10.

1.2K 53 2
                                    

"pii,ndaa..."

kedua orang dewasa itu secara bersamaan membuka kelopak matanya masing-masing,mencari tahu sebuah suara yang entah berasal darimana.

"andy! astaga sayang jangan naik,tunggu bunda!" dengan raga yang belum sepenuhnya terkumpul jeno segera membawa tubuh andy keatas kasur membiarkan bocah itu ikut berbaring ditengah-tengah kedua orang tua nya.

"pii dah ngun?" mark mengangguk lalu mengecup gemas wajah andy.

"kenapa,hm?" tanya mark,bocah itu menggeliat tak nyaman sebab papinya yang terlalu menciumi nya secara berlebihan.

"nda uga pii!"

"apa nya yang juga?"

"yum nda uga pii"

jeno menatap jengah kedua anak dan ayah itu apalagi mark,senang sekali memanfaatkan situasi.

"andy mau lihat papi cium bunda?" andy mengangguk lalu berdiri seolah membiarkan papinya mendekati bundanya.

"pii,yum.."

mark terkekeh lalu manatap jeno.

"apa?!"

"lihat sayang,bunda tidak mau papi cium.."ucap mark lesu.jeno kesal dengan mark titik!.

"nda yum pii,ndaa"

jeno hanya diam membuat bocah itu perlahan-lahan menangis.

"o-oke,papi cium bunda! andy jangan nangis tapi ya?" ucap jeno,andy mengangguk dan tersenyum senang.

bangsat memang,ayah dan anak sama saja.

"yo pii.."

mark perlahan mendekati jeno dan menarik tubuh keduanya semakin berdekatan.perlahan mark mencium kedua pipi jeno tak lupa juga kening nya hingga wajah jeno sukses memerah padam.

"hihi cekayang nda!"

persetan! aghhhh jeno berani bertaruh pasti yang sudah meracuni otak anak nya adalah mark sendiri.

dengan terpaksa jeno mencium kedua pipi mark.mark? pria itu menatapnya cabul.

"Akhh!"

"andy ayo mandi sayang!" jeno pergi begitu saja sambil membawa andy pergi meninggalkan mark yang masih merasa kesakitan diarea pahanya karena jeno sengaja mencubitnya.

"pii kit,nda?"

"papimu tidak sakit,tapi kurang waras!"

"wayas?"

.

"tidak kerja mas?"

mark segera menoleh,matanya yang mengantuk menatap layar ponsel langsung segar seketika ketika jeno memangilnya 'mas' lagi.

"tadi kamu manggil aku apa jen?"

"mas" ucap jeno degan eskspresi datarnya.

srekk.

"mas!"

"aku sudah lama tidak mendengarmu memanggilku mas,sayang."

jeno memutar kedua bola matanya malas,dan berusaha terlepas dari rengkuhan mark yang tengah memangkunya.

"ih lepas mas!"

"jeno,aku baru sadar kalau wajahmu sangat cantik"

"mungkin karena kamu sudah biasa lihat wajah jelek marta kali ya?"

"kenapa marta kamu bawa-bawa terus? kamu cemburu right?"

"tidak! aku tidak akan pernah cemburu dengan mak lampir itu ahh mas!"

Believe Me,Stay With Me || MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang