BAB 17

83 8 4
                                    

Naruto original story by: Masashi Khisimoto, aku cuman pinjem karakternya hehe

Pairing: ItaSasuNaru, ShikaNaru dan Pair yang lain menyusul.

Warning: YAOI, AU, OOC, TYPO BERTEBARAN, DLL. Yang tidak suka silahkan tinggalkan lapak ini segera, Terimaksih.

Cerita ini hanya untuk nyalurin apa yg ada di otak ku aja, kalau ada kesamaan latar/cerita, bukan berarti aku nge jiplak ya...

Ok....Enjoy and...Happy reading (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Skip time

Naruto pov

Sudah hampir 10 bulan ini Aku tinggal di sebuah rumah di tempat yang Aku tidak mengenalnya.

Disini Aku hanya ditemani oleh beberapa pelayan yang diperkerjakan, ponsel lamaku pun seperti lenyap entah kemana walaupun diganti dengan ponsel baru yang hanya berisi nomor kontak Konan san, Kiba, Itachi nii, dan juga seorang laki-laki yang menyebut dirinya adalah teman lama Itachi nii bernama Pain.

Setelah tertidur disebuah hotel, tempat dimana sebelumnya Konan san dan Shin disekap, Aku terbangun disalah satu kamar rumah ini.

Entah mengapa memoriku hanya bisa mengingat sampai Aku yang menemukan tubuh Konan san dan juga Shin yang tidak sadarkan diri di hotel itu.

Aku hanya diberi tahu oleh laki-laki bernama Pain itu, bahwa Dia lah yang membawaku ke tempat ini atas permintaan Itachi nii.

Dia juga memberitahuku bahwa Aku tidak perlu khawatir dengan keadaan Konan san dan juga Shin, karena mereka berdua juga sedang bersembunyi di tempat yang aman.

Dan akhirnya pertanyaan ku tentang mengapa Itachi nii berbuat seperti ini akhirnya terjawab.

Itachi nii akhirnya mau membuka suaranya padaku bahwa keluarga besarnya ada kaitannya dengan kejadian yang terjadi di hotel kemarin.

Dia meminta padaku untuk bersabar tinggal di rumah ini. Dan juga Aku diminta untuk tidak menghubungi Lady Tsunade ataupun orang-orang yang bekerja dengannya selama Aku bersembunyi disini. Hal ini dikarenakan para tetua Uchiha telah menaruh kecurigaan pada Lady Tsunade, keluarga nya serta Itachi nii sendiri.

Dan dari semua hal yang kualami beberapa bulan ini, ada 1 hal besar yang sangat Aku syukuri dan menjadi penyemangat untukku; yaitu keadaan Kaa san yang kian membaik dibawah perawatan Lady Tsunade.

Walaupun Aku tidak bisa mendengar keadaan Kaa san secara langsung dari Lady Tsunade, tetapi Itachi nii selalu berusaha mengabarkannya padaku tentang Kaa san disetiap Dia menghubungiku lewat sambungan telepon.

Seperti hal nya yang terjadi saat ini, Itachi nii san menghubungiku;

"Naruto, bagaimana kabarmu?"

"Aku sehat-ttebayoo,...
Itachi nii juga sehat, kan?!"

"Tentu, Aku baik-baik saja, Kau jangan khawatir"

Jeda sesaat, lalu terdengar lagi suara Itachi nii,

"Apa yang menjadi kesibukan mu kali ini, Naruto?... Apakah bibit bunga yang terakhir Aku kirimkan sudah tumbuh?"

"Tentu saja Itachi nii... Mereka sudah tumbuh dengan indah... Bahkan kemarin bunga matahari nya sudah banyak yang mekar... Kau harus segera melihatnya secara langsung...!!"

Tak kusangka, mendengar tentang bibit bunga yang Aku terima, Aku menjadi bersemangat untuk menceritakannya.

Dan tak lama suara kekehan kecil terdengar olehku.

Air mata itu (ItaSasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang