"kalian benar tidak mau menginap disini lebih lama lagi?"
"eee..maaf ma,sebenarnya mark juga masih ingin disini menemani mama tapi mark juga harus segera kembali bekerja karena kalau tidak ayah mark akan memarahi mark.
wanita itu mengangguk faham dan mengusap bahu tegap mark.
"oke,daripada kamu kena marah ayah mu lebih baik kamu segera pulang saja.mama juga tidak terlalu kesepian karena masih ada hyunjin yang menamani mama"
"mama marah?" tanya jeno.
"tidak sayang,lagipula mark benar.pekerjaan nya bukan pekerjaan sepele yang bisa ditinggal berhari-hari" wanita itu tersenyum llu memeluk jeno.
"hati-hati ya,jangan lupa kemari lagi kalau sempat"
jeno mengangguk begitupula mark.
"nek yii!"
wanita itu menutup mulut nya terkejut ekpresi yang sama seperti lucas waktu itu.
"apa artinya sayang?" tanya mama jeno pada jeno.
"nenek,bye"
mama jeno tertawa mendengar nya dan bocah itu ikut tertawa juga entah karena apa.
"kami pamit ya ma,jaga diri baik-baik jangan sampai sakit" jeno mengecup kedua pipi mama nya dan bergantian dengan mark yang memeluk mama jeno.
ah ya ngomong-ngomong kali mark menelfon bawahan nya untuk menjemput ketiganya,mark tidak mau merepotkan hyunjin lagi meski sebenarnya mark masih ingin balas dendam pada hyunjin yabg sudah mengajak nya bercanda.ah ya tolong dimengerti umur mark ini sama dengan andy hanya saja badan mark lebih bongsor:).
.
jeno terbaring diranjang nya dengan memejamkan matanya.sudah lama tidak tidur diatas kasurnya itu rasanya jeno sangat rindu apalagi badan nya yang pegal karena terus duduk dimobil membuat jeno semakin enggan untuk berjauahn dengan kasurnya.
"tas mu masih diluar jeno" ucap mark mmeberitahu namun jeno hanya abai.
"hm,nanti saja"
kali ini jeno bertelengkup sehingga kenyamanan dalam berbaring nya semakin nikmat.mark menggeleng heran lalu mulai mendekati jeno dan duduk disamping tubuh istrinya yang masih setia pada posisi nya.
"jeno,maafkan aku"
"hng?"
mark beralih menatap kedua kaki jeno yang terutup terbuka memainkan sprei ranjang.mungkin karena dingin?.
"aku tidak tahu kalau ayah meninggal,seharusnya aku disana menemani dirimu tapi aku malah...hah marah padamu"
jeno menolehkan kepalanya beralih menatap mark dari bawah sana.
"ya,tidak papa lagian aku juga yang sudah membohongi mu mark.andai waktu itu aku tidak mengatakan aku akan berselingkuh mungkin kamu bisa ikut denganku dan menghadiri pemakaman ayah"
mark mengusap surai jeno sehingga jeno tersentak kaget dan menghindar.
"kenapa?" tanya mark kecewa sebab jeno yang malah menghindar.
"engg..mark"
"hm?"
"marta kenapa tidak mencarimu lagi?"
mark terkekeh hingga jeno menatap mark heran.
"kenapa,mark?"
"marta sudah ku laporkan ke kantor polisi atas tindakan kekerasan dan penyiksaan pada anak dibawah umur" jeno terkejut.
segera ia kembali bangkit dan menatap mark tak percaya.
"mark,are you really?"
"sure,why babe?"
"b-bukan nya kamu cinta sama marta mark? bagaimana bisa kamu malah memasukkan dia ke penjara?"
"setelah perlakuan nya yang buruk pada andy? mana mungkin aku masih mempertahankan marta,jeno.apalagi sekarang aku sudah tahu dimana seharusnya cintaku berlabuh"
jeno menatap seluruh sudut kamarnya atau kemana sajalah,yang terpenting tidak menatap mark yang sekarang tengah menatapnya lekat.
