6. Hurt

797 132 43
                                    

Klik bintang dulu bestie! Happy reading <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klik bintang dulu bestie!
Happy reading <3

Perjalanan pulang benar-benar terasa sunyi. Setiap sel di tubuhnya terasa mati rasa. Jennie mencengkeram kemudi dengan kasar karena tegang. Sulit untuk menentukan apa yang sedang ia rasakan.

Jennie tahu ia harus melupakannya, dengan cara seperti mengambil rute pulang yang berbeda, bukan ke rumahnya. Tapi ia tidak mau.

Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah Taehyung.

Cinta mereka berbahaya sejak awal. Dibangun atas dasar kebohongan dan bukan hanya di pihaknya, tapi juga di pihak Taehyung. Seperti api yang berkobar, pasti akan berkembang menjadi ledakan.

Jennie mencela dirinya sendiri karena telah jatuh cinta pada pria itu. Ia seharusnya memadamkan api bahkan sebelum api menyala; sekarang dirinyalah yang pada akhirnya terbakar.

Setiap ciuman menambah kobaran api. Setiap sentuhan terasa seperti luka bakar di kulitnya. Setiap kali Taehyung memeluknya sama saja dengan terjerat kawat berduri.

Jelas sekali Jennie tidak pernah belajar. Bersama dengan Taehyung adalah rasa sakit paling menyenangkan yang pernah ia alami dalam hidupnya.

***

Rasanya sungguh asing. Jennie belum pernah merasakan kesedihan pada siapa pun sejak berusia lima tahun. Hal itu karena ia sudah melatih dirinya untuk tidak merasakannya untuk waktu yang lama.

Wanita itu kini tengah berada di salah satu restoran mewah, The Margaux. Meja yang Jennie tempati seharusnya untuk dua orang tetapi ia sendiri. Ia sedang menikmati segelas anggur putih. Tubuhnya di balut oleh gaun hitam yang menampilkan lekuk sempurna miliknya serta rambut yang ia buat bergelombang menjuntai sampai punggung. Entah, ini semua ini untuk siapa? Jennie pun tidak mengerti. Menyeka air mata yang turun, Jennie berusaha sebaik mungkin untuk tidak memikirkannya.

Namun tak lama, Jennie merasakan kehadiran sosok di belakangnya, diikuti oleh tangan hangat yang terasa begitu familiar. Tangan itu kemudian mengambil botol anggur dan menuangkannya lagi ke gelas yang berada di tangannya. Menutup mata, sudut bibir Jennie terangkat menjadi senyuman kecil.

"Maaf mengganggu momen ini. Kupikir aku akan berbicara sebentar." Taehyung tersenyum sambil menampilkan dirinya. "Aku punya satu masalah terakhir yang harus kuhadapi."

Ya. Orang itu adalah Taehyung. Rasanya seperti satu beban Jennie terangkat saat melihat Taehyung dalam keadaan yang baik-baik saja. Jennie tahu pria itu tidak akan mati dengan mudah. Benar. Ia jelas sudah meremehkannya.

Jennie kembali tersenyum pada Taehyung. "Apa itu?"

"Aku ingin bercerai."

"Aku menyukainya. Kau juga melamarku di sini sehingga membuat makna pertemuan dan perpisahan itu menjadi berarti."

[✔️] Mr. & Mrs. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang