Bad Savior-11

2.5K 187 22
                                    

"Indonesia Music Awards menghadirkan penyanyi serta band band terkenal. Dukung idolamu untuk mendapatkan penghargaan----"

Berita mengenai music award yang akan berlangsung kurang lebih dua minggu lagi terputar di seluruh televisi dalam negri. Foto Band Revenger beserta kode dukungan terpampang jelas memenuhi layar untuk menarik dukungan para penggemar.

"Bang PD bilang kita bakal bawain lagu baru kita di panggung spektakuler nanti" ujar Mahesa selaku anggota tertua diantara mereka. Jaydrn yang tengah menyetel gitarnya pun mengangguk begitupun Juno yang sibuk pemanasan dengan drumnya.

"Kita juga bakal ada kolaborasi"

"Sama siapa bang?"tanya Juno.

"Milena"bukan Mahesa melainkan Jayden. Mahesa mengangguk lalu menyalakan micnya. Suara nyaring pun terdengar menggema. Jayden mulai bangkit dari duduknya, menaiki panggung kecil mereka untuk memulai latihan..

"Lagu apa yang bakal kita bawain sama dia?"

"Single pertama Milena. Judulnya remaja" Jawab Jayden. Mahesa diatas panggung pun sedikit melirik pada lelaki itu.

"Judulnya kok kaya gak asing? Itu lagu yang liriknya ditulis sama lo kan?" Jayden mengangguk. Mahesa beroh ria.

"Lo jadi composer juga bang?" tanya Juno. Jayden mengakungkan gitarnya.

"Ya,nyoba nyoba doang."Kata Jayden enteng. Suara musik dari drum Juno mulai terdengar pertanda latihan sudah dimulai.

"Jadi? Si Milena bakal sering sering kesini?"

"Yoi" balas Jayden. Memetik gitarnya. Mahesa menelisik pada wajah sahabatnya itu.

"Baguslah, kapan lagi ni studio ada cewenya" ujar Juno.

"Suruh aja si Bella kesini. Dia pasti mau"

"Hahaha jadi inget kejadian kemarin" Jayden menoleh pada kedua teman temannya.

"Lo jangan kasar gitu bang sama Kak Bella. Dia istri lo bang, minimal hargain lah" Juno memang yang paling muda diantara mereka. Namun pemikirannya jelas paling dewasa diantara yang lainnya. Lelaki itu lemah jika melihat seorang perempuan disakiti di depan matanya.

"Orang dia salah ya gue marahin lah. Seenaknya, mentang mentang dia istri gue. Terus gue harus luluh, gitu?" Kata Jayden pongah. Mahesa menggelengkan kepalanya.

"Gue emang bukan cowo bener. Gue juga sama brengseknya kaya lo, tapi kali ini gue sependapat sama Juno. Kalau emang lo belum bisa cinta sama dia minimal jangan nyakitin" Kata Mahesa mengetuk hati Jayden yang tertutup rapat.

"Karena Bella juga punya hati. Kalau terus lo sakitin, dia bakal pergi"

_______

Isabella berjalan melewati taman kota dengan ceria. Surai panjangnya di ikat ekor kuda serta tubuhnya di balut kemeja merah muda dengan celana hitam polos. Menjilati es krim sambil melihat anak anak bermain dengan bahagianya.

Ia termenung sesaat.

Pemandangan anak anak yang bermain perosotan dan ayunan sambil tertawa membawa Isabella pada suatu kenangan masa kecil yang tak terlupakan. Dimana dulu ia selalu bermain bersama ibu dan bapak di taman kota jika mereka libur bekerja. Lalu di waktu luang ia akan mencuri curi kesempatan untuk menaiki ayunan milik keluarga Argezta yang sebenarnya sengaja dibuat untuk putra mereka.

Isabella menatap mereka penuh haru. Rasanya tak rela tumbuh dewasa. Andai ia bisa meminta pada semesta untuk tetap menjadi anak kecil saja. Yang tak pernah merasa sedih. Tanpa perlu memikirkan banyak hal.

Hidup untuk bahagia dan belajar hal baru. Tanpa mengenal cinta yang candu namun membunuh.

Karena semakin beranjak dewasa, semakin banyak ia bertemu manusia. Bersinggungan dengan ego mereka lalu tersakiti tanpa bisa membalas.

BAD SAVIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang