Sean memilih gaira*nya terhadap selir-selirnya daripada rumah tangganya, karena itu dia terima saja dicerai oleh Imelda. Setelah pisah, Sean mulai merasa tidak ada yang bisa membahagiakannya di ranjang selain mantan istrinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Saat Imelda ke rumah eks mertuanya, Kai sedang tidur lelap. Imelda ingin mengangkutnya, tapi Bu Grace mencegah.
"Biarkan saja dia di sini. Dia tadi bilang, dia tidak bisa tidur nyenyak di tempatmu, Mel."
"Dia harus terbiasa, Ma," sahut Imelda datar. "Kalau dia terus-terusan di sini, nanti dia tidak mau hidup di lingkungan tempat saya tinggal."
"Mel, anak itu butuh waktu untuk menerima keadaannya yang hidup tanpa orangtua yang lengkap---walau Mama sangat menyayangkan itu, tapi Mama tidak salahkan dirimu. Mama paham kau tidak mau menerima Sean yang berkhianat, tapi, Mel.." Bu Grace diam sejenak. "Kau harus perhatikan anakmu. Kalau dia tidak bahagia, itu akan berpengaruh pada sekolahnya, dan bisa-bisa itu juga merusak masa depannya. Berikanlah Kai waktu untuk menyesuaikan keadaan barunya, pelan-pelan saja."
"Maksud Mama?"
"Sebenarnya, kau ingin mengasuhnya karena kau tidak ingin Sean yang melakukannya, bukan? Kalau begitu biarkan Mama yang mengurus cucu Mama. Sementara saja. Sampai kau..." Bu Grace menghela napas panjang. Tampak dia tak enak hati mengatakan, "Kau punya tempat tinggal yang layak untuknya."
"Ma, apapun keadaannya, Kai harus terima keadaan apapun yang dia punya dengan saya."
"Oh, Mel, kau terdengar egois sekarang. Anak itu punya pilihan untuk hidup enak, tapi kau malah membuatnya menderita!"
"Ma!"
"Mel, dengar Mama. Mama juga tidak mau Sean yang mengurusnya. Karena itu, tinggalkan Kai di sini, dan Mama janji, Mama akan bawa dia ke tempatmu ketika dia mau. Mama tidak akan menghasutnya untuk membencimu dan Sean. Kau percaya pada Mama kan, Mel?"
"Mama tetaplah orangtua Sean dan saya..."
Bu Grace meraih tangan Imelda. Digenggamnya kuat-kuat. "Mel, Mama sayang padamu sama seperti Mama sayang pada anak Mama sendiri. Mama tidak akan menjauhkanmu dari Kai. Besok pun Mama akan pelan-pelan ajari dia untuk menerimamu dan keadaanmu. Mama hanya ingin, berikan kepercayaanmu pada Mama. Oke, Mel?"
"Sean tidak boleh mengurusnya."
"Tidak, tidak akan, selama kau tidak mengizinkannya," kata Bu Grace tegas.
"Baiklah, saya percaya pada Mama, tapi jika Mama ingkar janji..."
"Tidak, Mel!" Bu Grace menggeleng cepat. "Tidak akan Mama mengingkari janji."
*
Sean mendapat telepon dari ibunya yang memberitahu Kai tinggal bersama orangtua Sean. "Tapi kau jangan senang dulu, kau tetap tidak boleh angkut dia ke rumahmu," kata ibunya dingin. "Kalau anak ini sudah siap tinggal bersama Imelda, Mama akan kembalikan anak ini pada mantan istrimu. Kau paham?"
"Ma!" Belum sempat Sean protes, ibunya mematikan sambungan. Sean meminta supirnya untuk mengantarkannya ke tempat Imelda.
Dia sudah membayangkan kesedihan yang berlumur di wajah mantan istrinya. Imelda pastilah sedih harus berpisah dari anaknya. Kini Imelda mengerti perasaan Sean yang dijauhkan dari Kai.
