🔞⚠️ Teen Fiction x Dark Romance.
Silakan follow sebelum dibaca agar tidak ketinggalan notifikasi & update❣️
✔️badboy, cheerleader, pysco.
Selamat datang di Harrweals High School, perkenalkan tiga pria paling terkenal karena ketampanan dan pes...
Baca novel baru Cece, judulnya: I'm Freya. Miguel pengawal baru Velove Wellington ada di sana🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nanti Velove bakal muncul di sana juga🥰
Follow akun KaryaKarsa Cece yuk @DessyChandra, agar tidak ketinggalan info & cerita menarik lainnya💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menemukan typo komen di inline ya😉
Happy Reading semuanya❣️
Jangan lupa vote dan komen tanggapan kalian atas part ini. Tengkyu💕
***
Hari itu seakan lambat dan tanpa akhir, Freya melirik jam tangan cerdasnya dan mendesah panjang... waktu terasa tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Akhirnya bel makan siang berbunyi dan teman-teman di kelasnya keluar. Dia sempat berpikir untuk pulang dan membolos di sisa pelajaran. Dipastikan kartu siswanya akan merah dan kepala sekolah Harrweals akan menghubungi orangtuanya. Sisi baiknya mungkin dia bisa dikeluarkan, sisi buruknya dia harus menyiapkan telinga untuk mendengar ceramah tanpa henti dari ibunya.
Dia memandang keluar jendela dan menonton murid-murid berkeliaran di sekolah, kembarannya masuk ke ruang kelasnya.
"Hei."
Freya menoleh dan menegakkan tubuh. Ini kali pertama kakaknya mendatangi kelasnya.
"Aku tidak melihatmu di kafetaria. Jadi, aku membungkuskan makan siang." Dengan senyum menawan Nicholas mengangkat kantong kertas cokelat.
Freya tersenyum lemah. Dia memang tidak mau ke kafe dan bertemu si jelek dan si jahat, keduanya pasti di sana bersama kakaknya. "Banyak tugas dan pekerjaan rumah."
"Ada yang tidak kau mengerti?"
"Sejauh ini tidak ada."
"Berikan sebagian kepadaku, akan aku bantu." Nicholas menarik kursi dan duduk di samping adiknya.
Freya tersenyum cerah dan memberikan tugas matematikanya. Nicholas mengacak-acak lembut puncak kepala adiknya. "Makanlah."
"Nic-Nic sudah makan?" Freya membuka kantong kertas dan semringah melihat roti lapis dengan salami toscano, arugula, dan bagian terbaiknya dua lembar keju Monterey Jack. Sempurna, ini semua kesukaannya.
