WELCOME TO HEELPara siswa Oya Kou kini berdiri didepan tempat mengerikan yang di sebut neraka. Tempat ini dulunya adalah lingkungan yang nyaman tapi sekarang, sangat hancur.
Tempat yang dulunya bagi mereka adalah rumah.
Terdengar langkah kaki yang mendekati mereka. Housen juga sudah tiba disana.
"Pertarungan ini biar kami selesaikan" ujar Sachio.
"Tidak, tidak, aku tidak akan membiarkan itu" Ujar Fujio sambil terkekeh.
"Lebih baik kita selesaikan ini bersama" Yara merangkul bahu Tsukasa.
"Sachio" Yuken memanggil Sachio pelan."Bagaimana satchi?" Fujio mengangkat kepalan tangannya ke arah Sachio, dan tersenyum.
Sachio melangkah maju, dan menabrakkan dadanya pada kepalan tangan Fujio.
"Panggilan itu, hentikanlah" Sachio meninju pelan dada Fujio, dan tersenyum.
"Ahhh menggemaskan" Yara mencubit pipi Tsukasa.
"Ahh kenapa kau mencubit pipiku" Tsukasa berujar dengan kesal.
"Kalau aku cubit Chio, dia akan marah" Yara mengerut, sepupunya itu sangat menyebalkan tak ada hal lain selain memarahinya.
"Gadis kecil, aku akan membunuhmu setelah ini" Sachio berbalik ke arah Yara. Yara seketika melotot, apa salahnya?
Sachio berbalik ke arah gerbang pemukiman neraka didepan mereka. Ia menggunakan jubah Sawamura yang berlumuran darah.
"Oii cepat buka!!" Beberapa siswa Oya dan Housen berlari ke depan dan menggeser palang besi yang menghalangi jalan.
"Aku melihat mu pulang dari club dengan seorang pria kemarin" Yuken berbisik ke arah Yara.
"Pantas saja" Bukan masalah kalau Yara pergi ke club. Tapi masalahnya adalah dengan seorang pria, Sachio sama sekali tidak mengenal Hyuga.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are All Fighter
Ficción históricaCoba bayangkan bagaimana seorang gadis masuk ke sekolah khusus laki-laki? Dan berhasil mengalahkan si petarung nomor 2 di sekolah tersebut? Ehh penasaran ya baca!!