"a-aku akan mengambil tas,awas!"
mark tertawa puas merasa berhasil menggoda jeno hanya karena sebuah tatapan nya.dan membiarkan jeno pergi menganbil tas nya yang tertinggal diteras rumah.
sedangkan andy.anak itu sudah mark letakan dikamarnya lebih awal saat pertama kali masuk kedalam rumah.
mark berharap ia bisa memperbaiki semuanya,ingin menjadi lebih dewasa lagi.dan dapat memperhatikan keluarga nya lebih serius lagi.ia tidak mau keluarga nya kembali hancur dan ia tak membuat buah hatinya kecewa.baginya,sejak jeno hadir mark sudah mendapatkan peran istri yang baik setelah sebelumnya tak pernah marta dapatkan.marta dan jeno,mark sangat tahu perbedaan keduanya dan mark lebih tahu mana yang baik bagi keluarganya.
"sedang apa?"
"masak,kamu tidak lihat?"
mark terkekeh dan masih setia berdiri disamping jeno sembari menatap ikan goreng yang masih belum matang.
"mau apa disini? sudah sana pergi mark nanti kamu terciprat minyak!"
sayang nya mark tak merespon printah jeno membuat jeno kesal.niatnya mau bikin ikan goreng pakai sambal matah eh malah diganggu suaminya.mm suaminya?.
"apa?"
"aku mau juga" ucapan mark lantas membuat jeno berhenti dari kegiatan nya yang sedang mengupas bawang-bawangan.
"ikan nya hanya ada satu mark,aku tidak tahu kalau kamu mau juga"
"berbagi?"
jeno sih tidak masalah,lagipula ia juga tidak terlalu suka ikan.tapi sekarang jeno mulai faham mengapa mark meminta makan tiba-tiba padanya.
"biasanya kamu tidak pernah makan dirumah mark,tapi kenapa sekarang tiba-tiba ingin makan dirumah? kenapa?" tanya jeno pura-pura tak tahu.
mark meringis lalu terdiam sebentar.
"sebenarnya aku selalu makan bersama marta entah itu sarapan,makan siang ataupun makan malam.itu makanya aku tak pernah memakan masakan mu karena marta selalu mengajak ku menemaninya.tapi sekarang..."
jeno mengangguk mengerti,mark mungkin agak malu mengatakan kelanjutan nya jadi jeno hanya mengangguk mengerti.
"ya sudah tunggu dimeja,ikan nya sudah hampir matang"
"maaf jeno" jeno tersenyum simpul.
tidak masalah juga jika dirinya tidak makan malam demi mark yang mau memakan masakan nya,setidaknya meski sebuah ikan, racikan bumbu jeno dapat melezatkan nya.
tidak butuh waktu yang lama akhirnya jeno datang dengan sepiring ikan goreng dan juga nasi.
"ini,makan"
mark memandangi ikan goreng yang terlihat sangat lezat itu dan beralih menatap jeno.
"punyamu?"
"kan aku sudah bilang ikan goreng nya hanya ada satu mark,sudah tidak papa makan kamu saja lagian aku terlalu lapar kok"
mark menggeleng tak suka,menarik sepiring nasi dan ikan goreng itu lalu menyendokan dan hendak menyuapi jeno.
"aku tidak mau mark.."
mark masih kekeuh,terus memaksa sendoknya agar masuk kedalam mulut jeno.terpaksa,karena tidak mau membuat kecewa akhirnya jeno membuka mulutnya dan menerima suapan mark.
jeno memperhatikan mark sambil mengunyah,dalam hati sangat senang melihat mark yang memakan masakan nya lahap.
"enak! jeno ikan goreng nya enak!"
dasar bapack-bapack tidak ingat umur!.
"hati-hati makan nya mark!"
berakir makan malam itu diisi oleh sedikit obrolan-kecil dengan mark yang makan dan sesekali menyuapi jeno juga.
next time...