Bad Savior-21

2.1K 187 21
                                    

"JAYDEN ARGEZTA!"

Panggil produsernya saat Jayden baru saja datang ke studio. Pria bersurai blonde itu langsung menyuruh Jayden untuk datang ke ruangannya. Kemudian melemparkan beberapa lembar artikel serta perolehan saham perusahaan musik mereka.

"Baca berita ini!" Jayden segera menyabet kertas diatas meja tersebut lalu membacanya. Ternyata, lembaran kertas itu adalah artikel berita miliknya sendiri. Disana tertulis berita tentang hubungan ia dan Milena serta beberapa foto paparazi yang menagkap Jayden dan Milena di club tadi malam. Bahkan satu diantara banyaknya foto tersebut  ada Jayden yang tengah menggendong Milena dan memasuki gadis itu ke mobilnya.

"Saham kita Naik 20% hanya karena berita itu! Bravo Jayden! Lo emang pinter cari panggung!" Puji ptodusernya. Jayden terdiam lalu mengusap wajahnya kasar.

"Gue mau lo pertahanin ini. Kalau perlu bikin gimick biar fans lo berdua seneng. Gue juga bakal kirim bahan berita lo ke perusahaan entertaiment. Biar lo tambah laris dan kebanjiran Job!"Jayden menghela nafas kasar kemudian menyimpan kertas artikel tersebut dengan kasar.

"Tarik semua artikel ini!"titahnya. "Hoax!" Ujar lelaki itu bangkit dari duduknya. Hendak berbalik sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku. Berjalan mrngabaikan teriakan produsernya yang gila-gila konten.

Pikirannya malah mengelana pada Isabella.

Lelaki itu menggeram lemah sambil meruntuk dalam hati. Isabella pasti sudah tau perihal berita ini!

Sialan! Dia pasti kecewa!

______

Isabella pulang dalam keadaan tubuh letih tak terkira. Sambil menenteng belanjaan bulanan ia menghrla nafas panjang, mrmbuka pintu drngan tangan kanan lalu melepaskan gelungan rambutnya. Masih banyak hal yang harus di pikirkan, apalagi tentang ucapan sang ayah beberapa saat lalu.

"Nak, atas apapun yang terjadi. Tolong, jangan libatkan uang suamimu dalam pengobatan ayah"

Isabella memegang pelipisnya setelah melepas kantong belanjaan lalu duduk di kursi sofa. Ucapan ayahnya ada benarnya juga tapi sayang Isabella tak bisa melakukannya. Karena kini, seluruh biaya oprasi ayah serta pengobatan lainnya sudah ditanggung oleh Jayden seutuhnya. Ya dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Tengah pusing dengan masalah sang ayah ia tiba tiba teringat dengan gosip mengenai Jayden dan Milena. Isabella meringis kecil, saat kepalanya terasa pusing.

"Apa belum cukup? Tuhan menguji rumah tangga kami?"

Entah doa siapa yang menginginkan kehancuran Isabella. Hingga ia harus menetima banyak luka tanpa tau apa obatnya. Ia menyandarkan kepalanya sambil menatap langit langit ruang tamu. Memejamkan matanya sebentar bersama kantung belanjaan di bawahnya. Hingga seperkian detik kemudian pintu utama terbuka.

Jayden pulang dengan jaket hitamnya. Menatap kearah Isabella yang tertidur di sofa. Ia berjalan mendekat, memperhatikan wajah Isabella yang terlihat kelelahan. Ia kemudian menangkap belanjaan gadis itu.

"Ck, lo bawa barang barang ini sendiri?" Gumam Jayden mendengus kesal melihat Isabella yang kerap memaksakan diri. Ia kemudian meraih plastik besar berisi kebutuhan rumah tersebut lalu menyimpannya di dapur. Ia tak bisa menatap barang, namun kali ini. Melihat wajah lelah Isabella hati nuraninya merasa tak tega. Ia mengeluarkan belanjaan tersebut dari plastik besar tersebut. Menatanya rapi pada tepat tempat kosong dalam kulkas.









Isabella terbangun saat mendengar duara gemerisik plastik memasuki indra pendengarnya. Ia mengucek matanya sebentar lalu menangkap sosok Jayden yang tengah menatap barang belanjaannya.

BAD SAVIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang