Chapter 2

391 16 0
                                    

"Pov Dera"

previously..

Dan saat aku ingin kembali melihat gadis itu, eh dianya yang ilang duluan.

"Lah...kok ilang?..hmn..keknya dia udah ke kelas ya, yauda deh." Gumam aku dengan berputus asa

...


"Kalau gue dapatin tu cewek gw pukul tu anak habis-habisan."

kek berani aja

Singkat cerita, sepulang sekolah di parkiran aku memutuskan menunggu gadis itu datang di tempat ini. Semua anak kelas 10 belum bisa dipulangkan pada jam segini karena mereka harus di beritahukan informasi untuk besok tentang mpls.

Menunggu..menunggu dan menunggu..

"Huffft..lama banget nungguin dia mana dikit lagi ujan nih."

Dengan pantang menyerah, aku menguatkan hatiku dan pikiranku agar sabar sejenak. Sambil aku menunggu gadis itu, aku membaca selembaran kertas yang diberi oleh Sarah untukku.

Tak lama aku membaca selembaran itu, tiba-tiba aku dikagetkan dengan bunyi motor balap yang nyaring dan keras... ahh sial buat aku kaget aja..!

"Anjing!"

"Itu siapa-— heh!! itu dia!"

"WOII!!" Aku berteriak memanggilnya sambil menghampirinya.

Itu adalah gadis yang menabrakku tadi pagi. Gadis itu sangat tinggi, mempunyai rambut yang pendek sebatas leher,dan  memakai hoodie hitam. Hmn..dan kelihatannya dia sangat maskulin.

"Heh!..lu yang nabrak motor gue kan?" Tanyaku sambil membentak gadis itu.

"Yang mana coba?"

"Gausah sok-sok lupa deh pokoknya gue nggak mau tau motor gue harus di ganti rugi!.l Titik!" Ujarku dengan tegas

"Oh..kakak yang tadi?..emang seberapa besar sih kerusakannya?"

"Noh lecet bodinya..ni motornya abang gue klo dia tau kalau motornya kek gini gue pasti end tau nggak?! cepetan buruan ganti!"

"*menghelah nafas* Iya-iya, santai dikit napa. Bawa aja di bengkel dekat pom bensin yang itu aja soalnya deket."

"Yaudah..awas lu klo kabur yak, gue incar lu dari sabang sampai merauke lu."

"Iya-iya."

Kemudian, aku dan gadis itu sudah sampai di bengkel yang di tuju. Aku memberi motorku ke montirnya agar bisa cepat di perbaiki, Setelah pak montir melihat-lihat sekitar area motorku katanya butuh waktu 1-2 hari buat ganti bodinya yang lecet ini.

"Yahh! jadi aku ngak bisa make ini dulu ya...*menghelah nafas* yaudah deh."

"Maaf ya kak."

Suara lembut namun hanya bermuka datar dari gadis itu entah mengapa membuat amarahku dengan gadis ini mulai pudar, ughh..aku mau amarahku kembali..

"Hmn..iya gapapa..btw panggil aku Dera aja."

"Umn..iya kak-maksud gue Dera."

"Nah..gue ngak mau tau ya..besok ampe besoknya lagi lu harus antar gue ke sekolah sebagai gantinya, oh..dan jangan lupa urus biaya motor gue juga."

"Iya Dera."

"Btw nama lu siapa?"

"Gue Vai, Vaylen Carmen Gintara"

"Njir, nama cowok banget pantesan style lu tomboy gitu"

"Heheh.."

Setelah mengobrol cukup lama, aku merasakan ada sesuatu yang sedikit demi sedikit tumpah di atas badanku mulai perlahan-lahan semakin banyak dan banyak..

Here with me - GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang