Chapter 15

143 10 1
                                    

    previously..

   Dera menutup buku catatannya dan menatap langit-langit kamarnya.

"Ngak, ngak, gue ngak boleh kek gini!  Gue harus jujur memilih Nathan atau Vai." bisiknya dengan tekad.

Dia tahu bahwa keputusan yang harus diambil tidak akan mudah, tetapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa terus hidup dalam kebingungan. Besok adalah hari baru, dan dia akan mencoba untuk menemukan jawaban yang selama ini dia cari.










































• • •

  




































































       Sang surya perlahan bangkit dari tidurnya, kicauan burung mengisi udara pagi dengan semangat baru.

      Hari ini, segalanya akan berubah. Hari ini, ia akan mengetahui siapa yang benar-benar mendominasi hatinya. Apakah orang lama yang masih menetap sebagai juaranya? ataukah orang baru akan mendapatkan kesempatan untuk menggantikannya?

Dera bersenandung mulai menikmati hari yang akan mengubah nasibnya, ia memarkirkan motornya dengan hati-hati.

Dera menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya."Whatever i take, i'll be okay." gumamnya.

Pertama-tama ia mulai memindai keberadaan motor balap Vai, sepertinya gadis yang ia cari belum datang ke sekolah.

  
"Woi!"

Mendadak membuat Dera terkaget, ia menoleh ke belakang dan mencubit pipi Sarah.

"Udah gue bilang jangan ngagetin gue dari belakang!" Ucap Dera dengan geram.

"A-adehh-deh! Sakit woii!! Gue cuma mau nyapa doang kok!" Balas Sarah merintih kesakitan.

Tentu saja hal itu bukan misinya untuk menyapa melainkan membuat jantung berhenti seketika.Sarah memang selalu punya cara untuk mengejutkan Dera.

"Lo emang hobi bikin orang kaget, ya?" kata Dera sambil melepaskan cubitannya.

Sarah tertawa kecil sambil mengusap pipinya yang masih terasa sakit. "Habis, ekspresi lo lucu sih kalau lagi kaget."

Dera menggelengkan kepala, tapi senyumnya mulai mengembang. "Ada-ada aja lo, Sar. Eh, ngomong-ngomong, Vai belom datang kan?"

Sarah mulai melihat sekitar. "Ada kok..."

"Hah? Dimana?" ucap Dera sambil menoleh ke sekeliling, mencari motor balap Vai.

"…di hatimu, ahhaha!" jawab Sarah sambil tertawa.

Dera mendesah kesal. "Gue nanya serius woi!"

Sarah masih tertawa kecil sambil mengangkat tangan tanda menyerah. "Iya, iya, gue bercanda. Kayaknya Vai belum datang deh. Belum lihat motornya juga. Kenapa? Kangen yakk?"

"Nggak kok, gue kan cuma nanya," jawab Dera dengan wajah sedikit memerah, berusaha terlihat santai. "Ehh, tapi gue mau cerita. Tadi malem Nathan chat gue."

"Oh ya? Truss?" Tanya Sarah dengan penuh rasa ingin tahu.

"Dia ajak gue selesai sekolah ke Shixue, toko ice cream yang baru dibangun itu," jawab Dera, suaranya sedikit bergetar antara gugup dan antusias.

"Wahh, Dera, ini kesempatan lo buat nyelesain semua kebingungan lo."

"Iya kan? Tapi gue masih takut kehilangan mereka.." gumam Dera pelan, matanya sedikit berkabut dengan kekhawatiran.

Here with me - GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang