jeno terbaring diatas kasurnya,hari ini entah kenapa kepalanya terasa sangat pusing sejak tadi pagi.jeno juga tidak tahu harus beraktivitas apa dirumahnya jadi ia lebih memilih untuk tiduran saja.tapi ternyata dugaan nya salah,jeno kira jika dia tidur maka pusing nya akan sedikit mendingan namun ini malah semakin parah.jeno bahkan sangat sungkan membuka kedua matanya sebab percuma saja,dunianya berputar-putar dan malah akan menambah rasa pusing dikepalanya.
cklek
"hng?"
jeno merasakan ranjang nya bergerak membuat jeno melentangkan tubuhnya disaat sebelumnya memunggungi pintu kamar.
"maa?"
poni jeno disibak begitu saja,memperlihatkan kening nya yang sudah dipenuhi peluh.dan ketika jeno merasakan adanya seseorang yang tidur disamping nya jeno langsung memeluknya.
"ma..ayah.." ia berdesis menenangkan dan membalas pelukan jeno membuat jeno semakin nyaman hingga akhirnya kembali tidur.
"bagaimana mark?"
mark menoleh dan mendapati ibu mertuanya yang ternyata ikut melihat kondisi jeno.
"sepertinya jeno demam ma,dia baru saja mengigau tentang ayahnya"
mama jeno menghembuskan nafasnya,lalu mengecek kening jeno.ia berdesis,benar kata menantunya.jeno tengah demam tinggi.
"temani jeno dulu ya mark,biarkan dia istirahat mama akan buatkan bubur untuk jeno" mark mengangguk.
setelah pintu itu kembali terutup mark beralih menatap jeno,pasti jeno mengira bahwa yang tengah memeluknya ini adalah mamanya.tapi tak mengapa,yang penting jeno tidur dengan nyaman.
malam telah tiba,jeno terbangun sebab adanya orang lain yang membangunkan dirinya.kepalanya sudah sedikit terasa enteng namun masih terasa pusing.
"m-mark?!"
"hai,bangun dan makan lah jeno"
jeno ingin sekali mengusir dan menolak suapan mark namun sayang nya jeno melihat sosok lain didalam kamarnya.mamanya.
mama jeno berdiri dibelakang mark,wanita itu baru saja mengantarkan bubur untuk jeno dan membiarkan mark yang menyuapinya.
"m-ma?" panggil jeno lirih sembari menatap mamanya memelas.
"mark datang kemari sejak tadi sore sayang,dia menjagamu saat tidur dan memelukmu ahh mama sangat iri betapa romantisnya suami mu itu"
tidak ma,mark tidak seperti yang mama lihat!.
"mama tinggal ya sayang,mark tolong jaga jeno ya.."
"baik ma"
brak.
kini keduanya dilanda keheningan,antara mark yang sedikit canggung dan jeno yang tidak tahu harus mengatakan apa.
ingatan jeno kembali pada dimana saat malam hari ia mengungkapkan isi hatinya.jeno jujur lega setelah mengatakan itu namun ketidak adaan nya reaksi dari mark membuat jeno kesal.
"mark,kamu sudah menceraikanku?"
mark menggeleng,menaruh mangkuk berisi bubur itu keatas meja dan beralih menggenggam tangan jeno.
"tidak ada pertanyaan lain?" jeno menggeleng.
mark terdiam lalu tak lama membawa tangan jeno keatas dan mengecupnya.
"aku tidak akan pernah menceraikan mu,jeno"
jeno hanya terdiam,ia masih berbaring lemas dan tidak mampu jika harus menghindar.