Apa yang kalian harapkan pada pernikahan kalian dimasa depan?.sebuah cinta? rumah tangga atau keturunan?.mungkin semuanya,orang-orang pasti akan berharap semua pilihan tadi hanya saja ada beberapa pasangan yang mendapatkan satu atau dua pilihan saja.itu mungkin terdengar tak adil,namun jeno merasakan nya sendiri.
jeno ingat dimana hari itu dirinya dipinang oleh pria tampan berdarah asing kala itu,mark namanya.pria itu kini sudah resmi menjadi suami nya dan mark sendiri telah memiliki anak.jeno tahu dari awal,mark ialah seorang duda anak satu yang ditinggal pergi mantan istrinya setelah bercerai.tapi...
bolehkah jeno mempertanyakan soalan ini?.jeno akui mark sendiri adalah tipe suami siaga dan juga mapan,tidak jarang mark menunjukan perhatian nya meski dengan kesan kaku nya.selama 2 tahun menikah jeno tidak pernah mendapatkan perhatian spesial,tidak ada ungkapan cinta atau bahkan bersentuhan fisik.
jeno jengah,bagaimana mungkin ia bisa mengatakan mark mencintainya jika diperlakukan istimewa saja ia tidak pernah.bahkan saat dihari pernikahan itu mark hanya memandanginya datar meski mulutnya mengucap janji suci.jadi,pertanyaan nya apakah mark mencintai jeno?.
sungguh,jeno ingin bertanya langsung dengan mark namun rasanya sangat malu jika harus melakukan hal itu.jeno bukan lagi seorang remaja yang masih dimasa pubertas nya,ia tidak akan sakit hati meski hanya cinta nya diacuhkan,jeno hanya bingung,ia ingin bertanya namun seolah-olah hatinya mengatakan tidak.
"nda napa?"
bocah itu mendekati jeno,meminta digendong karena tangan nya yang terus-terusan menggapai jeno.jeno menunduk lalu menbawa bocah dengan lidah cadel itu kedalam gendongan nya.
namanya andy,bocah berusia 2 setengah tahun itu berkedip-kedip sembari memperhatikan sosok yang sudah dianggap nya bunda.sudah 2 tahun lamanya jeno mengurus andy,tidak hayal anak itu selalu memanggil nya dengan sebutan bunda.anak itu juga pasti mengiranya jeno lah sosok yang sudah melahirkan dirinya,namun jeno juga tidak mempersalahkan hal itu ia malah senang mengurus andy karena menurutnya bocah itu menggemaskan.
"nda ngis?" jeno menggeleng.
andy menepuk-nepuk pipi jeno,tangan mungil nya ikut basah terkena lelehan air mata jeno.dan hebatnya lagi tanpa diberitahu pun anak itu sudah mengerti dengan apa yang sudah dialami jeno.
"nda ngis,angan nda!"
jeno terkekeh,bagaimana bisa bocah itu menyuruh nya untuk tidak menangis huh?.
"bunda tidak menangis sayang,mata bunda tadi hanya kemasukan serangga"
"engga hat!,nda nangis.."
jeno mengangguk-angguk,membiarkan tangan mungil itu kembali mengusap pipinya lembut.jeno rasanya sangat bersyukur,berkat bocah dalam gendongan nya ini hidup jeno tidak terlalu pahit.
"iya,serangga nya jahat ya sayang sudah buat bunda nangis"
"eung!" jawab andy membuat jeno tergelak.
"andy mau bobo?"
"nda uga?.." jeno mengangguk.
"tentu,bunda temani"
menuju kamar si kecil,jeno juga sesekali bercanda gurau dengan andy membuat bocah itu tidak bisa menahan gelak tawanya.
malam.
jeno baru terbangun dari tidur nya,niat hati hanya ingin menemani si kecil tidur siang eh malah keblablasan sampai malam.jeno menatap jarum jam,ternyata sudah pukul 8 malam.
segera jeno beranjak dari ranjang si kecil secara perlahan agar tak membangunkan tidur andy yang begitu nyenyak.
setelah berhasil keluar dari kamar jeno mengintip keluar jendela,belum ada mobil suaminya mungkin saja memang belum pulang?.