BAD SAVIOR-14

2.4K 174 21
                                    

Tanpa banyak bicara Jayden langsung menarik tangan Isabella lalu mendorong tubuh ringkih itu ke ranjang mereka. Lelaki itu membuka kemejanya tanpa melepas tatapannya dari Isabella yang menundukkan kepala sambil memegang bajunya erat.

"Lepas baju lo!" titah Jayden. Dengan gemetar Isabella mulai membuka kancing dressnya dari atas dengan perlahan hingga sampai setengahnya. Dimana kain itu masih setia menempel menutupi buah dadanya. Ia mengangkat kepalanya penuh pertimbangan.

"Boleh aku membersihkan badan dulu?" tanyanya pelan. Jayden berdecak menjauh dari ranjang lalu meraih rokok diatas nakas. Menyalakan pemantiknya sambil memghisap nikotin itu menghadap jendela.

"Jangan lama-lama!" Isabella mengangguk lalu memasuki kamar mandi sambil memeluk tubuhnya sendiri.


______

Isabella termenung sambil terududuk memeluk tubuh telanjangnya. Gadis itu terus menangis kecil di bawah shower guna menyembunyikan isakannya. Demi tuhan, lukanya beberapa bulan lalu belumlah sembuh. Ingatan malam itu kembali meghantui layaknya kaset rusak. Mengganggu jiwanya hingga ia ketakutan setengah mati.

Bayangan bagaimana Jayden menarik tangannya lalu membanting tubuhnya ke ranjang setelah itu menggerayangi tubuhnya menempel jelas diingatan. Apalagi kala
lelaki itu dengan menampar wajahnya saat Isabella meraung dan menangis.

Ia semakin mengeratkan pelukannya. Kini ia harus mengulang malam yang sama demi sesuatu yang menurutnya paling penting dalam hidupnya. Isabella hanyalah gadis sebatang kara yang kini krisis keuangan. Kondisi kesehatan sang ayah yag semakin memburuk dan sang ibu yang terpaksa melakukan tindak kejahatan membuatnya tertekan namun tak bisa meninggalkan mereka.

Isabella berada dalam posisi setba salah. Trauma membuatnya takut akan sentuhan tapi disisi lain ayahnya butuh uang pengobatan.

Isabella menelungkupkan kepalanya pada lututnya yang terlipat. Berat saat hendak melangkah keluar hingga ia haya mampu terduduk penuh keputus asaan disini. Hingga suara dobrakan pintu berhasil membuat jiwa Isabella seolah ditarik keluar.

"Gue gabisa nunggu lagi!" Bentaknya saat memasuki kamar mandi. Lalu menarik tangan Isabella keras. Kali ini ia membanting tubuh Isabella hingga gadis itu metingkuk diatas ranjang seraya memekik tertahan saat tubuh telanjangnya langsung bertabrakan dengan seprai putih di bawahnya.

"Dingin" cicitnya. Jayden memandang tubuh ringkih Isabella sebelum akhirnya menarik kaki gadis itu sambil bergerak keatas tubuhnya. Isabella menutup dadanya dan bagian bawah tubuhnya dengan tangannya yang kecil. Jayden tertawa kecil melihat wajah penuh ketakutan di bawahnya.

Untuk kedua kali ia dapat melihat wajah menderita Isabella sepenuhnya.

"Gue nunggu 1 jam untuk ini?" Sindirnya tajam saat melihat tubuh kurus Isabella yang terbalut kulit putih pucatnya.

"Kurus. Gak pernah makan lo?" Isabella memejamkan matanya. Menggigit bibirnya kecil saat Jayden menarik tangan kanan untuk menutup payudaranya.

"Gue gak punya banyak waktu! Buka kaki lo!" Isabella terhenyak. Masih menutupi bagian bawahnya drngan sebelah tangan yang bebas melihat itu. Jayden langsung melepas gesper miliknya untuk melilitkan kedua tangan Isabella diatas kepalanya.

Lalu setelah itu, Jayden menarik kedua sisi paha Isabella membuat gadis itu terpekik kaget lalu mengalungkan satu kakinya bersamaan dengan bibirnya yang mencium bibir ranum Isabella rakus.

"Mari mengulang malam pertama kita" desisnya di telinga Isabella sebelum akhirnya sesuatu memasuki inti tubuh gadis itu. Isabella berteriak saat rasa sakit pada bagian bawahnya seolah membelahnya jadi dua. Gadis itu berusaha mendorong tubuh Jayden yang terus memasukkan miliknya tanpa memperdulikan perasaan Isabella serta sisa sisa trauma gadis itu yang kini merengek kecil sambil menangis perih.

BAD SAVIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang