

"Re tolongin gue" pinta Alea memelas sambil memberikan handphonenya.

"Jawab aja sih, apa susahnya" ucap Rea dengan malas menatap ke layar handphone Alea.

"ih gue gak tau mau ngomong apa, plisssss" pinta Alea lagi.

"Ya udah iya, ribet lo" ucap Rea sambil mengambil handphone dari tangan Alea.

Rea mengehala nafas panjang.

"Halo.." jawab Rea.

"Le ?" tanya suara di seberang sana.

"Bukan ..ini Rea" jawab Rea singkat.

"Alea mana, Re ?" tanya Samudra lagi.

"Ke toilet, hp Alea ada di atas meja" jawab Rea beralasan.

"Kalau dia udah balik suruh cek chat gue ya" ucap Samudra. "Thanks Re" lanjutnya.

"Oke kak" jawab Rea menutup telponnya.

"Puas lo ?" tanya Rea pada Alea sambil memberikan handphonenya.

"Lo memang penyelamat gue,Re" ucap Alea sambil memeluk Rea.

"Dia nyuruh lo cek wa tuh" ucap Rea sambil menunjuk ke arah handphonenya .

Alea langsung membuka pesan yang dikirim Samudra.

Matanya terbelalak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya terbelalak. Samudra mengajak Alea untuk makan malam bersama akhir pekan ini. Tentu Alea terkejut karena ini pertama kalinya ada senior yang mengajaknya kencan.

"Re ..." panggil Alea sambil tangannya mencoba meraih pundak Rea.

"Apa sih ? Gak usah manggil gue dulu pliss" sahut Rea seperti sudah mengetahui kalimat apa yang akan terdengar dari mulut Rea. Bantuan apalagi yang dibutuhkan Alea untuk membantu dirinya menolak ajakan Samudra.

"Re plisssss" pinta Alea memelas.

"Enggak" jawab Rea singkat.

"Rea kali ini aja" Alea masih mencoba meluluhkan hati sahabatnya itu agar bisa membantu dirinya.

"Le, kalo lo gak suka sama dia lo bilang lah" ujar Rea. "Kalo gini terus, jadi gue yang repot nolaknya" lanjut Rea.

"Ya tapi gue bingung gimana cara nolaknya" kata Alea sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Rea terdiam. Sejujurnya dia juga bingung karena Samudra belum menyatakan perasaannya kepada Alea. Kalaupun Alea harus menolaknya, konteks penolakannya apa? Sedangkan Samudra hanya mengajak sahabatnya itu untuk makan malam bersama.

My Senior My Crush | Fiksi PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang